جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - Tentang Kelayakan Alloh (Owo) Dari Tiru-tiru Yahweh Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang Tentang Kelayakan Alloh (Owo) Dari Tiru-tiru Yahweh. Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari Tentang Kelayakan Alloh (Owo) Dari Tiru-tiru Yahweh, Mungkin Tentang Kelayakan Alloh (Owo) Dari Tiru-tiru Yahweh Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat Tentang Kelayakan Alloh (Owo) Dari Tiru-tiru Yahweh di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.
Sdr Adi Wiyono berkata:
Pak Duladi @ Islam itu tidak membenci, tapi hanya menerapkan amar ma'ruf nahi munkar, tentu saja melaksanakan tugas kewajiban itu ada sanksinya ( resikonya ), karena berhubungan dengan manusia ( hablum minannas ), interaksi dengan orang lain, bukan pekerjaan yang hanya berhubungan dengan Allah.
Dalam alkitab juga ada : Yahwe memerintahkan kpd umat Israel untuk memerangi dan menaklukan bangsa lain dan malah membunuh umat yang tidak iman kepada Yahwe.@ Kalau Islam kan masih beradab, yaitu membiarkan tetap kafir, tapi harus bayar pajak ( jizyah ) itu wajar dalam suatu pemerintahan
Tanggapan:
Apakah patut tuhan palsu meniru-niru Tuhan Asli dalam memerintahkan penghukuman lewat tangan umat?
Nabi Musa pada tahun ±1500 SM silam banyak melakukan aksi kekejaman terhadap bangsa-bangsa lain non Yahudi. Secara nurani manusiawi, kita memang merasa miris. Tapi apa boleh dikata, kalau itu sudah menjadi ketetapan dan kehendak TUHAN? Seperti halnya rancangan kiamat yang akan dijatuhkanNya nanti ke atas bumi ini, bisakah kita protes?
Hukuman Tuhan melalui bencana alam adalah sesuatu yang tidak bisa ditiru oleh manusia. Tapi betapa bahayanya, kalau Tuhan memakai manusia untuk menjalankan misi penghukumanNya, ini sangat riskan dan gampang ditiru. Kita tidak boleh begitu saja percaya pada perintah biadab yg mengatasnamakan Tuhan, kita harus berhati-hati dan benar-benar menyelidiki kebenarannya.
Hal itu terjadi pada abad 7, ketika seorang Anak Setan dilahirkan dan dibesarkan di Jazirah Arab. Karena dia terkesan oleh "kegagahan" nabi Musa dalam memimpin bani Israel, si anak setan ini timbul niat untuk menirunya.
Anak setan itu, ialah Muhammad, ingin sekali menjadi "nabi Musa kedua" di tanah Arab. Dia ingin menjadikan bangsa Arab sebagai "bani Israel kedua" seperti pada masa 1500 tahun Sebelum Masehi silam.
Tapi dasar bodoh, dia tidak menyadari kalau tingkahnya itu akan dikutuk Yang Maha Kuasa, sebab keinginannya itu tercetus dari dirinya sendiri, bukan atas PERINTAH TUHAN. Dasar utamanya adalah EGO dan AMBISI PRIBADI. Dan hal itu dikuatkan lagi oleh adanya kelainan mental dalam otaknya.
Umat Muslim, kerap membenarkan kekejaman-kekejaman Muhammad dengan mengambil contoh kisah-kisah yang sama pada zaman nabi Musa.
Apakah lantaran pada zaman nabi Musa ada peristiwa serupa itu, lalu kamu membenarkan sepak terjang Muhammad dengan atas nama Awlohnya?
Kamu pikir Awlohmu sama dengan TUHAN Musa? Siapa sih yang tidak bisa kalau cuma mengaku-ngaku? Bukankah Paijo pun juga bisa mengatakan kalau Panjul adalah Tuhan yang sama dengan Tuhannya nabi Musa? Lalu dia meniru nabi Musa itu, dengan alasan bahwa Panjul yang memerintahkan dia. Saya tanya kepadamu, wahai GOBLOK: Mana MANDAT dari Tuhan kepada nabimu sehingga dia berhak melakukan kekejaman-kekejaman yang sama seperti yang terjadi pada zaman nabi Musa?
