Sepenggal dialog dari Novel AKU RAGU KAU TUHAN | جمع من الإلهام والحافز الإسلامي: Sepenggal dialog dari Novel AKU RAGU KAU TUHAN
Custom Search
"Tunjukilah kami jalan yang lurus ... " (Al Fatihah 6)
Sabda Isa kepadanya, "Akulah jalan Yang Lurus ... " (Injil, Rasul Yahya 14:6)

Sabtu, 18 Oktober 2014

Filled Under:
,

Sepenggal dialog dari Novel AKU RAGU KAU TUHAN


جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - Sepenggal dialog dari Novel AKU RAGU KAU TUHAN Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang Sepenggal dialog dari Novel AKU RAGU KAU TUHAN. Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari Sepenggal dialog dari Novel AKU RAGU KAU TUHAN, Mungkin Sepenggal dialog dari Novel AKU RAGU KAU TUHAN Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat Sepenggal dialog dari Novel AKU RAGU KAU TUHAN di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.

Sepenggal dialog dari Novel AKU RAGU KAU TUHAN


Selamat pagi semua.
Dalam perjalanan kerja ke Indonesia Timur (baru saja kembali dari Maluku dan besok akan kembali ke Singapura) saya baca novel AKU RAGU KAU TUHAN. Sebuah novel yang sederhana tapi menarik dari sisi esensi kerohanian. Saya kutipkan Sepenggal dialog Novel yg baru selesai saya baca ini untuk sahabat FB Muslims. Novel ini saya temukan di toko buku Gunung Agung.

”Capek capek engkau berdoa,tak ada hasil. Kau harus tahu bahwa nasib tiap orang telah tersurat di tapaktangannya!” kata suara didalam batinnya mendetil menusuk kesadarannya.

”Kuakui, penderitaan inimemang telah membuatku tidak kuat menanggung susah. Tapi aku mau tetap percayaYesus karena keselamatanku ada padaNya” terangnya, masih mengatakansesuatu  yang dulu sering ia katakankepada orang. Jawaban itu seperti otomatis. Meski kini perasaannya gundah, iamasih mengatakan itu. Mungkin malu mengakui kegalauan hatinya sendiri danmungkin sedang sekaligus menguji logis kata kata suara itu.

“Selamat apa?” balas suaraitu  dengan mantap menantang.

“Tidak ada yang pernah janjiseperti Yesus bahwa ”Siapa  percayapadaku selamat!” balas ia mantap juga.

“Selamat apa?” tanya suaraitu semakin mengejar.

“Selamat ke surga” balas Ia.

“Selama ini kau sudahpercaya dan berharap pada Yesus. Tapi tetap saja susah. Coba fikir!” balassuara itu berlogika.

“Kesusahan hidup di bumihanya sementara. Tapi di surga aku akan senang. Dan kesenangan itu tidaksementara” jawabnya jujur mengatakan sikap imannya kepada suara itu.

”Huah..hah..hah..haaa..?”tawa suara itu pecah berderai.                

”Mau kesurga rupanya? Janganasal percaya! Kau harus membuang segala gagasan tidak masuk akal mengenaisurga. Konsep kehidupan setelah kematian adalah dongeng yang dirancang untukmemperlunak kebenaran mengenai kefanaan kita. Surga tidak ada” katanyamenertawakan kejujuran hatinya.

“Sebagian besar filsafatkuno mengiyakan adanya kehidupan setelah kematian. Kebijakan Buddha danBrahmana mendukung metempsikosis (perpindahan jiwa kedalam tubuh baru setelahkematian). Plato mendefinisikan tubuh, daging ini sebagai penjara bagijiwa dan roh. Dan saat penjara itu lemah lalu mati dari penjara itu jiwa danroh akan meloloskan diri. Stoic, sebuah kelompok filosof Yunani kunomenyebut jiwa sebagai apospasma tou theau atau partikel Tuhan, danpercaya bahwa jiwa dipanggil kembali oleh Tuhan disaat kematian” jawabnya padasuara itu dengan mengurai pengetahuan filsafat yang pernah ia dapat.

“Oke. Oke! kehidupan setelahmati memang ada. Itu adalah alam kekal. Bukan surga. Kehidupan disanatergantung usahamu.” kata suara itu. Kalau mau senang di alam kekal bawa saja harta kesana. Kau bisa senangdisana” terang suara itu.        

