جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - Resiko Menikah Dengan Seorang Pria Muslim Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang Resiko Menikah Dengan Seorang Pria Muslim. Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari Resiko Menikah Dengan Seorang Pria Muslim, Mungkin Resiko Menikah Dengan Seorang Pria Muslim Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat Resiko Menikah Dengan Seorang Pria Muslim di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.
"Beberapa Bahaya Dan Resiko Menikahi Seorang Pria Muslim"
BEBERAPA BAHAYA DAN RESIKO PERNIKAHAN ANTARA UMAT NON MUSLIM DAN ISLAM HARI INI APAKAH YANG HARUS KITA LAKUKAN?
Selama ini terdapat begitu banyak jumlah wanita-wanita yang telah saya
ketahui menikah dengan pria-pria Muslim (dan juga pria non muslim
menikah dengan wanita Islam), dan saya juga mengetahui banyak
kasus-kasus yang menyedihkan dengan terjadinya peristiwa-peristiwa
tragis yang telah berlangsung di dalam kehidupan pasangan seperti ini.
Itulah alasannya saya mengapa saya menyusun makalah ini. Saya berharap
agar makalah ini dapat dibaca dan ditelaah sedalam-dalamnya oleh kaum
wanita dan juga pria non muslim yang sedang mempertimbangkan pernikahan
dengan seorang Muslim atau untuk memeluk agama Islam atau kedua-duanya
sekaligus, agar makalah ini dapat menumbuhkan keraguan dan kesangsian di
dalam diri mereka yang mana akan menyebabkan mereka untuk memikirkan
kembali niat tersebut, berdasarkan pada fakta-fakta yang penting.
Bagaimanapun juga, kebelakangan ini saya telah banyak berdialog dengan
gadis-gadis yang telah menikah dengan orang-orang Muslim dan saya
bertanya kepada mereka, apakah tindakan wajar yang harus kita lakukan
atau yang memungkinkan agar dapat menghentikan niat ataupun merubah
pikiran mereka untuk menikah dengan kaum muslim. Setiap orang dari
mereka memberitahukan kepada saya bahwa ‘tidak ada suatu apapun yang
dapat anda lakukan’, oleh sesiapapun juga karena mereka sudah begitu
dalamnya dilanda dan dilamun ‘kegilaan jatuh cinta’ sehingga mereka
sudah dibutakan terhadap segala resiko dan peringatan-pringatan akan
bahaya yang akan menyusul dikemudian hari! Mereka telah terjerumus ke
dalam perangkap ini yang telah mejerat mereka secara perlahan-lahan!
Sungguh sangat menyedihkan!
Lalu bagaimanakah orang tua, sanak
saudara, sahabat dan pendeta serta penatua-penatua gereja dapat
melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan untuk membantu seorang
wanita atau pria Kristen yang tengah merencanakan untuk menikah dengan
seorang Muslim?
* Yang pertama dapat dilakukan ialah dengan
menjalin hubungan yang lebih erat dengan orang yang berada dalam
keadaan seperti itu serta menjadi menjadi seorang pendengar yang baik.
Sebagai orang tua ini sangatlah penting, terutama sekali jika anda tidak
berkenan dengan hubungan atau tindakan-tindakan puteri atau putera
anda. Apa yang harus anda lakukan adalah untuk selalu berada di sisi
mereka dan menyayangi serta lebih memperhatikan mereka daripada
sebelumnya. Apapun juga penolakan atau protes dari anda terhadap mereka
akan berpotensi untuk membuat mereka lebih berkeras hati untuk
meneruskan rencana dan keterikatan diantara mereka. Ambillah sikap
terbuka dan mintalah mereka membagikan perasaan-perasaan mereka yang
sesungguhnya tentang keadaan itu, karena biasanya pasti terdapat
beberapa keraguan di dalam hati mereka. Jemputlah teman pria atau wanita
atau tunang mereka ke rumah anda untuk beramah tamah seperti makan
bersama-sama, jadilah teman baginya dan cobalah untukmenarik
perhatiannya. Jangan menahan diri untuk membicarakan mengenai
kepercayaan agama anda.
