جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - KISAH RASULULLAH TERBANG KE SURGA (ISRA MIRAJ) ? Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang KISAH RASULULLAH TERBANG KE SURGA (ISRA MIRAJ) ?. Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari KISAH RASULULLAH TERBANG KE SURGA (ISRA MIRAJ) ?, Mungkin KISAH RASULULLAH TERBANG KE SURGA (ISRA MIRAJ) ? Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat KISAH RASULULLAH TERBANG KE SURGA (ISRA MIRAJ) ? di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.
KISAH RASULULLAH TERBANG KE SURGA (ISRA MIRAJ) ?
Peristiwa Isra Mi'raj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW
dari Masjid Haram ke Masjid Aqsha yang sangat dramatik dan fantastik.
Dalam tempo singkat-kurang dari semalam (minal lail)-tetapi Nabi
berhasil menembus lapisan-lapisan spiritual yang amat jauh bahkan hingga
ke puncak (Sidratil Muntaha).
KRONOLOGI TERJADINYA ISRA MIRAJ
Setelah mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan di Taif, Muhammad berusaha
untuk kembali lagi ke Mekah. Melalui pertolongan budaknya, Zaid, ia
diberi perlindungan oleh Mutim bin Idi, pimpinan Nofal, klan
dari Quraish. Keesokan harinya, Mutim dengan anak dan ponakannya dengan
bersenjata mendatangi lapangan umum Kabah dan mengumumkan bahwa
Muhammad sejak saat itu berada dibawah perlindungannya. Muhammad sangat
gembira, tapi tampaknya dia menahan diri untuk segera menyebarkan
agamanya kepada kaum Quaish, dia hanya berdakwah pada para peziarah
haji yang datang ke kabah untuk melakukan ritual berhalanya.
Selama periode
ini. disaat Muhammad mempertahankan perannya agar tidak menyolok di
mata musuh2nya di Mekah, dikatakan bahwa dia, karena alasan tidak
jelas, tidur semalaman dirumah sepupunya, Umm Hani.
Umm Hani
adalah anak perempuan Abu Thalib. Umm Hani kemungkinan besar adalah
“cinta lama Muhammad”. Sebelum menikah dengan Khadijah, Muhammad pernah
melamar Umm Hani, namun hal ini ditolak mentah2 oleh Abu Thalib,
alasannya saat itu Muhammad adalah pemuda yang papa dan miskin. Karena
hubungan keduanya tidak direstui Abu Thalib, akhirnya Umm Hani menikah
dengan Hubairah, seorang laki2 yang beragama Nosrania (Nasrani).
Pada pagi berikutnya, orang2 ingin tahu dimanakah dia malam kemarin. Beberapa
orang rupanya telah mengetahui bahwa sore sebelumnya ia memasuki rumah
Umm Hani. Dia tidak mungkin mengaku bahwa ia telah “tidur” bersama
seorang wanita yang sedang sendirian, karena itu akan menghancurkan
kariernya sebagai seorang nabi. Muhammad akhirnya bercerita, dia
mengatakan bahwa pada malam itu ia dituntun Jibril untuk melakukan
perjalanan dari Masjidil Haram sampai ke Masjidil Aqsa di Yerusalem.
Dari sana ia naik kesorga dan bertemu Allah. Karena perjalanan ini
tidak mengikut sertakan manusia lain, oleh karenanya tidak ada manusia
lain yang bisa menjadi saksi akan kejadian mukjijat ini, maka ini
mencegah orang2 meminta saksi mata untuk membuktikan pernyataannya
tersebut.
BACA KRONOLOGI CERITA RASULULLAH KE SURGA DI SINI :
http://petanidakwahmenulis.blogspot.com/2010/08/isra-miraj-kisah-pertemuan-nabi-nabi-di.html
Mendengar penjelasan Muhammad tersebut, kebanyakan dari mereka mengatakan, ‘Demi Allah, ini jelas sebuah kebohongan!
Sebuah karavan saja memerlukan waktu satu bulan untuk mencapai Syria
dan satu bulan lagi untuk kembali. Bagaimana Muhammad bisa melakukan
perjalanan pulang-pergi dari Mekah ke Yerusalem dalam satu malam ?’
IbnIshaq mengatakan; “Setelah mendengar cerita ini banyak orang yang
dulunya bergabung dengan Islam menjadi murtad dan meninggalkan Islam.”
