جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - benarkah? Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang benarkah?. Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari benarkah?, Mungkin benarkah? Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat benarkah? di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.
SALAHKAH SAYA MENCINTAI NABI
Seperti
yang pernah kami katakan pada artikel sebelumnya, bahwa agama bisa
membuat buta pengikutnya dan karena kebutaan iman tersebut, orang
beragama tidak mampu melihat sedikitpun kesalahan yang ada dalam
agamanya Ada suatu ungkapan mengatakan;
Karena
cinta, seburuk apapun perbuatan seseorang akan tampak baik dimata kita.
Dan sebaliknya, oleh karena kebencian, sebaik apapun perbuatan
seseorang akan nampak buruk dimata kita. Itulah cinta!
Cinta adalah saat dimana Dewi begitu mencintai Damar, karena dimatanya Damar adalah lelaki ideal yang selama ini ia impikan.
Cinta
buta adalah saat dimana Dewi tetap mencintai Damar meskipun ia
mengetahui bahwa Damar adalah seorang pecandu, lelaki Hidung Belang yang
hanya ingin memperalatnya.
Cinta
membuat Dewi membenci Rangga, sahabatnya sendiri, hanya karena Rangga
memperingatkan Dewi bahwa Damar bukanlah pria baik2. Dan karenanya Dewi
menganggap Rangga telah menjelek-jelekkan Damar, sang kekasih hatinya.
Masalahnya
disini bukan pada cintanya namun kepada siapakah cinta itu ditujukan.
Sebagai sahabat, tentunya Rangga tidak menghalangai Dewi untuk mencintai
seseorang, karena itu adalah haknya. Namun yang menjadi masalah bagi
Rangga adalah Dewi telah mencintai orang yang salah. Itu semua dilakukan
Rangga karena ia peduli pada Dewi, ia mengasihi Dewi sebagai seorang
sahabat.
Meskipun
tidak sama persis, cerita diatas bisa dijadikan gambaran kecintaan
seseorang terhadap agamanya. Dulupun kami begitu mencintai rasulullah,
mengidolakannya sebagai panutan didalam hidup kami. Setiap ada orang
non-muslim yang menceritakan kehidupan rasul, dimata kami mereka hanya
ingin menjelek2kan rasulullah.
Namun
akhirnya kami sadar, kami belum mengenal rasulullah sepenuhnya, kami
hanya mendengar cerita sang rasul dari orang tua, dari ustad, dan dari
orang2 yang sebetulnya juga sama2 tidak mengetahui seperti apa Muhammad
sesungguhnya. Setelah kami membaca Quran dengan seksama, mempelajari
Hadis dan biografi tertua Muhammad tulisan Ibn Ishaq dan Ibn Sa'd,
akhirnya kami tau bahwa KAMI TELAH MENCINTAI ORANG YANG SALAH.
Pada
artikel sebelumnya kita dapat mengetahui bahwa Muhammad tidak secara
tegas meminta umatnya untuk memujanya, ia mengklaim dirinya “hanya seorang utusan saja”. Namun disetiap ayat2 Quran Muhammad selalu meletakkan namanya bersanding dengan nama Allah, berikut salah satu contohnya:
Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya
dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke
dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang
menghinakan. (QS 4:18)
Mengapa
Muhammad selalu meletakkan namanya dibelakang nama Allah? Mengapa
mendurhakai Muhammad sama dengan mendurhakai Allah dan melanggar
ketentuan2 Muhammad sama dengan melanggar ketentuan2 Allah? Mengapa
ayatnya tidak berbunyi seperti dibawah ini;
Dan barang siapa yang mendurhakai Allah
dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke
dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang
menghinakan. (Kitab Murtadin 4:18)
Di
Quran kita tidak akan menemukan ayat yang secara terang2an menyuruh
kita memuja Muhammad, namun disalah satu hadis, Muhammad dengan jujur
memerintahkan kita untuk memuja dirinya;
Kata Rasulullah:“Tidak ada seorangpun yang akan mendapatkan iman sebelum ia mencintai SAYA lebih dari ayahnya, anak2nya dan semua umat manusia." (Hadis Bukhari 2:13)
Jika Muhammad benar2 melarang kita mempersekutukan Allah, mengapa dia tidak berkata demikian;
Kata Rasulullah:“Tidak ada seorangpun yang akan mendapatkan iman sebelum ia mencintai ALLAH lebih dari ayahnya, anak2nya dan semua umat manusia." (Hadis Murtadin 2:13)
Meskipun
demikian kami tidak keberatan dengan hadis diatas! Siapapun berhak
mencintai dan dicintai! Yang menjadi keberatan kami adalah kepada
siapakah cinta itu ditujukan! Andai Muhammad benar2 seorang nabi, andai
beliau adalah seorang yang berperilaku terpuji dan berhati mulia,
kamipun akan tetap mencintainya dengan sepenuh hati. Namun kenyataannya semua perilaku dan sifat Muhammad membuatnya tidak layak disebut sebagai seorang nabi. Terlalu banyak contoh perilaku dan sifat buruk Muhammad, namun kami akan cuplikkan beberapa saja diantaranya;
KEGEMARAN MUHAMMAD ADALAH MEMBUNUH.