* Banyak wanita dan pria non muslim
memeluk Islam dalam keadaan buta tentang Islam. Bantulah mereka
memahami Islam dan budaya Islam, agar mereka dapat menjadi orang yang
berpengertian dan mengetahui sebanyak mungkin ketika mereka harus
membuat keputusan nanti. Para pemimpin gereja, panatua-panatua (elders)
dan Gembala gereja yang hendaklah mendidik jemaat-jemaat mereka tentang
bagaimana memahami Islam dan implikasi-implikasi keseluruhan yang timbul
akibat memeluk agama tersebut, termasuk bagaimana untuk menangani
implikasi-implikasi tersebut.
* Berilah penegasan kepada
pasangan itu untuk menunda proses pertunangan mereka akan waktu yang
lebih lama lagi ketika mereka ingin mempersingkat masa pertunangan itu
atau ingin menikah dengan secepatnya.
* Untuk wanita-wanita
non muslim yang menikahi pria-pria Muslim, adalah lebih bermanfaat bagi
mereka (wanita-wanita ini) untuk menandatangani perjanjian
pra-pernikahan terlebih dahulu. Ini akan mengesahkan seorang wanita itu
mendapat bagiannya dan hak dari aset-aset (harta-benda dan warisan)
apabila terjadi perceraian. Kita telah mengatahui bahwa di Barat pun
banyak wanita menikahi orang-orang Muslim hanya dengan upacara agama di
masjid (tanpa mendaftar perkawinan mereka mengikut undang-undang
peraturan sipil) maka apabila terjadi penceraian wanita itu akan takluk
pada hukum Syariah, dan perkawinan itu hanya akan dianggap sebagai suatu
Ksasus intern. Para pengacara juga sering mengeluarkan surat
wasiat/pembagian harta gono-gini mengikut hukum syariah untuk pria-pria
Muslim di mana pihak wanita mendapat hanya sebagian kecil dari aset-aset
atau harta suami-isteri. Bagi wanita-wanita yang berada di luar
negara-negara Barat, sangatlah perlu untuk menandatangani perjanjian
pra-nikah untuk memastikan hak mengasuh anak jika terjadi perceraian.
Perjanjian-perjanjian pra-nikah (pre-nuptial agreement) kini sudah
menjadi sesuatu yang lumrah di banyak negara di seluruh bagian dunia ini
untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal diatas yang berdasarkan hukum
syariah yang dinilai sangat tidak adil.
Yang
terpnting dari segalanya adalah; ‘berdoalah senantiasa’ dan ajaklah
sanak saudara dan sahabat seiman untuk sama-sama berdoa. Serahkanlah
keadaan itu kepada pendoa syafaat. Doakan maka Kuasa Tuhan akan bekerja
di dalam keadaan ini.
* Mengangkat Isu-isu Kerohanian Setelah Seseorang Menjadi Muslim
Di dunia barat, kita sering timbul keraguan untuk berbicara secara
terbuka mengenai kepercayaan agama kita. Dan sudah menjadi ‘peraturan
kesopanan’ agar orang jangan sekali-kali menimbulkan dua perkara, yaitu
agama dan politik. Keadaan ini tidak berlaku di luar dunia barat. Tidak
demikian halnya di dalam budaya Islam. Di dalam dunia Islam sudah
menjadi kebiasaan untuk berbicara mengenai perkara-perkara kerohanian,
bahkan akan dianggap tidak normal jika perkara seperti ini tidak
dikemukakan. Kehidupan keseharian dan agama begitu erat kaitannya
sehingga bagi seorang Muslim pemisahan antara dua perkara ini tidak
mungkin terjadi. Oleh karenanya seorang Muslim dengan tanpa segan akan
berbicara mengenai kepercayaannya secara terbuka, dan dia juga akan
menyangka kita umat Kristen mempunyai keterbukaan yang sama. Sebagai
orang Kristen, janganlah segan untuk berbasa-basi atau berbicara
mengenai kepercayaan Kristen dengan saudara-saudara Islam kita ini;
tetapi kita hendaknya kita berbuat demikian senantiasa dengan hikmat dan
menyadari reaksi mereka yang akan timbul mengenai beberapa
ajaran-ajaran yang mungkin kurang mereka paham atau sudah disalah pahami
selama ini.