“Baimana caranya?” tanya Ia.

“Dibakar. Benda yang dibakar untukmu akan sampai di alamkekal. Kalau banyak dibakar banyaklah bekalmu” kata sang suara

”Masuk akal. Tapi aku tidak percaya!” kata Ia.                                

”Kenapa tidak? Bukanksh Surgaitu tergantung apa yang kau percaya?. Apa yang kau percaya, itu yang terjadi”kata suara itu mantap.                  

”Setuju” kata Ia menyetujuilogis sang suara.                      

”Nah.., begitu dong” katasuara itu bernada puas.

”Tapi bukan percaya padayang kau maksud!” balas Ia.

“Jadi percaya apa?! sahutsuara itu . Nadanya jadi berengut.

“Percaya bahwa bahwaceritamu salah. Datang ke bumi tidak bawa apapun. Pergipun tidak bawa apa apa”jawab Ia mantap

”Oh ya. Aku lupa. Perbuatanbaiklah sebetulnya yang membawa orang ke surga” kata suara bermanuver.
Masuk akal. Tapi aku tidakyakin lolos” balas Ia.

“Kenapa?” tanya suara.

“Karena selama hidup di bumiaku berbuat banyak salah”  

”Berbuat salah itumanusiawi. Yang penting kebaikan harus lebih banyak, karena perbuatan baik dansalah itu akan ditimbang” kata sang suara mantap. Nada suaranya kembalioptimis.

”Siapakah yang menetukanbanyak sedikitnya?”                            

”Tuhan” kata suara.                                                                          

”Karena itulah aku ragu”jawab Ia.

“Lho.., Kenapa ragu?” sahutsuara itu seperti heran.

“Dimata Tuhan tidak ada yangtersembunyi. Semua perbuatan burukku pasti ketahuan” kata Ia mengenaisanggupnya.

”Memang begitu. Memang kitaharus menanggung sendiri perbuatan kita. Itu adil” Ketus suara itu.        

“Tapi Yesus mau menebusdosaku” kata Ia.

“Yang benar aja. Kau yangsalah Yesus yang nanggung?”

“Ya. Yesus menebusku” kataIa pada suara itu mantap.

“Menebusmu? Kau percayabegitu?” nada suara heran

“Percaya” jawab Ia pendek.

“Sekalipun dosamu banyak kauakan selamat. Begitu?

“Betul” jawab Ia mantap.

“Haa..,? Kenapa pula Yesusmau menebus?” sinis suara.

“Karena setiap jiwa sangatberharga bagiNya” kata ia.

“Kalau begitu semua manusiapasti selamat?”

“Tidak!. Karena tidak setiapmanusia percaya Yesus. Hanya yang percaya pada Yesus yang selamat” jawab Ia.

“Bila begitu apa gunaberbuat baik? Buat saja suka-suka?!”

“Perintah Tuhan adalahberbuat baik. Cuma kita tidak selalu mampu berbuat baik. Namun asal kita mauhidup baik di dalam Yesus, maka Yesus yang menjamin keselamatan kita”

“Bukankah jaminan itu akanmembuat orang jadi jahat?”

“Tidak!”

“Kenapa tidak?” tanya suaraitu pekat dalam telinganya sendiri

“Bila seseorang mengasihidan mengampuni kita, apakah kita akan sengaja menghianatiNya?”

 “Tidak. Tidak baik menrusak kepercayaan orang yang mengasihi kita” kata sangsuara. Tapi Faktanya, banyak yang mengikut Yesus berbuat dosa”

“Ya. Karena mereka manusia!”Jawab Ia

“Jadi kau setuju manusiapengikut Yesus berbuat dosa?” nada suara hatinya itu agak meremehkan.        

“Tidak setuju!. Tapi manusiapengikut siapapun bisa berbuat dosa” Jawab Ia tenang.

“Tadi kau bilang pengikutYesus tidak berbuat dosa?!”                  

“Ada beda antara berbuatdosa dengan terjatuh dalam dosa” jawab Ia menerangkan.

“Maksudmu?” tanya suara itu.Suaranya mulai gusar.

