جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - kebohongan muslim Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang kebohongan muslim. Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari kebohongan muslim, Mungkin kebohongan muslim Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat kebohongan muslim di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.
=Apa buktinya bahwa Muhammad itu adalah ALLAH SWT ?=
Allah SWT berasal dari mulut Muhammad. Dia ada karena Muhammad yang mengatakannya. Kemana pun Muhammad pergi, ke situlah Allah SWT nongol. Tidak pernah Allah berfirman di Mekkah, ketika Muhammad di Medinah. Begitu pula ketika Muhammad di Medinah, Allah tidak pernah berfirman di Mekkah. Sebelum Muhammad mengaku dicekik "Jibril" di gua Hira, Allah hanyalah mitos sembahan bangsa Arab yang patungnya disimpan di dalam Kaabah dan wujudnya di langit sebagai bulan sabit. Allah tidak pernah satu kali pun berfirman kepada orang-orang Arab. Allah yang mitos itu dibuat seolah-olah ada setelah mulut Muhammad mengatakannya. Setelah Muhammad mati, Allah ikut lenyap. Jadi, inilah bukti bahwa Muhammad itulah Allah.
Segala ayat-ayat yang dikarangnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya pribadi, sama sekali jauh dari kepentingan TUHAN yg Mahabenar dan Mahaadil. Muhammad telah menjadi Allah bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain.
Muslim ketika membela nabinya, berkata: "Allah SWT sudah sejak lama dikenal, sebelum Muhammad jadi Rasul, Allah SWT sudah dikenal oleh masyarakat Mekkah sebagai Tuhan Pencipta."
Benarkah begitu? Allah SWT sebelum Muhammad adalah Allah yang memiliki 3 putri: Latta, Uzza dan Manat. Wujudnya disimpan di dalam kuil Kaabah berupa Patung Hubal, dan di langit ia berupa bulan sabit.
Setelah mengaku jadi Rasul, Allah SWT tidak memiliki anak. Jadi, jelas sekali bahwa Allah SWT yang disembah masyarakat Mekkah tidak sama dengan Allah SWT yang dikarang Muhammad.
Begitu pula Allah yang disembah oleh orang-orang Nasrani Mekkah dan orang-orang Yahudi Medinah, bukanlah Allah SWT simbolnya bulan sabit. Tapi kata "Allah" sebenarnya terjemahan atas kata ELOHIM dari bahasa Ibrani. Ibaratnya kata GOD yang diterjemahkan menjadi "TUHAN" dalam bahasa kita. Tuhan umat Yahudi dan Nasrani adalah YAHWEH. Jadi, jelas sudah bahwa Allah SWT yang dikarang Muhammad tidak sama dengan Allah yang disembah orang Yahudi dan Nasrani di Arab ketika itu.
Sebelum Muhammad mengaku Rasul, tidak pernah walau satu kali saja Allah SWT muncul secara riil, baik dalam bentuk SUARA, PENGLIHATAN maupun MUJIZAT. Siti Khadijah tidak pernah mendengar suara Allah SWT. Waraqah tidak pernah mendengar suara Allah SWT. Nah, sejak mulai kapankah Allah SWT-nya Muhammad ada? Sejak Muhammad mengeluarkan ALLAH dari mulutnya. Sebelum itu, Allah SWT cuma mitos. Dan sesudah itu, yaitu setelah Muhammad mati, Allah SWT kembali lagi lenyap seperti sedia kala. Dari mitos balik lagi ke mitos.
Nah, mau ngomong apa lagi? Bukankah ini secara logika menunjukkan bahwa memang Muhammad itulah Allah SWT? Muhammad telah menjadi Allah untuk dirinya sendiri dan untuk para pengikutnya.
Ini sama seperti Lia Eden yang mengarang TUHAN sendiri untuk dirinya dan para pengikutnya, atau sama seperti tokoh Paijo yang mengorbitkan Tuhan Panjul sebagai Tuhan yang sama dengan Tuhannya nabi Musa dan nabi-nabi lain. Tuhan-tuhan itu adalah palsu, karena terbukti tidak ada kecuali lewat mulut si pembuat klaim tersebut saja.
Kalau Muslim membantah logika ini dan mengatakan Allah SWT itu harus diimani ada walau secara logis hal itu sangat konyol, karena Allah adalah berasal dari bibir Muhammad saja. Maka, patutkah kita mengimani sosok Tuhan yang tabiatnya sama dengan tabiat SETAN?
Apakah dapat dipandang sebagai orang yang berakal, bila kita mengimani sosok Tuhan yang bodoh dan (* edit moderator *), yang gila disembah-sembah, senang memuji-muji dirinya sendiri, mengekor terus pada keinginan rasulnya, tidak independent dan sangat bergantung pada mulut rasulnya, menyumpah-nyumpah demi benda, menempatkan namanya sejajar dengan nabinya, dan menggunakan kata ganti KAMI ketika berfirman kepada manusia? Kenapa kita mempercayai sosok tuhan yang begitu bodoh dan (* edit moderator *)?
