Gereja Larang Idul Fitri di Tolikara Papua | جمع من الإلهام والحافز الإسلامي: Gereja Larang Idul Fitri di Tolikara Papua
Custom Search
"Tunjukilah kami jalan yang lurus ... " (Al Fatihah 6)
Sabda Isa kepadanya, "Akulah jalan Yang Lurus ... " (Injil, Rasul Yahya 14:6)

Sabtu, 01 Agustus 2015

Filled Under:

Gereja Larang Idul Fitri di Tolikara Papua


جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - Gereja Larang Idul Fitri di Tolikara Papua Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang Gereja Larang Idul Fitri di Tolikara Papua. Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari Gereja Larang Idul Fitri di Tolikara Papua, Mungkin Gereja Larang Idul Fitri di Tolikara Papua Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat Gereja Larang Idul Fitri di Tolikara Papua di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.

Gereja Larang Idul Fitri di Tolikara Papua Ternyata Rekayasa PKS Piyungan

Tanda-tanda hoax
  1. Paido itu kenyataannya BUKAN nama distrik, melainkan nama desa di Distrik/ Kecamatan Umagi, Itu pun bukan nama resmi, nama resmi Desanya adalah Desa Pagongga. Kesalahan ini menandakan pembuat hoax ini tidak tahu kondisi lapangan di Tolikara. Nampaknya, pembuat surat ini bukan orang Papua atau bukan orang yang tinggal di Papua dan tidak mengenal kondisi demografis dan geografis Papua.
     
  2. Sumberhttp://www.organisasi.org/1970/01/daftar-nama-kecamatan-kelurahan-desa-kodepos-di-kota-kabupaten-tolikara-provinsi-papua.html
  3. Acara Seminar dan KKR kenyataannya diadakan pada 15-20 Juli 2015, BUKAN 13-19
  4. Perbesar gambar hingga 500%, maka nampak dugaan editan menggunakan teknik copy-paste per elemen gambar. Nampak jejak blok-copy-paste saat gambar tersebut diperbesar. Perhatikan jejak block dan copy/ cut yang mencoba disamarkan dengan blur. Pengedit gambar hoax ini nampaknya amatir, sehingga cuma mengaburkan jejak block dengan blur saja tidak bisa.

    Perbesar gambar 500%, maka nampak bekas block-copy-paste dan retouching.
  5. Gaya penulisan menunjukkan hoax, yaitu: Tidak ada pengecekan silang dan referensi tidak jelas dan tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
     
  6. Kop surat melengkung cembung, sepertinya kertas itu digulung sebelum didigitalisasi.

    Kop surat melengkung cembung, menandakan kertas yang didigitalisasi awalnya digulung.
    Sementara itu, kelengkungan badan surat tak sebanding dengan kop surat
    Kelengkungan di bawah kop surat tidak sebanding dengan kelengkungan kop surat
    dan malah ada yang benar-benar lurus.
    Badan surat lurus, tidak sebanding dengan lengkungan kop yang menunjukkan bekas gulungan kertas tersebut.
    Ini mengindikasikan badan surat di bawah kop surat ditambahkan kemudian.
  7. Perbesar gambar 500- 700%, amati bagian stempel. Nampak tanda-tanda editan stempel, bekas block-copy-paste. Perhatikan bekas tracking kasar di sekeliling lingkaran stempel. Tekniktracking-nya terlihat kasar, pertanda pengedit gambar ini amatir di bidang edit gambar. Selain itu, ketidakkonsistenan pencahayaan bagian lingkaran (pencahayaan sangat terang) dan bagian tengah stempel (kurang cahaya) juga menimbulkan kecurigaan keduanya berasal dari 2 gambar berbeda yang disatukan.

     
  8. EXIF metadata gambar tersebut (rincian pada lampiran di bawah) menunjukkan
    gambar tersebut diedit menggunakan software image editor buatan Google (yaitu: Google Picasa), sedangkan perangkat keras aslinya menggunakan produk Apple, Inc. Ini menunjukkan gambar itu editan. Data rinci perangkat yang normalnya ada pada saat scan atau foto telah dihapus bersih, menandakan penghapusan identitas untuk menyembunyikan pembuatnya. Ini indikator pembuat hoax amatir. Pakar gambar hoax profesional akan lebih memilih memasukkan data palsu dalam metadata ketimbang menghapusnya.
     
  9. Perbesar gambar 500-700%. Amati bagian lipatan kertas bawah. Lipatan kertas yang normalnya melintasi stempel ternyata tidak ada!!!!! Artinya, gambar stempel ditambahkan kemudian melalui rekayasa komputer. Dan memang, menambahkan jejak lipatan kertas pada gambar yang ditambahkan kemudian itu sangat sulit dan butuh waktu lama. Ada pakar gambar yang bisa melakukannya, tapi harganya mahal banget.