Sebagian lagi menemui Abu Bakar, yang rupanya belum mengetahui hal ini
dan berkata,“Apa pendapatmu tentang temanmu itu? Dia mengaku telah pergi
ke
Yerusalem semalam, sholat disana lalu kembali lagi ke Mekah!” Abu Bakar
menuduh orang2 yang bertanya kepadanya ini berbohong, Muhammad tidak
akan berkata begitu, tapi mereka meyakinkan dia, bahwa Muhammad
sekarang sedang berada di mesjid, menjelaskan tuduhan orang2
terhadapnya. Abu Bakar tertegun dan lalu berkata, “jika dia bilang
begitu, maka itu benar. Kenapa heran? Dia pernah bilang berkomunikasi
dengan Allah, dari langit kebumi, wahyu datang padanya siang atau
malam, dan saya percaya dia. Itu jauh lebih luar biasa dari apa yang
kau ceritakan sekarang!” (Ibn Ishaq, Sirah Rasul Allah, p 183)
Logikanya sangat sempurna. Pada dasarnya apa yang Abu Bakar katakan
adalah bahwa sekali kamu telah melepaskan akal sehatmu dan percaya pada
kemustahilan, kamu bisa percaya apa saja. Sekali saja kau biarkan
dirimu dibodohi, maka kau harus siap untuk dibodohi selamanya karena
tidak ada batas bagi kebodohan.
KONTRADIKTIF CERITA RASULULLAH
Hadith yang menceritakan bahwa Muhammad pada suatu malam, menaiki
seekor kuda bersayap yang membawa dia ke Masjidil Haram (Kabah) kemudian
ke Masjidil Aqsa (= mesjid terjauh = di Yerusalem) dan kemudian ke
langit tingkat 7, dimana kepadanya diperlihatkan surga dan neraka, dan
kemudian dibawa kehadapan Allah. Cerita ini diterima Muslim dan disebut
dengan peristiwa [Isra] Mi’raj, yang juga tercatat dalam Quran.
17:1. Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu
malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.
Ok-lah, mari kita berbaik hati dengan menganggap
kalau kuda-poni bersayap milik Muhammad bisa terbang dengan kecepatan
cahaya (kecepatan yang tercepat di jagad raya ini). Maka menurut
perhitungan ilmuwan dibutuhkan waktu 8 tahun untuk mencapai tata surya
terdekat dan 30 juta tahun untuk mencapai batas alam semesta yang
dikenal manusia saat ini. Padahal Muhammad hanya punya 1 malam, jadi
menurut Quran, surga jaraknya tidak akan lebih dari 0.03% dari tata
surya terdekat. Jadi lumayan dekat-kan jarak surga-bumi. Apalagi kalau
kita tinjau lebih jauh, bahwa tidak mungkin kuda poni bisa terbang di
luar atmosphere bumi, tentu jarak surga sebenarnya menurut Quran adalah
lebih dekat lagi. Saya sangat heran, mengapa dengan teknologi yang
sekarang kita punya tidak seorangpun yang menemukan dimana surga itu,
walaupun jaraknya sangat dekat? Hal yang lain yang janggal adalah,
mengapa Muhammad harus pergi dulu ke Yerusalem (Masijidil Aqsa) sebelum
pergi ke surga, apakah pintu gerbang surga ada di Yerusalem?
Hal yang paling aneh dari cerita ini adalah, Masjidil Aqsa yang menjadi
spot penting di cerita ini, sebenarnya dibangun SESUDAH Muhammad wafat.
Ketika Omar menaklukkan Yerusalem, ia sholat di suatu tempat yang
dulunya adalah Bait Sulaiman, taja diraja kaum Yahudi. Bangsa Romawi
menghancurkan kuil ini pada 70M. Sejak saat itu, tidak ada kuil, gereja,
atau masjid di tempat itu. Tapi kemudian Kalif Abd-Malik ibn Marwan
yang akhirnya membangun the Dome of the Rock (Batu Kubah) pada tahun
691M, atau 72 tahun sesudah hijrah. Dan Masjidil Aqsa dibangun di atas
reruntuhan Temple Mount pada akhir abad 7. Hal ini dilaporkan oleh “The
Concise Encyclopedia of Islam” karangan Harper & Row, 1989, halaman
46-102.