“Terjatuh dalam dosa artinyatidak bermaksud berbuat dosa. Orang yang jatuh bisa bangkit lagi. Tapi kalauhidup dalam dosa artinya memang sengaja tinggal dalam dosa” jelasnya

“Bila Yesus menebus dosaorang yang percaya padanya, Orang jadi tidak takut berzinah. Itu akan membuatstandard moral pengikut Yesus rendah” kata suara dengan nada seperti sinis.

“Standar Yesus tinggi.Sangat sangat tinggi!”jawab Ia.                  

“Lho.., kan..?”

“Menurut standard Yesus”katanya memotong sang suara.., “Jangankan bersetubuh. Hanya melihat saja danmenginginkannya sudah tergolong berzinah”

“Maksudmu?” Tanya sang suara

“Menurut standard  umum, berzinah adalah  terbukti melakukan persetubuhan tidak halal.Tapi standar Yesus, jangankan bersetubuh. Melihat saja dan fikiran tergodasudah berzinah”

“Tidak masuk akal!. Ngadangada!” nada suaranya sinis.

“Memang begitu standardTuhan sebenarnya”

“Lha.., kalau begituukurannya semua orang sering berzinah dong?” balas sang suara. Nadanya meremehkan logikanya.

“Betul. Makanya Yesusbilang  “lebih baik matamu dicongkeldaripada masuk neraka” Dan jangan kira hanya zinah yang  disebut dosa. Coba hitung hari ini berapakali kau berkata bohong?” sengaja dikuatkannya suaranya ketika mengucapkan kata“bohong” ini mengingat hampir tiap hari manusia terpeleset bohong.

“Maksudmu?!” Tanya sangsuara

“Artinya kalau mau pastimasuk surga, maka bukan hanya mata tapi lidah pun harus dipotong, sebab dosadimulai dari apa yang kita lihat dan apa yang kita katakana dengan Lidah” kataBinsar ke suara itu.

“Kalau begitu kenapa matamutidak dicongkel, lidah tidak dipotong?” balas suara berkelit coba membalikkanlogika.

“Tidak perlu lagi” balas ia.

“Kenapa?”

“Karena aku tidakmengadalkan kemampuan sendiri.  Akumengadalkan Yesus. Dia yang menebusku”

“Kenapa Tuhan dalam rupaYesus perlu menebusmu?”

“Sebab memang Tuhan tahumanusia tidak mampu. Tapi banyak manusia mengira mereka mampu” balas Ia.

“Kau pasti salah mengerti.Pokoknya kalau kau mau selamat masuk surga, harus berbuat baik”

“Yesus memang mengajar bahwakita harus berbuat baik. Aku cuma berkata bahwa meski kita berusaha baik, tidakakan lolos untuk standard kudus surga”

“Kau telah salah. SembahlahTuhan yang benar” katanya

“Memang aku menyembah Tuhanyang benar”

“Yesus itu manusia!” katasuara itu setengah teriak.

“Memang manusia. Tapi Tuhandalam rupa manusia”

“Yesus itu manusia! fikirbaik baik!!” kali ini teriak.

“Tahukah kau Cara Yesushadir didunia ini?” balas Ia.

“Bukan dari benih manusiatapi dari Firman Tuhan” kata suara.

“Tahukah kau cara Yesuskeluar dari dunia ini?” tanya Ia.

“Tidak tahu” balas suara.Nadanya tidak berminat.

“Ia mati disalib. Lalubangkit dari mati dan naik ke surga. Tidak ada yang serupa dengan itu” terangIa.

“Bukan begitu! Orang mengiraYesus mati disalib. Yang sebenarnya, yang disalib itu orang lain. Sebelumditangkap Yesus naik ke surga”  jawabsuara membantah. Nadanya bersemangat.

“Baiklah. Mengenai kematianYesus kita berbeda. Tapi mengenai naik ke surga kita sama. Nah.., Sepanjangperadaban, adakah cara kehadiran dan kepergian yang sama seperti itu?” tanyaIa.

“Yesus adalah manusia.Sembahlah Tuhan yang benar”

“Siapakah Tuhan yang benaritu?” tanya ia.

”Kita tidak kenal. Tapi Diadisana” katanya  menunjuk atas.

“Disana dimana?”