Bolehkah kita bertanya pada orang Islam tentang
kepercayaan mereka? Tentu sekali boleh! Kita boleh menanyakan
masalh-masalah mengenai kepercayaan mereka dan berbagai aspek dalam
agama Islam. Namun akan lebih lebih bermanfaat bagi kedua belah pihak
untuk menghindari perberdebatan mengenai teologi dan doktrin/ajaran
karena hal ini dapat membawa kita pada suatu situasi yang kacau dan
membingungkan; contohnya, akan terjadi ketegangan dalam memperdebatkan
hal-hal mengenai Tritunggal atau kerasulan Muhammad. Hal-hal yang dapat
kita bicarakan dari hati ke hati adalah kesaksian-kesaksian peribadi
kita atau jawaban-jawaban doa yang telah dikabulkan Tuhan atas doa-doa
kita. Suguhkanlah pada mereka beberapa kisah dan kutipan ayat-ayat dalam
Perjanjian Baru (PB) (karena masih banyak sekali umat Islam pada
hari-hari ini yang tidak pernah mendengar, membaca maupun menelaah isi
yang terkandung dalam Kitab Suci Injil atau PB itu!) dan doakan agar
kuasa Tuhan Yesus akan mencelikkan hati dan pikiran mereka.
* Wajah Islam yang Tersembunyi
Terdapat begitu banyak wajah dalam agama Islam. Islam tradisional yang
menjelaskan masalah-masalah mengenai kehidupan, kematian, neraka,
akhirat bagi orang percaya dan orang tidak percaya. Inilah Islam yang
kita sudah kita kenal. Di samping itu ada juga Islam popular atau
penampilan Islam yang menjadi cara hidup, yang sering disebut ‘Islam
masyarakat desa’ (folk Islam), yang bisa juga dikatakan sebagai ‘Islam
dalam kehidupan harian untuk orang-orang biasa’.
Islam mungkin
adalah sesuatu agama yang aneh dan rumit untuk dipahami orang-orang
barat, karena melibatkan suatu alam yang penuh dengan makhluk-makhluk
halus (gaib) dan kuasa-kuasa jin, roh dsb. Islam juga melibatkan para
dukun/paranormal (orang-orang ‘berilmu’), penangkal-penangkal dan jimat,
persumpahan dan kutukan-kutukan, jin-jin (jin yang ‘baik’ = jin islam
dan jin yang ‘jahat’ = jin non islam/kafir), malaikat-malaikat dan
kuasa-kuasa roh yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari umat
Islam. Terdapat amalan-amalan sejak jaman dulu, bahkan hingga pada hari
inipun di mana pada saat sembahyang Jumaatan di beberapa masjid
menyelipkan doa-doa untuk mengutuk dan menghujat umat Yahudi dan Kristen
(nasrani/nashara). Jika seorang isteri Muslim tidak ingin suaminya
mengawini wanita lainya untuk dijadikan istri yang kedua, naka ia akan
pergi menemui seorang alim ulama/ustadz untuk memintanya agar membacakan
doa kutukan untuk menghalang hasrat suaminya itu. Di Timur kota London
terdapat iklan-iklan di surat kabar (news paper) dan juga
selebaran-selebaran yang dimasukkan ke dalam kotak-kotak surat yang
menawarkan untuk menyelesaikan masalah-masalah harian dengan cara
meletakkan kutukan dan sumpah terhadap seseorang, dengan bayaran jasa.
(Contoh doa-doa untuk meminta seseorang agar celaka dapat anda lihat
pada sumber yang dapat dipercaya ini : Kyai Berdoa Hancurkan Sigid)
Dunia Islam adalah dunia yang sangat berbeda, satu dunia di mana
kuasa-kuasa jahat adalah merupakan suatu hal yang real. Salah satu dari
kuasa ini adalah ‘mata jahat’ (the evil eye of Fatima), satu kuasa yang
oleh orang-orang Muslim dipercayai dapat menghancurkan kehidupan
seseorang. Konsep dasar dari ‘mata jahat’ ini datang dari kepercayaan
bahwa setiap sesuatu yang berharga, baik itu manusia ataupun benda,
selalu merupakan sesuatu yang dapat dilukai atau dirusak oleh perasaan
benci terhadap seseorang. Rasa benci ini akan memancarkan kuasa jahat
dari matanya untuk mendatangkan mendatangkan kutukan, bencana bahkan
kematian bagi orang yang dibencinya. Inilah yang dimaksud dengan kuasa
‘mata jahat’, yaitu dimana suatu kuasa jahat akan mempengaruhi dengan
penderitaan yang amat sangat bahkan tewas bagi mereka yang menjadi
korbannya.