Muhammad menyatakan bahwa Mi’raj terjadi pada tahun
622M. Padahal pada saat itu Yerusalem ada di tangan orang Kristen. Tidak
ada Muslim yang tinggal di sana dan jelas TIDAK ada masjid di
Yerusalem. 53 tahun setelah Muhammad wafat, Muslim membangun “the Dome
of the Rock” dan “Al Aqsa” di tempat yang dulunya Salomon membangun bait
bagi Tuhannya..
Quran ternyata telah dimanipulasi dan diubah
setelah beberapa tahun pengarang aslinya (Muhammad) meninggal dunia,
dengan demikian ada beberapa kisah yang tidak original yang dimasukkan
didalamnya. Jadi siapapun yang menjadi pengarang ayat 17:1 ini tidak
tahu bahwa Masjidil Aqsa BELON ADA pada jamannya Muhammad dan tidak
mungkin Muhammad mengadakan perjalanan ke tempat yang tidak ada. Jadi
jelaslah ini tambahan yang ditambahkan pada Quran.
Tentunya
ini adalah kesalahan besar dari oknum yang menciptakan Quran sedemikian
sehingga kaum terpelajar Islam, seperti Yusuf Ali, terpaksa akhirnya
mengatakan bahwa Masijidil Aqsa yang dimaksudkan di Quran adalah
hanyalah TEMPAT yang nantinya akan dibangun Masjidil Aqsa, bukan masjid
yang sesungguhnya.
Tentunya pengumpamaan yang dibuat Yusuf Ali
itu bisa saja benar ... TAPIIiiii si Yusuf Ali LUPA bahwa ada hadith
yang JELAS-JELAS MENULIS bahwa Masjidil Aqsa yang dikunjungi Muhammad
pada saat Mi’raj adalah BANGUNAN yang sesungguhnya, bukan hanya
tempatnya saja.
Sahih Bukhari, Volume 4, Book 55, Nomor 636:
Dinarasikan oleh Abu Dhaar:
Aku berkata,”Ya Nabi Allah! Masjid manakah yang pertama kali dibangun?”. Jawabnya,”Al-Masjid-ul-Har
am.”
Lalu tanyaku lagi,”Masjid manakah yang dibangun sesudahnya
?”Jawabnya,”Al-Masjid-Aqsa (yang dimaksud tentunya yang ada di
Yerusalem).”
Lanjutku,”Berapa tahun jarak pembangunan masjid-masjid
itu ?”, Jawabnya, ”40 tahun.” Lalu tambahnya, ”Kalau waktu sembahyang
bagimu sudah tiba, maka sembahyanglah, seluruh tempat di dunia ini bisa
menjadi tempat sembahyang kamu.”
Ok-lah Muslim bisa saja
mengemukakan alasan lebih lanjut bahwa masjid adalah tempat mana saja
yang digunakan untuk sembahnya (sujud), tidak selalu harus mengacu pada
bangunan. Jadi bait Salomon (yang kemudian diklaim Muslim sebagai
Masjidil Aqsa) juga bisa dikatakan sebagai masjid, karena Muhammad
menggunakan tempat itu untuk sembahyang. Jadi bila hal itu benar
demikian, maka bisa saja kami mengatakan bahwa semua gereja, sinagog,
dan kuil Zoroastrian juga adalah Masjid. :rolling:
TApi kalau
memang begetooo ... kalau memang pada jamannya Muhammad ada banyak
sekali “masjid” (yang hanya berati tempat sembahyang bukan hanya untuk
kaum Muslim) yang dibangun lebih jauh dari Yerusalem (bahkan lebih jauh
dari Mekah atau Medinah), itu berarti bahwa Masjidil Aqsa BUKAN masjid
yang terjauh.
Masalah akibat adanya Hadith ini adalah:
Masjidil Haram (Kabah) terbukti dibangun oleh Ibraham. Ibraham hidup
sekitar tahun 2000 sebelum masehi. Dan Bait Salomon (tempat yang
sekarang ditempati Masjidil Aqsa) dibangun pada tahun 958-951 sebelum
Masehi. Dengan demikian kira-kira ada selisih waktu sekitar 1040 tahun
antara pembangunan 2 bangunan ini. Jadi Muhammad telah membuat
kesalahan, karena perhitungannya meleset sekitar 1000 tahun
KESAMAAN CERITA DARI SUMBER BERBEDA
Cerita itu berasal dari The Secret of Enoch, yang mendahului Muhammad empat abad sebelumnya.