“Disana. Diatas sana!”katanya mantap

“Ah.., siapa yang tahu?Jangan jangan sebetulnya Dia disini. Yang pasti Tuhan ada dimana mana tapi kitatidak pernah mengenal-Nya. Sebetulnya kita semua telah menyembah sesuatu yangtidak kita kenal” kata Ia. Setelah mengatakan itu suara itupun diam. Tapi dalamdiam itu timbul heran dalam fikirannya...,

“Mengapa aku mau percayakata Yesus?.., Mengapa pula aku mau mengikuti ajaran yang punya konsep percayabahwa Tuhan berdiam bersama manusia di bumi?..,Mengapa ikut ikutan percayabahwa Tuhan pernah menjelma jadi manusia?, tinggal bersama manusia dan kinipunmasih bersama manusia. Sebagai Roh Kudus? “Ah..,! Kenapa?. Jangan-jangan para penginjila itupun salah percaya. Dan karena ikut ikutan paman ia jadi terikutsalah percaya” fikirnya dalam diam, merenung
Meski hidup demikian kerasmemperlakukannya, ada juga satu hal yang membuat Ia percaya dan tetap teguhdalam Yesus. Satu ketika dulu Ia pernah mendengar sebuah cerita tentangkelahiran kembali. Kata cerita dalam kepercayaan itu  orang berdosa tidak bisa masuk surga. Kalauorang berdosa mati akan terlahir kembali untuk memperbaiki hidupnya. Kelahirankembali ini bisa terjadi berkali kali. Mati, lahir lagi. Mati, lahir lagi.  Pendeknya, hanya bila pahala pahalanya cukup, barulah  tidak dilahirkan kembali. Kepercayaan itumengaku bahwa masuk surga adalah perkara sulit.

“Dengan usaha sendiribisakah kita masuk surga?” tanya ia pada paman Lilo satu ketika dimasa kecildulu.

“Kemungkinannya bagai menitisebilah rambut dibelah tujuh” kata pamanya.

“Bagaimana selembar rambutbisa dititi?” tanya ia.

“Artinya sulit! Sangatsulit!. Makanya perlu Juru Selamat”
Karena penjelasan itu, jaditimbul kesadaran dihatinya bahwa ia perlu Yesus. Demi mengingat cerita roh yangharus terlahir kembali tadi, ia jadi takut. Ia mau cepat sampai di surga tanpaperlu mengalami lahir lagi berkali kali. Apalagi tidak ada kepastian akanterlahir sebagai apa. Makanya ia menerima Yesus sang penebus yang menjamin iake surga.                                  
Saat ia diam merenung,tiba-tiba ..,
--------------------

”Huah hah haaa...!  Jadi kau ingin jaminan masuk surga?” katasang suara kembali. Suara tawanya keras dan mantap.

“Ya”

“Mustahil!!” ketus suara itupekak dalam telinga.

”Memang kedengaran mustahil.Tapi kau tadi berkata bahwa apa yang kupercaya itu yang terjadi” katanyamengingatkan nasehat yang diucapkan suara itu. Suara itu jadi diam.

“Menyembah sesuatu yangtidak kita kenal, pun sudah tidak masuk akal” katanya menambahkan.

“Hah.., kau bisa aja. Masakurusan masuk surga begitu mudah?” bantah sang suara masih bersemangat. Tapisemangatnya berargumentasi sudah menurun. Nadanya semakin pelan. Mungkin iatidak lagi menemukan hal hal kuat untuk dikatakan.

"Masuk kesurga itu sulit. tapi Yesus membuatnya mudah”balasnya pada sang suara. Dan saat mengatakan itu, fikirannya teringat satuperkataan Yesus kepada beberapa orang “Umatku binasa karena tidakberpengetahuan” yang sempat membuat orang mengira bahwa urusan masuk surgaadalah soal harus menghafal dan mengatahui seluruh isi kitab kitab. Ia yakinbahwa yang dimaksud Yesus sebetulnya adalah soal orang mudah masuk surga bilamau mengakui Yesus sebagai penebus dan juru selamat. Sekalipun orang tidakberpengetahuan soal kitab yang tebal itu, asal orang beriman padanya niscaya surgaitu mudah didapat. Sehabis teringat perkataan Yesus tadi, ia bertanya..,

”Percayakah kau Tuhan mahakuasa?” tanya Ia.