Berikut ini adalah kutipan beberapa Buah hadits Muhammad tentang jampi-jampi :
* ‘Tidak ada jampi-jampi (yang lebih utama dan lebih bermanfaat)
kecuali untuk penyakit `Ain (mata jahat) dan keracunan.’ (HR. Abu Daud)
* Diriwayatkan dari Jabir, ia berkata: ‘Rasulullah saw pernah
melarang jampi-jampi kemudian datanglah keluarga Amr bin Hazm seraya
berkata: ‘Wahai Rasulullah, kami mempunyai jampi-jampi yang biasa kami
pergunakan kalau didengat kala.’ Jabir berkata: ‘Lalu mereka
menunjukkannya kepada Rasulullah.’ Kemudian Beliau bersabda: ‘Saya lihat
tidak apa-apa, barangsiapa yang dapat memberikan manfaat kepada
saudaranya maka hendaklah ia memberikan manfaat kepadanya.’ (HR. Imam
Muslim)
* Diriwayatkan juga dari `Aisyah, dia berkata:
‘Adalah Rasulullah saw apabila Beliau jatuh sakit, Malaikat Jibril
menjampi beliau.’
Note :
* Mata jahat adalah suatu
kepercayaan yang telah ada sejak masa lampau dan masih bertahan hingga
kini, di mana seseorang dianggap mempunyai pandangan yang dapat
mendatangkan kutukan atau bencana, bahkan kematian.
* Mantera menurut Kamus Ilmiah Populer berarti: pesona jampi-jampi, guna atau guna dengan doa-doa.
* Dalam bahasa arab mantera atau jampi-jampi sering disebut dengan ruqyah atau tholasim.
* Ruqyah yaitu mantra-mantra yang biasa digunakan oleh tukang sihir
atau dukun untuk mengundang jin dan meminta bantuan mereka agar
melakukan tugas tertentu.
* Pada kutipan hadits diatas pada
bagian yang didalam kurung sengaja saya coret karena memang tidak ada
pada teks aslinya, melainkan hanya tafsiran dari penerjemah saja
sengingga dapat mengaburkan makna awal yang sebenarnya.
Dalam
satu acara pertemuan kami, seorang wanita bernama Joan meminta kepada
saya untuk menceritakan kebenaran kisah luar biasa mengenai sahabatnya
yang bernama Barbara. Sahabatnya itu adalah seorang Kristen yang kuat
imannya dan mempunyai pegangan iman yang mantap, dan pernah menjadi
seorang pemimpin di dalam Persekutuan Kristen (Christian Union) sewaktu
dia di universitas. Selepasnya dari universitas, ia bertemu dengan
seorang pria Muslim yang pernah menjadi pelajar sekelas dengannya semasa
di sekolah. Setelah masa pacaran yang singkat, mereka akhirnya menikah.
Barbara mengarungi kehidupan berumah tangga selama delapan bulan ketika
suatu pagi dengan tiba-tiba ia terjaga dari tidurnya, terkejut bangun
oleh pikiran yang dipenuhi ketakutan, ‘Apakah yang telah kulakukan?’
Katanya, dia merasakan seolah-olah sesuatu jatuh dari menimpa tubuhnya,
dan seketika itu dia kembali kepada kesadaran dirinya yang semula, yaitu
seseorang yang menjadi dirinya sebelum ia menikah. Dia percaya bahwa
ada satu kuasa iblis atau kekuatan sihir yang terjadi dalam hidupnya.
Kuasa ini dengan mendadak terpecah dan pikirannya seketika itu juga
menjadi terang dari satu belenggu yang telah jatuh dari dirinya. Hari
itu juga dia mengemas barang-barangnya ke dalam tas, meninggalkan suami
Muslimnya danmenceraikannya.
Salah satu tindakan-tindakan yang
pertama dilakukan oleh Muhammad yaitu memecahkan salib-salib. Di
beberapa negara Islam hari ini salib tidak dibenarkan di gereja-gereja
dan kita sering mendengar bagaimana salib bisa menyebabkan rasa
ketersinggungan dan marah dikalangan orang Islam. Orang-orang Muslim
percaya bahwa Isa (Yesus) akan datang kembali untuk kali yang kedua,
tetapi mereka percaya Dia akan datang sebagai seorang Muslim, dan satu
dari tindakan-tindakan pertama-Nya nanti adalah untuk membinasakan semua
salib. Islam menyingkirkan ajaran dan iman yang paling inti dan penting
pada imanan Kristen, termasuk kematia Isa (Yesus) di kayu salib,
kebangkitan-Nya kembali, keilahian-Nya, dan bahwa Dia adalah Putera
Allah, yang semuanya dianggap sebagai kufur oleh Islam.