Banyak
alasan yang melatarbelakangi rasulullah untuk membunuh, entah itu
karena curiga, mengkritik dia, ras, kafir, ataupun masalah2 sepele
lainnya. Tak akan cukup artikel ini untuk mengupas seluruh pembunuhan
yang dilakukan Muhammad.
Berikut ini adalah kisah2 yang menceritakan kebaikan2 Muhammad. Dimulai dari pembunuhan Kinana al Rabi;
"Kinana al-Rabi,
yang dipercayai untuk menangani harta kekayaan (bendahara) Banu Nadir,
dibawa menghadap nabi yang menanyai dia tentang hal itu. Dia membantah
tahu di mana harta itu. Kemudian seorang Yahudi dibawa menghadap kepada
nabi dan berkata bahwa dia telah melihat Kinana pergi ke satu reruntuhan
pagi-pagi setiap hari. Ketika nabi bertanya pada Kinana, “Tahukah kamu
jika kami menemukannya kamu akan aku bunuh?” dia menjawab, “Ya.” Nabi
lalu memerintahkan agar reruntuhan itu digali dan beberapa dari harta
kekayaan ditemukan. Ketika dia (nabi) menanyakannya (Kinana) tentang
harta lainnya, dia menolak mengungkapkannya, maka nabi memberi perintah
kepada al-Zubayr Al-Awwam, "Siksa dia hingga kamu dapat apa yang dia punya."
Lalu dia menyalakan api dengan batu keras dan baja di dadanya hingga
dia hampir mati. Lalu sang nabi menyerahkannya kepada Maslama dan dia
penggal kepalanya, sebagai balas dendam bagi saudara lelakinya Mahmud.”
(Ibn Ishaq “Sirat Rasulallah”, p 515)
Benar2
tindakan Nabi yang berbudi pekerti agung (QS 68:4) Kami bayangkan
anggota geng mafia memukul orang atau meyiksa mereka supaya mereka
berbicara. “Bicaralah! Katakan dimana uangnya! Atau kukuliti tubuhmu
perlahan2!”
"Kata
Anas, ketika nabi menyerbu Khaibar orang2 di kota berseru “Muhammad dan
pasukannya datang”. Kami mengalahkan mereka semua, menjadikan mereka
tawanan dan harta rampokan dikumpulkan. Nabi membunuh para pria yang
melawan, membantai anak-anak keturunan mereka dan mengumpulkan para
wanita menjadi tawanan (Hadis Bukhari 59:512)
Bahkan
anak2 yang tak tau apa2 pun dibantai oleh Muhammad dan para wanitanya
dijadikan tawanan, entah itu untuk dijual sebagai budak ataupun
diperkosa untuk memuaskan nafsu pengikutnya. Bagi Muhammad tidak ada
pengampunan dan kasih terhadap mereka yang tak mau mengakui islam.