Orang memang bisa meniru, tapi mana buktinya kalau dia benar-benar utusan Tuhan? Apakah kamu tidak berpikir bahayanya orang yang meniru perbuatan-perbuatan tersebut tanpa bisa memberikan bukti nyata bahwa dirinya diutus oleh Tuhan yang sama?
Bajingan pun bisa meniru perbuatan-perbuatan kejam nabi Musa!!!!!!
Tapi mana "SURAT KUASA" dari Tuhan untuk membenarkan sepak terjangnya yang jahat itu? Sampai mati pun, Muhammad tidak mampu buktikan itu, kecuali memaksa orang percaya dengan PEDANG JIHAD.
Untuk mengetahui seseorang itu nabi asli atau nabi palsu, cukup gampang. Lihatlah dari moralitasnya. Lihatlah dari kadar kebutaan rohaninya. Masa nabi utusan Tuhan begitu BOTOL & BUTA ROHANINYA?
Lagi pula, Awloh sudah jelas-jelas TIDAK SAMA dengan Tuhan.
Dari mana kita tahu kalau Awloh tidak sama dengan Tuhan? Kita bisa tilik dari tabiat keduanya. Tabiat Awloh adalah tabiat setan, walau secara manusiawi Awloh mencerminkan tabiat Muhammad. Sungguh bagai langit dan bumi, bila kita membandingkan pribadi TUHAN ASLI dengan Awloh karangan Muhammad.
Ringkasnya, KEKEJAMAN BISA DITIRU, TAPI KENABIAN TIDAK BISA DITIRU.
Anda dan saya, bisa mengaku diperintah Tuhan buat bunuh tetangga yg beda agama. Tapi kita tidak mampu membuktikan kuasa tuhan kita sebagaimana yg Tuhan berikan kepada nabi Musa.
Musa bisa buktikan bahwa Tuhan yg memerintah dia adalah TUHAN yg benar-benar ASLI TUHAN.
Tapi Muhammad sampai mati pun, hanya bisa memaksa orang percaya dengan pedang jihad. Tentu saja secara akal sehat, kita tidak bisa mempercayai bajingan ini.
Apakah anda, Sdr Adi Wiyono, masih tidak malu membanggakan jorgan "MENEGAKKAN AMAR MAKRUF NAHI MUNKAR"?
Apa sih yg ditegakkan Islam? Apa sih yg dimaui Islam? Memberantas cewek-cewek tak berjilbab, membantai kafir-kafir yg menolak masuk Islam dan yang menolak bayar pajak preman, menghancurkan warung-warung dan toko-toko yg jual alkohol? Itu GAYA SETAN, sok kayak memerangi maksiat, padahal Islam sendiri adalah RAJANYA MAKSIAT. Tanpa alkohol, muslim bisa mabuk menjadi beringas dan tidak terkontrol nafsunya. Pria-pria muslim tidak diajari untuk mengontrol hawa nafsunya, budak-budak pun halal diperkosa. Kekerasan menjadi hobi utama, dan orang-orang non-muslim serta wanita-wanita menjadi obyek pemerasan dan penindasan.
Bagaimana kita bisa mengatakan dengan bangga bahwa apa yg Owo perintahkan sama dengan Tuhannya Musa? Tuhannya Musa sanggup meng-azab sendiri orang-orang yg dimurkaiNya, tapi Owo mana?
Sampai Muhammad mati pun, azab Owo itu hanya rekayasa buatan Muhammad yg menusuki orang-orang dengan pedangnya.
Terima kasih telah membaca Artikel Tentang Tentang Kelayakan Alloh (Owo) Dari Tiru-tiru Yahweh . Jika Anda ingin Copy Paste Artikel ini, Harap cantumkan Link Tentang Kelayakan Alloh (Owo) Dari Tiru-tiru Yahweh sebagai sumbernya.
Judul: Tentang Kelayakan Alloh (Owo) Dari Tiru-tiru Yahweh
Ditulis Oleh:جمع من الإلهام والحافز الإسلامي
Dtrebitkan Pada :2014-01-08T08:30:00-08:00
Ditulis Oleh:جمع من الإلهام والحافز الإسلامي
Dtrebitkan Pada :2014-01-08T08:30:00-08:00