    Tidak ada bekas lipatan kertas pada gambar stempel, artinya, stempel diduga ditambahkan kemudian melalui rekayasa. komputer.
  10. Sekretaris Sinode GIDI Wilayah Toli kenyataannya adalah Pdt. Menase Wamimbo BUKAN Pdt Marthen Jingga.
  11. Bersumber dari media massa pkspiyungan.com yang telah berulangkali kedapatan menyebarkan hoax Islami. Keterlibatan PKS Piyungan dalam penyebarluasan surat palsu ini memunculkan pertanyaan: Apakah pelaku penembakan terhadap 12 orang pribumi yang memicu amuk massa pribumi kepada pendatang itu ada hubungannya dengan PKSPiyungan.com???????
Dapat kita katakan, ketrampilan edit gambar hoax tersebut masih level amatir abal-abal, sehingga ke-hoax-an gambar tersebut sangat mudah untuk dideteksi. Alangkah mengerikannya jika pembuat hoax itu adalah pakar di bidang imaging (jika pembuatnya pakar, akan lebih mudah ditemukan, karena hanya sedikit saja jumlah pakar di bidang ini dan sesama pakar biasanya mengenal ciri khas pakar lain dalam karyanya).
Selain tanda-tanda hoax dalam surat itu, juga ada tanda-tanda hoax dalam situasi.
  1. Kenyataan: Masyarakat pribumi Kristen Papua minta agarvolume corong tidak mengganggu ibadah agama warga pribumi.
    Hoax: Kristen menyerang muslim.
  2. KenyataanMushola.
    HoaxMasjid
  3. KenyataanPembakaran menyasar kios. Api membesar tak terkendali, lalu merembet ke mana-mana akhirnya mengenai Mushola yang letaknya tidak jauh dari lokasi pembakaran. Maka, mushola itu TERBAKAR, bukan dibakar.
    HoaxMasjid DIBAKAR Kristen. Pembakaran masjid.
  4. Kenyataanpenembakan sebelum terjadi kerusuhan dan memicu amuk warga pribumi karena tembakan menewaskan anak umur 15 tahun dan melukai 11 pemuda lainnya saat mereka sedang dalam perjalanan akan bernegosiasi dengan para pendatang muslim.
    Hoax: penembakan terjadi saat kerusuhan terjadi.
  5. Kenyataanpribumi datang untuk bernegosiasi.
    Hoax: pribumi datang untuk menyerang.
  6. KenyataanAmuk warga pribumi diduga disebabkan tembakan terhadap 12 orang dan menewaskan 1 warga pribumi.
    Hoax: Amuk massa disebabkan surat GIDI tersebut di atas.
    Di sini nampak bagi kita semua, surat GIDI HOAX itu berguna untuk menutupi penyebab kerusuhan yang sebenarnya dan untuk mengubah korban menjadi pelaku.
  7. Kenyataannya, kerusuhan terjadi sebagai reaksi keras atas penembakan terhadap 12 orang pribumi Kristen Papua dan menewaskan 1 orang pribumi Kristen Papua.
    Hoax: Kerusuhan terjadi mendadak saat pribumi Kristen mendadak menyerbu pendatang Muslim.
     
Satu hal yang saya tidak paham, 12 korban tembakan itu pribumi Kristen. Pribumi Kristen yang ditembaki dan dibunuh lantas marah dan mengamuk kepada aset milik para pendatang Islam. Ini menyiratkan pelaku penembakan berasal dari pendatang Islam kah??? Lantas, kenapa media massa tidak mengangkat berita tentang korban pribumi Kristen itu? Kenapa media massa membela para pendatang Islam? Padahal ada korban nyawa anak-anak pribumi Kristen dan tidak ada korban nyawa dari pendatang Islam, selain hanya korban materi saja. Anehnya lagi, Islam yang tidak ada korban 1 nyawapun marah-marah, seolah-olah pribumi Kristen yang ditembaki dan yang sanak saudaranya tewas tidak boleh marah-marah. Apakah media massa mendiskriminasi pribumi Papua dalam pemberitaannya??? Di sini jelas sekali ada yang tidak beres, sebab betul-betul nampak jelas ada upaya melalui media massa nasional untuk mengubah korban menjadi pelaku. Disinformasi skala nasional ini menandakan ada pemain besar di balik layar dalam kasus Tolikara. Pemain ini sangat kuat hingga bisa mengendalikan media massa nasional. Saking besarnya, maka gerakannya terlihat jelas. Siapakah pemain besar itu?
Waspadalah! Kita sedang diadudomba! Kita jangan mau diadudomba! Kita sendiri yang akan rugi. Siapa yang untung? Tentu saja pihak pengadu domba. Ayo, Kristen-Muslim, yang akur, jangan mau diadudomba! Ada banyak hal mencurigakan dalam kasus Tolikara ini! Mohon bagikan posting ini di facebook/ twitter Anda. Mari kita bersama-sama cegah politik adudomba Kristen-Muslim dalam kasus Tolikara.
Lampiran
Data EXIF Metadata yang terbaca dengan tool http://regex.info/exif.cgi
- See more at: http://beritaintrik.com/read/gereja-larang-idul-fitri-di-tolikara-papua-ternyata-rekayasa-pks-piyungan.html#sthash.NouFAWCv.zibRaZgu.dpuf


Terima kasih telah membaca Artikel Tentang Gereja Larang Idul Fitri di Tolikara Papua . Jika Anda ingin Copy Paste Artikel ini, Harap cantumkan Link Gereja Larang Idul Fitri di Tolikara Papua sebagai sumbernya.
thumbnail Judul: Gereja Larang Idul Fitri di Tolikara Papua
Ditulis Oleh:جمع من الإلهام والحافز الإسلامي
Dtrebitkan Pada :2015-08-01T03:50:00-07:00
Rating: 4.9
Reviewer: 9999 Reviews

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

جمع من الإلهام والحافز الإسلامي.

Designed by Admin | Publisher