Rasulullah berkata, "BUNUH SETIAP YAHUDI
yang jatuh kedalam kekuasaanmu" . Setelah itu Muhayyisa bin Mas'ud
menyergap dan menyerang Ibnu Sunayna seorang pedagang Yahudi yang
sebenarnya mempunyai hubungan sosial dan bisnis dengan mereka dan dia
membunuhnya. (Ibn Ishaq, Sirat Rasul Allah, p 194)
Inilah
sifat mulia sang rasul, rahmat bagi semesta alam (QS 21:107), membunuh
setiap Yahudi hanya karena dia terlahir sebagai Yahudi. Tidak perduli
apakah si Yahudi benar atau salah. Sungguh ironis, muslim senantiasa
menuduh Yahudi membenci Islam, namun sunah nabi diatas jelas menunjukkan
sebaliknya, Muhammadlah yang sangat membenci Yahudi.
Rasulullah
memerintahkan pengikutnya pada hari kemenangan untuk membunuh Ibn Abi
Sarh, Fartana Ibn al-Zibr'ra dan Ibn Khatal. Abu Barzah datang dan
melihat Ibn Khatal sedang memegang erat dinding Kabah. ABU BARZAH
KEMUDIAN MEROBEK PERUT IBN KHATAL. (Ibn Sa'd, Tabaqat al Kabir, p 174)
Ibn
Khatal adalah seorang murtadin, Dia pernah menjadi muslim dan diutus
Rasulullah untuk mengumpulkan zakat sewaktu di Medinah. Di mata Muhammad siapapun yang berani meninggalkan islam harus dibunuh, hal yang kini diikuti pengikut2nya di Negara Islam!
Dikisahkan
oleh Salama bin Al-Akwa : Seorang mata-mata kafir datang kepada
Rasulullah saat dalam satu perjalanannya. Mata-mata tersebut duduk
bersama sahabat-sahabat nabi dan bercakap-cakap kemudian pergi.
Rasulullah berkata kepada sahabat-sahabatnya, "KEJAR ORANG TADI DAN
BUNUH DIA". Maka aku membunuhnya. (Hadis Bukhari 52:286)
Muhammad
memang memiliki tingkat kecurigaan yang sangat tinggi. Ia menyuruh
pengikutnya untuk membunuh seorang kafir yang dianggap sebagai mata2,
tanpa klarifikasi sedikitpun.
Dan sama persis seperti nabinya, para
pengikut Muhammad juga dilatih untuk bersikap penuh curiga. Mereka
diajarkan untuk menganggap non muslim sebagai musuh yang ingin
menghancurkan mereka, meski dalam kenyataannya mereka sendirilah yang
menanamkan benih kebencian terhadap non muslim.
MUHAMMAD ADALAH SEORANG MANIAK SEKS
Salah
satu kebohongan besar yang senantiasa diulang-ulang oleh ulama-ulama
Islam adalah pernyataan bahwa pernikahan Muhammad adalah dengan
janda-janda tua yang tidak cantik dan pernikahan itu bukan untuk pemuas
nafsu seks Muhammad;
Rasulullah
SAW menikahi 11 orang wanita. Tentu saja hal itu Nabi lakukan bukan
untuk menyalurkan nafsu seks, sebab sepuluh diantara sebelas wanita itu
nabi nikahi ketika mereka sudah menjanda dan telah tua renta. (Buku
Pintar Agama Islam Syamsul Rijal Hamid Penebar Salam, Bogor, 2002,
halaman 99)
Kutipan
diatas hanyalah kebohongan belaka, setelah kematiah Khadijah, istri
pertamanya, Muhammad langsung berburu koleksi istri. Hal yang tidak
dilakukannya ketika Khadijah masih hidup, karena seluruh rahasia
kebohongan Muhammad ada di tangan istri pertamanya itu! Di antara umur
50 sampai 58, Muhammad mengumpulkan setidaknya tujuh istri. Umur
istri2nya mulai dari ANAK KECIL BERUMUR 6 TAHUN (Aisyah) hingga
wanita 39 tahun (Hindun)! Lebih mengejutkan lagi pada umur 60 saja,
Muhammad mengoleksi hasil buruan istri sebanyak 4 orang dengan umur dari
17 tahun (Safiyah) sampai 36 tahun (Maimunah). Dan sebagian besar
istri2 tersebut cantik, dan tak terhitung jumlah budak2 dan selirnya
yang hanya dijadikan obyek pemuas seks belaka.
Allah yang maha pengasih dan penyayang memperbolehkan sang nabi untuk bermain seks dengan siapapun yang dia kehendaki;
Hai
Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang
telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang
termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah
untukmu, dan (demikian pula) anak-anak
perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari
saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki
ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut
hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada
Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin… (QS 33:50)
Mungkinkah
Tuhan sibuk menurunkan ayat untuk keperluan birahi seseorang? Cukup
bayar mas kawin, wanita tersebut sudah jadi milikmu. Lihatlah apa yang
dikatakan Aisyah tentang ayat yang diucapkan Muhammad tersebut:
“Aku
memandang rendah para wanita yang menyerahkan diri mereka pada Rasul
Allâh dan berkata, “Dapatkan wanita menyerahkan diri mereka (pada
seorang pria)?” Tapi ketika Allâh menyatakan: “Kau (wahai Muhammad)
dapat menunda (giliran istri2mu), dan kau dapat menerima siapapun yang
kau kehendaki; dan kau tidak bersalah jika kau mengundang dia yang
gilirannya kau tunda,” (Q.33:51) Aku berkata (pada sang Nabi), “AKU MERASA TUHANMU CEPAT MEMENUHI KEHENDAK DAN NAFSUMU.” (Hadis Bukhari 60:311)
Sudah
jelas Aisyah tidak hanya cantik tapi juga cerdas. Memang bisa jelas
terlihat di banyak kejadian Allahnya Muhammad segera menolong dan
mengijinkan Muhammad untuk melakukan apapun yang disukainya.
Silahkan lihat topik selengkapnya di; ISTRI2 MUHAMMAD
Lalu bagaimana kriteria Muhammad dalam memilih istrinya?
Nabi
berkata, “Seorang wanita dinikahi untuk empat hal, yakni, kekayaannya,
status keluarganya, kecantikannya dan agamanya. Jadi kau harus menikahi
wanita yang beragama (kalau tidak) kau akan menjadi seorang pecundang.”
(Hadis Bukhari 62:27).
Cinta? Apa itu cinta?
Perhatikan bahwa nabi tidak pernah bicara cinta, selama ia menikahpun
tidak ada yang didasari oleh cinta. Ia mengharapkan cinta dan kasih
sayang dari para istrinya, namun ia tidak memberikan “cinta” pada
istri2nya. Ia menikahi Khadijah karena wanita tersebut seorang pengusaha
kaya raya, ia menikahi Saudah agar merawat anak2nya sepeninggalan
Khadijah, tidak ada kisah dalam hadis yang menceritakan kecintaan dan PENGORBANAN Muhammad pada istrinya. Semua ia nikahi hanya demi kepentingan tertentu, kecantikan atau seks belaka.
MUHAMMAD TIDAK DAPAT MENEPATI SUMPAHNYA
Satu
hari Muhammad mengunjungi istrinya Hafsa, dan ketika melihat pembantu
istrinya, Mariyah yang sangat cantik, sang rasul birahi terhadapnya. Dia
suruh Hafsa pergi dengan alasan dipanggil ayahnya. Segera setelah
istrinya pergi, dia gagahi Mariyah diranjang Hafsa. Tahu ayahnya
ternyata tidak memanggil, Hafsa kembali dan menemukan Muhammad sedang
asyik bersama pembantunya. Dia marah dan mulai berteriak2. Untuk
menenangkannya, Muhammad bersumpah untuk melarang dirinya meniduri
Mariyah (Dari sinilah nama Surat Tahrim (Larangan) dalam Quran
didapatkan). Tapi, dia masih birahi terhadap budak cantik itu. Bagaimana
caranya membatalkan sumpah? Gampang saja kalau anda punya Allah
dikantung;
Hai
Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu;
kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kamu
sekalian membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah Pelindungmu
dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS 66:1-2)
Bagi
orang muslim sumpah tidak ada artinya. Mereka dapat menjanjikan sesuatu
dan melanggarnya jika mereka mau. Bukhari melaporkan sebuah hadits
dimana Muhammad menyarankan para pengikutnya untuk melakukan hal sama:
“Jika
kau pernah mengambil sumpah untuk melakukan sesuatu dan belakangan kau
dapatkan sesuatu yang lebih baik, maka kau harus mengabaikan sumpahmu
dan melakukan hal baik itu”. (Hadis Bukhari 89:260)
Sumpah
saja dilanggar, apalagi dengan janji dan ucapan? Bagaimana seorang nabi
yang seharusnya dipercaya, yang dipegang sumpah, janji, ucapan dan
tindakannya, dengan enaknya melanggar semuanya itu! Dan bukan hanya
sumpah atau janjinya yang dilanggar! Quran hasil karyanya pun dia
langgar sendiri!
Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah kotoran".
Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu
haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila
mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang
diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri. (QS 2:222)
Dan inilah tindakan rasulullah, suri teladan yang baik (QS 33:21);
Dikisahkan
oleh Zainab bint Abi Salama: Um-Salama berkata, "Saya mengalami mens
ketika sedang berbaring dengan Nabi di bawah selimut wol. Lalu aku ke
luar dari selimut, mengambil pakaian untuk mens dan mengenakannya. Rasul
Allah berkata, “Apakah kau sedang mens?” Aku jawab, “Ya”. Lalu dia
memanggilku dan merengkuhku ke bawah selimut wol.” Um Salama kemudian
berkata, “Sang Nabi biasa menciumku saat dia puasa. Sang Nabi dan aku
biasa mandi Janaba dari satu baskom.” (Hadis Bukhari 6:319)
Dikisahkan
oleh 'Aisha: Sang Nabi dan aku biasa mandi dari baskom yang sama ketika
kami berada di Junub. Sewaktu sedang mens, dia biasa menyuruhku
mengenakan Izar (pakaian yang dikenakan di bawah pinggang) dan biasa
memelukku. Ketika di Itikaf, dia biasa meletakkan kepalanya ke dekatku
dan aku mencucinya ketika aku sedang mens.(Hadis Bukhari 6:298)
MUHAMMAD MENGGUNAKAN HASIL RAMPOKAN UNTUK MENARIK ORANG MASUK ISLAM
Kami
dulu begitu jengkel melihat para pendeta dengan genjarnya membagikan
makanan dan pakaian bekas pada para fakir miskin muslim dengan tujuan
kristenisasi. Dan orang2 miskin “bodoh” itu dengan relanya menjual iman
islam mereka hanya dengan sekardus mie instant!
Namun
kami begitu terkejut ketika mengetahui ternyata Muhammad juga melakukan
hal yang sama dengan yang dilakukan oleh para pendeta diatas. Bahkan
hal tersebut lebih buruk lagi, Muhammad menggunakan barang hasil
rampokan untuk menyuap orang agar tertarik pada Islam.
Sang Nabi berkata, “Aku memberi kepada kaum Quraish agar mereka mau memeluk Islam,
karena mereka lebih suka akan sikap hidup mereka yang tidak peduli dan
mereka tidak punya hati yang teguh.” (Hadis Bukhari 53:374)
Ketika
Allah menganugrahi RasulNya dengan kekayaan dari suku Hawazin sebagai
barang jarahan (fai), dia mulai memberi sebagian orang2 Mekah sampai 100
ekor unta per orang. Melihat itu beberapa orang2 Ansari berkata,
“Semoga Allah mengampuni RasulNya! Dia memberi pada kaum Quraish dan
tidak pada kami, padahal kenyataannya pedang2 kami masih berlumuran
darah para kafir.” (Hadis Bukhari 53:375)
Mari kita bandingkan berapakah biaya penyuapan antara kafirisasi vs islamisasi.
Anggap
saja sekardus mie instant harganya Rp 50.000, dan seekor unta arab jika
dirupiahkan harganya 10 juta per ekor. Untuk menyogok satu orang
Quraish diperlukan 100 ekor unta, jika dikalikan berarti Rp.
1.000.000.000. per orangnya. Wow, 1 MILYAR rupiah perorangnya. 50 ribu vs 1 milyar.
Bagaimana islamisasi yang dilakukan Muhammad tidak sukses? Kampanye dilakukan secara besar2ran, didanai dengan anggaran bermilyar2 rupiah, “sumbangan” dari orang2 kafir yang telah dibantainya.
Demikianlah
beberapa sifat2 rasulullah yang membuatnya tidak layak disebut sebagai
seorang nabi! Seorang nabi seharusnya memiliki standar moral yang lebih
tinggi dari kebanyakan orang! Namun Muhammad berbeda, ia mengijinkan
pengikutnya berbohong demi kebaikan (taqiyyah), ia tidak melarang
perkosaan. Ia mengijinkan poligami, namun melarang pengikutnya
mengadopsi anak. Ia bukanlah orang yang tau berbalas budi, ia mengutuki
pamannya yang sekarat, yang telah melindungi dan menjaganya, hanya
karena sang paman tak mau masuk islam seperti permintaannya.
Kecintaan
dan kepercayaan kami pada sang nabi hancur setelah kami mengetahui
seperti apa dia sebenarnya, akhirnya kami sadar bahwa KAMI TELAH MENCINTAI ORANG YANG SALAH.
Cinta
kami bukanlah cinta buta, kami meninggalkannya setelah mengetahui
keburukan rasulullah tersebut. Namun tidak semua dari kita meninggalkan
Islam, meskipun kita telah mengetahui perilaku Muhammad sesungguhnya,
dan itulah yang disebut cinta buta.
Dewi
mungkin tetap mencintai Damar, meskipun ia telah mengetahui seperti apa
watak dan perilaku Damar sesungguhnya. Mungkin ia telah terbius oleh
tipu daya Damar. Mungkin saja ia telah menyerahkan kehormatannya pada si
Damar, sehingga dengan terpaksa ia tetap hidup bersama Damar. Atau
mungkin Dewi memiliki watak dan perilaku yang sama dengan si Damar.
Mungkin Dewi juga seorang pecandu, dan ia merasa menemukan jodohnya
ketika berjumpa dengan si Damar.
Beberapa
dari kita tetap mencintai Islam dan susah meninggalkan Islam karena
disitulah letak kehormatan dan penghidupan kita. Seperti seorang istri
yang berniat bercerai setelah mengetahui sifat buruk dan perlakuan kasar
suaminya. Ia bimbang, bagaimanakah masa depannya setelah resmi bercerai
dengan suaminya nanti? Ia telah hidup bertahun2 bersama suaminya itu,
dan seluruh kebutuhan hidupnya selama ini ditunjang sepenuhnya oleh
suaminya tersebut.
Namun
bagi sebagian dari kita akan lebih mencintai Islam setelah mengetahui
seperti apakah perilaku Muhammad sesungguhnya. Pembunuhan, pemerkosaan,
dan penjarahan yang dilakukan Muhammad adalah hal yang wajar. Bagi
beberapa orang tindakan tersebut malah dianggap tanda2 tokoh besar. Anda
akan menjumpai tipe macam ini di antara kaum semacam Taliban, Mullah
Iran, dan kaum teroris Islam di manapun didunia ini.
Beberapa
di antara kita terguncang sewaktu membaca sang Nabi menyerang kafilah2
pedagang, menjarah, memperbudak penduduk, dan memperkaya diri sendiri
dengan cara merampas harta benda korban2nya dan menjual si empunya
sebagai budak. Tapi bagi beberapa Muslim semuanya itu malah jadi bagian
yang terpuji dari sosok seorang rasul Tuhan.
Jika
itu yang anda rasakan, jelaslah anda dan kami memegang nilai2 yang
sangat berbeda. Tuhan yang kami percaya adalah yang benar2 murni MENGASIHI.
Ia tidak membunuh, tidak merampok, menjarah, dan tidak mengutuki. Tuhan
bagi kami tidak mengijinkan pemerkosaan, tidak membantai nyawa orang,
Ia tidak membeda-bedakan dan tidak menamakan sebuah kelompok manusia
sebagai si kafir dan si najis. Ia tidak membakar siapa pun kedalam api
neraka yang menyala-nyala karena seseorang telah gagal mengenali dan
memuja diriNya.
Dan
setelah mengetahui fakta2 diatas, dan anda masih percaya bahwa Muhammad
adalah seorang nabi dan seluruh tindakannya itu adalah wajar dimata
anda . Maka semua akhirnya bermuara pada siapakah diri kita ini dan
nilai2 apakah yang benar menurut hati nurani kita.