Mengapa Al-Quran Memuji Orang Kristen? | جمع من الإلهام والحافز الإسلامي: Mengapa Al-Quran Memuji Orang Kristen?
Custom Search
"Tunjukilah kami jalan yang lurus ... " (Al Fatihah 6)
Sabda Isa kepadanya, "Akulah jalan Yang Lurus ... " (Injil, Rasul Yahya 14:6)

Senin, 29 Juli 2013

Mengapa Al-Quran Memuji Orang Kristen?


جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - Mengapa Al-Quran Memuji Orang Kristen? Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang Mengapa Al-Quran Memuji Orang Kristen?. Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari Mengapa Al-Quran Memuji Orang Kristen?, Mungkin Mengapa Al-Quran Memuji Orang Kristen? Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat Mengapa Al-Quran Memuji Orang Kristen? di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.

"Mengapa Al-Quran Memuji Orang Kristen?" ketahuilah bahwa pengikut isa almasih diatas orang-orang KAFIR

(Shalom.. yuk sebarkan halaman tercinta ini dengan 'UNDANG TEMAN / BAGIKAN' agar banyak orang yang Mengenal Yesus adalah Tuhan, Raja, Juruselamat. Mohon bantuannya para Laskar Kristus)

“Mengapa pengikut Isa Al-Masih diberikan hati rasa santun dan kasih sayang?” “Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam, dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang (Sura Al-Hadid 57:27).”
Memang sebelum kelahiran
Isa Al-Masih ada firman Tuhan kepada Maryam bahwa Ia akan menjadi “suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami (Sura Maryam 19:21).” Ternyata rahmat dan kasih sayang selalu ada dalam hati Isa Al-Masih.

Contoh rahmat dan kasih sayang yang dinyatakan oleh Isa Al-Masih ini banyak sekali. Umpamanya kami membaca bahwa Isa Al-Masih “menyembuhkan orang yang buta sejak lahirnya (Sura Al-Imran 3:49).” Kitab Injil menguraikan dengan lebih rinci tentang penyembuhan semacam ini. Salah satu contoh diberikan dalam Injil Matius 20:30-34. Kita membaca bahwa dua orang buta sedang duduk di pinggir jalan ketika Yesus lewat. Mereka berseru “Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami.” Yesus berhenti, memanggil mereka dan mendengar permintaan mereka agar sembuh dari kebutaan mereka. Lalu tersurat, “Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia.”
Contoh lain dari kasih sayang Isa Al-Masih ialah ketika Ia “mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) (Sura Al Maidah 5:110).” Lagi-lagi kita diberi sebuah contoh yang jelas sekali di dalam kitab Injil Yohanes pasal 11. Seorang laki-laki yang bernama Lazarus jatuh sakit lalu mati di kampung Betania. Yesus Kristus dipanggil, tetapi ketika Ia datang ternyata Lazarus sudah tiga hari terbaring dalam kubur. Dikatakan ketika Tuhan Yesus melihat tangisan saudara-saudara yang mengasihi Lazarus, “Ia sangat terharu (11:33)” dan ikut menangis. Tetapi Ia bertindak juga dan berkata “Angkat batu itu! (11:39).” Meskipun mereka segan dan berkata bahwa Lazarus sudah berbau, Tuhan Yesus “berseru dengan suara yang keras, ‘Lazarus, marilah ke luar!’” Lalu Lazarus datang ke luar dari kuburnya (11:43-44).
Masih ada banyak contoh lain dari kasih sayang Isa Al-Masih. Sudah tentu Dia, sumber kasih sayang ilahi, juga akan menaruh ‘rasa santun dan kasih sayang’ dalam hati pengikutnya. Kita membaca di dalam Kisah Para Rasul 3:1-10 bagaimana dua pengikut Isa Al-Masih, yaitu rasul Petrus dan rasul Yohanes melihat seorang lumpuh minta sedekah. Mereka dengan hati penuh kasih sayang berkata kepadanya, “Emas dan perak tidak ada padaku tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah (3:6).” Seketika itu juga orang itu sembuh dan “melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari…melompat-lompat serta memuji Allah (3:8).”
Yang sukar sekali dimengerti ialah bahwa sebagai kontras terhadap Sura Al Hadid, 57:27 tadi, ada kata-kata yang sangat berlainan dalam Sura berikutnya. Ditulis tentang pengikut ajaran nabi Islam bahwa, “Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka (Sura Al Mujaadilah 58:22).”
Memang sulit dimengerti bahwa istilah “Allah yang Maha Penyayang” yang ratusan kali tercantum dalam Al Quran, ternyata sering diikuti dengan perintah yang kelihatan meniadakan ‘rasa santun dan kasih sayang.’ Sebagai contoh perintah “perangilah di jalan Allah…bunuhlah mereka (Sura Al Baqarah 2:190-192),” atau “penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka…sungguh Allah amat keras siksaanNya (Sura Al Anfaal 8:12,13),” atau “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah) (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka…(Sura At Taubah 9:29).”
Sukar juga mengerti “Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (Sura As Sajdah 32)” yang dalam Sura yang sama berkata ,“Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk (bagi)nya, akan tetapi telah tetaplah perkataan (ketetapan) daripada Ku, ‘Sesunggunhnya akan Aku penuhi neraka Jahanam itu dengan jin dan manusia bersama-sama’(Sura As Sajdah 32:13).”
Memang berbeda sekali dari tindakan Isa Al-Masih karena Ia mempunyai hati kasih sayang yang juga ditaruh di dalam hati para pengikutNya. Tentang Tuhan Yesus ditulis, “Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala (Injil, Rasul Matius 9:35-37).”
Yesus Kristus yang sama masih mengundang, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu (Injil, Rasul Matius 11:28).” Sesungguhnya undangan ini berlaku untuk saudara juga. Kasih sayang Isa Al-Masih yang mendorong Dia berdoa untuk mereka yang menyalibkanNya, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat (Injil, Lukas 23;33).”
Yesus Kristus memang menyatakan kasih Allah Bapa di surga. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini (yaitu manusia yang terjerat dalam dosa), sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia (Injil, Rasul Yohanes 3:16-17).” Renungkanlah dengan seksama Firman Tuhan ini! Semoga hati anda juga akan terbuka menyambut Isa Al-Masih, sumber kasih sayang, pengampunan dosa, dan hidup kekal di surga


Terima kasih telah membaca Artikel Tentang Mengapa Al-Quran Memuji Orang Kristen? . Jika Anda ingin Copy Paste Artikel ini, Harap cantumkan Link Mengapa Al-Quran Memuji Orang Kristen? sebagai sumbernya.
thumbnail Judul: Mengapa Al-Quran Memuji Orang Kristen?
Ditulis Oleh:جمع من الإلهام والحافز الإسلامي
Dtrebitkan Pada :2013-07-29T22:51:00-07:00
Rating: 4.9
Reviewer: 9999 Reviews
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

جمع من الإلهام والحافز الإسلامي.

Designed by Admin | Publisher