“Percaya” jawab suara.

“Percayakah kau Tuhan yangcipta Bumi?”

“Percaya” jawab suara itu.Pendek saja.

“Percaya bahwa Tuhan yangmencipta manusia dan bumi?”

“Percaya. Tapi turun kebumi? Jadi manusia? No! Tidak Percaya!” katanya

”Bila kau tidak percayaTuhan bisa mewujud manusia berarti kau tidak percaya Tuhan Maha Kuasa” balasIa.

“Tuhan memang bisa lakukanapa saja. Tapi Yesus itu manusia. Masyakan manusia jadi Tuhan?! Kau salahpercaya!” kata suara. Nadanya sengit.

“Memang manusia tidak bisajadi Tuhan. Tapi Tuhan punya kuasa untuk membuat dirinya berwujud manusia”balas Ia. Sengit.                  

“Tidak percaya aaaahhh...,”kata suara panjang.

“Tuhan punya kuasa untukmewujud Ayam, Sapi, Harimau. Tapi kalau Tuhan mewujud Ayam atau mahluk yangpenuh kuasa kemudian berkata “Aku lah Tuhan” engkau akan lebih takpercaya” balas Ia.
Si suara diam seperti tidaksemangat membalas.

“Atau jangan jangan kaulebih percaya kalau Dia datang dalam wujud mahluk seram, berwibawa danmenggentarkan?” kata Ia setengah meledek. Suara itu masih diam.

“Akan lebih sulitmempercayai kalau Tuhan Yang Maha Kuasa itu turun dalam bentuk ciptaan yanglebih rendah dari manusia. Makanya Tuhan mewujud manusia agar setara manusia.Ganteng seperti kau agar tidak nakutin” kata Ia menggoda suara itu.

“Tapi mengapa Tuhan turun kebumi dan komunikasi dengan manusia?”tanya suara kembali.

“Ya tidak tahu!” jawab Ia,membuat suara itu senyum.

“Kalau kau mengakui TuhanMaha Kuasa, kau juga harus mengakui bahwa Tuhan bisa mengasihi dan mengampunimanusia dari surga. Mengapa  harus turunke bumi?” tanya suara itu lagi. Kali ini suaranya yakin. Nadanya penuhkemenangan.

“Kalau itu yang kau tanya,aku tidak tahu” balas Ia.

“Makanyaaaa..!!” balas suara keras. Nadasuaranya seperti  senang dengan gayalogikanya. Dia merasa berada diatas angin.

“Kalau itu yang kau tanya,maka kau harus jawab ini dulu” balasnya kepada sang suara.

“Mau tanya? Boleh! Apa?!”tantang sang suara yakin.                    

“Mengapa Tuhan menciptabumi?” tanya Ia.

“Tidak tahu” jawab suara.Lalau diam.

“Mengapa Tuhan menciptaManusia?” tanya Ia lagi.

“Tidak tahu!” jawabnya lagi.Nada suaranya agak gugup. Mungkin karena mendapati pertanyaan ini sulit dijawab.

“Kalau kau tidak bisamenerangkan mengapa Tuhan mencipta Bumi dan Manusia, maka akupun tidak bisamenerangkan mengapa Tuhan perlu turun ke Bumi dan mengapa perlu menjelma jadimanuisa. Aku cuma bisa bilang bahwa Bumi dan Manusia penting bagi Tuhan” terangIa mantap, Lalu ia diam. Senyap.


Terima kasih telah membaca Artikel Tentang Sepenggal dialog dari Novel AKU RAGU KAU TUHAN . Jika Anda ingin Copy Paste Artikel ini, Harap cantumkan Link Sepenggal dialog dari Novel AKU RAGU KAU TUHAN sebagai sumbernya.
thumbnail Judul: Sepenggal dialog dari Novel AKU RAGU KAU TUHAN
Ditulis Oleh:جمع من الإلهام والحافز الإسلامي
Dtrebitkan Pada :2014-10-18T04:05:00-07:00
Rating: 4.9
Reviewer: 9999 Reviews

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

جمع من الإلهام والحافز الإسلامي.

Designed by Admin | Publisher