Dari keberadaannya saja sudah meragukan, sehingga harus diimani secara bodoh dan menghilangkan akal sehat. Apalagi bila ditinjau dari tabiatnya, sama sekali tidak cocok dengan tabiat Tuhan. Kenapa kita masih terus mengimani sosok tuhan yang begini?
Apa sih yang sudah Muhammad berikan pada kita? Kecuali semuanya itu untuk mengistimewakan dan memuliakan bangsa Arab semata.
Sejak kapan owo mulai berfirman?
Sejak Muhammad mengaku dicekik oleh "malaikat" di gua Hira.
Setelah itu, Allah SWT alias Allah terus memuntahkan kata-kata ajimat-nya lewat perantaraan mulut Muhammad.
Tanpa mulut dowernya Muhammad, Allah tidak akan bisa menyampaikan firman kepada orang-orang Arab.
Padahal sebelum itu, Allah tidak pernah mengeluarkan firman atau petunjuk apapun yang nyata kepada orang-orang Arab, selain patung hubal dan bulan sabit di langit. Sebuah mitos yang tiba-tiba berubah jadi riil berkat mulut dowernya Muhammad.
Seandainya saat ini ada orang mengaku mendapat wahyu dari Dewa Zeus, maka dewa Zeusnya orang Yunani itu pun akan berubah status dari mitos menjadi seolah riil.
Nah, apakah benar Allah itu benar-benar menjadi riil, sehingga pada akhirnya dia bisa diyakini sebagai Tuhan beneran dan bukan mitos lagi?
Kita amati dari sejarahnya. Setelah Muhammad mati, adakah Allah berfirman kepada para sahabat Muhammad?
TIDAK. NOL BESAR. NIHIL.
Padahal, para sahabat itu menggantikan posisi Muhammad sebagai amirul mukminin kerajaan "Tuhan" versi Arab.
Kenapa Allah cuma nongol kepada Muhammad saja? Ada Muslim yang beralasan, karena Muhammad itu nabi terakhir. Kalau Allah masih berfirman kepada para sahabat, maka nanti dikhawatirkan para sahabat itu akan jadi nabi pengganti Muhammad. Nah, ini konyol.
Setelah kita melihat dari fakta sejarah ini, maka dapat disimpulkan, bahwa Allah yang semula mitos itu, dijadikan seolah-olah riil oleh Muhammad pada abad 7, kemudian setelah Muhammad mati, tuhan yang sudah tampak riil itu balik lagi jadi mitos kembali.
Kematian Muhammad, menghantarkan Allah pada kematian pula.
Dengan tiadanya Muhammad, berarti itu menjadi momen bagi ketiadaan Allah pula.
Dengan perkataan lain, Allah ADA karena Muhammad yang mengatakannya.
Setelah Muhammad tidak mampu mengarang ayat-ayat lagi karena mulut dowernya sudah membusuk dimakan cacing tanah, maka Allah dari tiada kembali menjadi tiada. Dengan demikian, Allah bukanlah ALFA & OMEGA, yang awal dan yang akhir (walau di Alquran, Muhammad mengklaim demikian).
Jadi kesimpulan atas poin ini:
Allah bukanlah Tuhan, apalagi sampai diklaim sebagai Tuhan yang sama dengan Tuhannya para nabi seperti yang tertulis dalam Bibel. Keberadaan Allah sangat ditentukan oleh keberadaan Muhammad, itu pun setelah Muhammad berusia sekitar 40-an. Pada waktu Muhammad berusia 0 hingga 39 tahun, di manakah Allah?
Begitu juga setelah Muhammad mati pada usia 63 tahun, di manakah Allah? Setelah lewat tahun ke-63 usia Muhammad itu, Allah sirna kembali seperti sedia kala. Jadi, keberadaan Allah ditentukan oleh keberadaan Muhammad.
Allah dibuat seolah-olah tetap ada, karena Muslim yang mengatakannya. Membunuh, teriak Allahuakbar. Ngebom, teriak Allahuakbar. Tapi secara akal, ini gobloknya setengah mati. Yang membunuh dan ngebom itu bukan Allah, tapi Muslim-muslim tengik yang jiwanya telah dikuasai Iblis. Tapi, mereka mengimani, katanya yang melakukan kekejian itu adalah Allah. Nah, disinilah letak kesintingannya. Di sinilah letak sintingnya Islam.
Allah itu tidak ada, tapi dibikin seolah-olah ada oleh Muslim.
Selama di bumi ini masih ada yang memuja Allah dan Rasulnya, maka tuhan mitos itu pun akan tetap diyakini ADA, walau secara akal sehat mereka tidak tahu menyembah siapa.
Bagi yang mau berpikir, seharusnya bisa mengambil kesimpulan sendiri, kalau Muhammad itulah yang menjelma jadi Allah SWT.
Sampai kapan kita mau dibodohi terus-menerus oleh bangsa buta rohani itu?
Akhirul kalam
wabillahi taufiq wal hidayah
wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh