AL-QURAN ITU MEMAKSA, TETAPI TIDAK BISA MENJAMIN Dan YESUS TIDAK MEMAKSA, TETAPI MENJAMIN | جمع من الإلهام والحافز الإسلامي: AL-QURAN ITU MEMAKSA, TETAPI TIDAK BISA MENJAMIN Dan YESUS TIDAK MEMAKSA, TETAPI MENJAMIN
Custom Search
"Tunjukilah kami jalan yang lurus ... " (Al Fatihah 6)
Sabda Isa kepadanya, "Akulah jalan Yang Lurus ... " (Injil, Rasul Yahya 14:6)

Selasa, 14 Januari 2014

Filled Under:

AL-QURAN ITU MEMAKSA, TETAPI TIDAK BISA MENJAMIN Dan YESUS TIDAK MEMAKSA, TETAPI MENJAMIN


جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - AL-QURAN ITU MEMAKSA, TETAPI TIDAK BISA MENJAMIN Dan YESUS TIDAK MEMAKSA, TETAPI MENJAMIN Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang AL-QURAN ITU MEMAKSA, TETAPI TIDAK BISA MENJAMIN Dan YESUS TIDAK MEMAKSA, TETAPI MENJAMIN. Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari AL-QURAN ITU MEMAKSA, TETAPI TIDAK BISA MENJAMIN Dan YESUS TIDAK MEMAKSA, TETAPI MENJAMIN, Mungkin AL-QURAN ITU MEMAKSA, TETAPI TIDAK BISA MENJAMIN Dan YESUS TIDAK MEMAKSA, TETAPI MENJAMIN Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat AL-QURAN ITU MEMAKSA, TETAPI TIDAK BISA MENJAMIN Dan YESUS TIDAK MEMAKSA, TETAPI MENJAMIN di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.

AL-QURAN ITU MEMAKSA, TETAPI TIDAK BISA MENJAMIN

YESUS TIDAK MEMAKSA, TETAPI MENJAMIN

Sesungguhnya setiap orang di dunia ini mempunyai hak asasi untuk mendapatkan kebenaran atau jalan hidup yang benar menuju kehidupan yang kekal di Surga, bukan jalan menuju ke Neraka, tempat siksaan yang kelal.

Walaupun kebenaran itu diajarkan oleh yang mengajarkan, namun kebenaran itu bukanlah sesutu yang dipaksakan. Kebenaran itu sifatnya bebas. Bagaimanlah jika seseorang dipaksakan untuk mengakui sesuatu itu benar jika hati-nuraninya sendiri sungguh-sungguh mengatakan itu tidak benar? Itu namanya sesuatu yang dipaksa benar walaupun nyatanya salah.

Hal itu dapat terjadi hanya pada ajaran yang sesat, yang dilakukan oleh pengajar-pengajar yang sesat, yang menghendaki agar banyak orang mengikuti ajaran sesatnya, bukan?

Demikian juga tentang "sesuatu yang tidak benar", tidaklah dapat dipaksakan kepada orang-orang, jika tidak ditunjukkan bagaimana ketidak benarannya. Yang benar: Tunjukkanlah jalan dan biarkanlah setiap orang yang menilai atau menguji apakah sesuatu itu benar atau salah.

Satu ayat Al-Quran yang memaksakan sesuatu menjadi tidak benar:

"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (Al-Baqarah 120).

Ayat ini tidak tepat, sebab sifatnya menggeneralisasi dan memprovokasi. Orang-orang Yahudi dan Nasrani yang mana demikian? Apakah semua orang Yahudi dan Nasrani dari segala zaman jahat dan memaksakan agamanya kepada orang lain? Tentu, tidak, bukan?

Yang sebenarnya: Yesus sendiri mengajarkan kebebasan untuk memilih, bukan pemaksaan.

"Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu." (Matius 10:14).

Justru Al-Quranlah yang mengajarkan pemaksaan kehendak:

"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk." (QS 9:29).

Sudah jelas Al-Quran mengajarkan yang tidak benar, tetapi memaksakan pula Al-Quran itu harus benar dan semua orang Yahudi dan Nasrani tidak benar.

Alkitab tidak memaksakan setiap sesuatu itu harus benar, tetapi memberi kesempatan bagi orang lain untuk memutuskan.

"Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik." (1 Tes. 5:21).

"Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia." (1 Yoh. 4:1).

***

Marilah kita coba menilai secara bebas (tanpa paksaan) ajaran Yesus dan ajaran Al-Quran tentang "mengasihi orang lain":

"Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka." (Lukas 6:31-32).

"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka..." (QS Al-Fath 29).

Seandainya Yesus mengajarkan seperti cara Al-Quran: "Hendaklah kamu saling mengasihi sesama kamu saja, dan bersikap kasarlah kepada meraka yang bukan pengikut-Ku", apakah muslim senang dengan ajaran seperti itu? Tentu, tidak senang, bukan? Tetapi Yesus mengajarkan yang benar: Jika kamu merasa sakit dicubit orang, maka janganlah cubit orang lain, seperti itulah ajaran Yesus.

NAMUN SEKARANG kita lihatlah, setiap muslim telah dipaksa oleh Al-Quran untuk mengakui yang tidak benar menjadi benar. Dan Al-Quran telah menutup Jalan Kebenaran kepada setiap muslim. Padahal Islam tidak dapat menjamin keselamatan setiap muslim di akhirat -- hanya "Insya Allah" saja.

Apakah fair memaksakan sesuatu kepada orang lain jika kita tidak dapat menjamin nasibnya?

Sebaliknya, Yesus tidak memaksakan orang-orang mengikuti-Nya, tetapi Yesus menjamin masa depan setiap pengikut-Nya:

"dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku." (Yoh. 10:28).

"Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada." (Yoh. 14:2-3).

"Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu." (Yoh. 14:18).


Terima kasih telah membaca Artikel Tentang AL-QURAN ITU MEMAKSA, TETAPI TIDAK BISA MENJAMIN Dan YESUS TIDAK MEMAKSA, TETAPI MENJAMIN . Jika Anda ingin Copy Paste Artikel ini, Harap cantumkan Link AL-QURAN ITU MEMAKSA, TETAPI TIDAK BISA MENJAMIN Dan YESUS TIDAK MEMAKSA, TETAPI MENJAMIN sebagai sumbernya.
thumbnail Judul: AL-QURAN ITU MEMAKSA, TETAPI TIDAK BISA MENJAMIN Dan YESUS TIDAK MEMAKSA, TETAPI MENJAMIN
Ditulis Oleh:جمع من الإلهام والحافز الإسلامي
Dtrebitkan Pada :2014-01-14T07:43:00-08:00
Rating: 4.9
Reviewer: 9999 Reviews
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

جمع من الإلهام والحافز الإسلامي.

Designed by Admin | Publisher