Inilah petikan-petikan dari Henok 1:4-10 & 2:1 :
Pada hari pertama bulan itu saya berada dirumah, beristirahat di dipan
dan tertidur, ketika tertidur, datanglah kesusahan besar kedalam hatiku
dan disana muncullah 2 orang pria. Mereka berdiri disisi dipanku dan
memanggil namaku dan bangkit berdiri dari tidurku. Beranilah Henok,
jangan takut ; Allah Kekal mengirim kami kepadamu. Engkau hari ini akan
naik dengan kami ke surga. Malaikat-malaikat itu membawa dia disayap
mereka dan membawa dia ke langit pertama.
Rincian gambaran
tingkat-tingkat langit yang dilihat Muhammad sangat mirip di dalam
tulisan yang lebih tua umurnya, The Testament of Abraham.
Versi agama Hindu mengenai kisah semacam itu ialah, rasulnya adalah
Arta, Malaikatnya adalah Azar dan Adamnya ialah Ormazmurd. Sumber Hindu
yang asli ialah Arta Viraf Namak.
http://www.thenazareneway.com/book_of_the_secrets_of_enoch.htm
http://www.newadvent.org/cathen/01602a.htm
Menurut
Taurat yaitu Kejadian 5:24, Henokh (Idris) diangkat kelangit.
Berdasarkan ayat itu dibuat Kitab berjudul Henokh 1 dan 2, jauh sebelum
masa Yesus. Kitab ini penuh dengan kejadian spektakuler, dan fantasi2
mengenai surga dan neraka. Kitab Henoch ditulis antara 150-80 Sebelum
Masehi, yang naskahnya juga ditemukan di kumpulan naskah Qumran. Kitab
ini adalah kitab Apocrypha Yahudi atau Pseudogrypha atau Kitab yang
tidak diakui oleh orang Yahudi (juga Kristen). Sebagai bacaan, kisah
tingkatan2 surga dan neraka ini dan cukup digemari oleh orang2 Kristen
abad-abad pertama sampai ke empat.
Perbedaannya dengan kisah Isra Miraj Muhammad, Surga Henokh terdiri dari sepuluh tingkat. dan tidak bertemu dengan nabi.
Pasal 1: Henokh didatangi sepasang malaikat bersayap, yang sangat besar, berbaju putih.
Pasal 3: Henokh dibawa ke Surga tingkat pertama, dan menempatkannya diawan.
Pasal 4: Melihat 200 malaikat bersayap mengatur bintang dan melayani sorga.
Pasal
7: Henokh dibawa ke surga tingkat ke dua,melihat kegelapan, tawanan
tawanan yang sedang disiksa. Henokh bertanya jawab mengenai hal
tersebut.
Pasal 8 : Ia dibawa ke surga tingkat tiga, melihat taman Eden, dan neraka
Pasal 11 : Ia dibawa ke surga tingkat empat, mempelajari matahari dan bulan.
Pasal 18 : Ia dibawa ke surga tingkat lima.
Pasal 19 : Ia dibawa ke surga tingkat enam.
Pasal 20 : Ia dibawa ke surga tingkat tujuh.
Pasal 20 : Ia melewati dan melihat surga tingkat delapan dan sembilan.
Pasal 22 : Ia sampai ke surga tingkat sepuluh Sidratul Muntaha bertemu dengan Tuhan
Henokh menerima
wahyu dan perintah dari Tuhan. Tentu saja tidak berkonsultasi dengan
Musa, kerena Musa belum ada. Selama perjalanan, Henokh juga berbicara
dengan Jibril.
Terima kasih telah membaca Artikel Tentang KISAH RASULULLAH TERBANG KE SURGA (ISRA MIRAJ) ? . Jika Anda ingin Copy Paste Artikel ini, Harap cantumkan Link KISAH RASULULLAH TERBANG KE SURGA (ISRA MIRAJ) ? sebagai sumbernya.
Judul: KISAH RASULULLAH TERBANG KE SURGA (ISRA MIRAJ) ?
Ditulis Oleh:جمع من الإلهام والحافز الإسلامي
Dtrebitkan Pada :2012-06-16T07:18:00-07:00
Rating: 4.9
Reviewer: 9999 Reviews
Ditulis Oleh:جمع من الإلهام والحافز الإسلامي
Dtrebitkan Pada :2012-06-16T07:18:00-07:00
Rating: 4.9
Reviewer: 9999 Reviews