* Bagaimanakah Kita Mendoakan?
Mengenai doa, kita harus menyadari bahwa kita berada dalam satu
pertempuran rohani yang cukup hebat, dan sangat perlu dalam doa kita
selalu mengikuti keadaan seperti dalam Efesus 6: 12-17 dan mengenakan
selengkap senjata Allah kita membaca :
‘karena perjuangan kita
bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah,
melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap
ini, melawan roh-roh jahat di udara.’
Sebab itu ambillah seluruh
perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada
hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan
segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan
berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan
Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman,
sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api
dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu
firman Allah,’
Kita harus mengasihi dan memperhatikan tentang
orang-orang Islam dan menyampaikan kebenaran Injil pada mereka. Tetapi
kita juga perlu menyadari pelbagai implikasi yang mungkin sekali akan
menyusul apabila kita mempunyai hubungan yang erat dengan agama Islam.
Kita dapat menjadi terikat pada Islam apa bila kita memasukinya dan
setelah itu kita tidak lagi berupaya untuk melihat Kristus. Mata mereka
menjadi tertutup kepada isu-isu kerohanian. Islam adalah satu agama yang
teratur, tetapi terdapat kuasa-kuasa roh yang bekerja di baliknya, dan
kuasa-kuasa ini bukanlah kuasa-kuasa yang neutral melainkan tetapi
berusaha secara aktif untuk menentang dan menghancurkan agama Kristen
dan perkembangannya. Kita dapat melihat ini terjadi dalam
penindasan-penindasan terhadap gereja di dunia Islam. Apabila seorang
Kristen tampil menentang kuasa-kuasa kegelapan ini, itu tidak lain dan
tidak bukan satu pertempuran rohani antara Al-Masih dan kuasa iblis
Jika kita ingin mencapai terobosan dalam kehidupan mereka-mereka ini
yang kita kasihi itu, yaitu mereka yang sedang mempertimbangkan untuk
menukar imannya pada pada agama Islam, kita harus sembahyang, berdoa
syafaat dan perjuangan dalam peperangan rohani, agar kita dapat mencapai
pelepasan dan kemenangan besar saat bergumul melawan kuasa-kuasa gelap
yang masih menghambat mereka. Karena kerja Al-Masih yang telah selesai
dan sudah beres di atas kayu salib, kita pun telah diberikan kuasa, hak
dan otoritas atas kuasa-kuasa kegelapan. Kita perlu berdoa dalam nama
Yesus Kristus dan dengan kuasa darah-Nya yang tercurah agar kuasa-kuasa
jahat dapat ditolak dan orang yang terikat dapat dilepaskan. Di dalam
zakharia 4:6 firman Allah :
‘Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.’
* Kesimpulan
Sejak bertahun-tahun ini saya telah mengenal banyak wanita yang telah
menikah dengan orang Muslim dan mendengar banyak kisah lain mengenainya.
Dalam mayoritas kasus perkahwinan seperti ini tidak langgeng (panjang)
dan sangat jauh dari bahagia. Hati manusia begitu mudah untuk berdusta;
pada awal hubungan, kita biasanya hanya melihat hal-hal pada aspek
luarnya saja yang nampak begitu menarik dan memukau, tetapi pada
realitasnya bisa merupakan satu jalan menuju kebinasaan dan penderitaan.
Sangat pahit rasanya saat kita harus melepaskan diri dari sesuatu
pengalaman buruk dan menanggung perasaan pada kegagalan, kehampaan dan
rasa kehilangan harga diri. Namun kadangkala wanita-wanita dalam keadaan
itu mendapatii bahwa adalah lebih baik mereka keluar dan memulai
kehidupan yang baru.
Di indonesia juga sudah begitu banyak yang
kita ketahui tentang kehidupan orang-orang yang amat menyedihkan karena
akibat dari pernikahan deperti itu yang telah banyak
memporak-porandakan institusi kekeluargaan yang pada hakekatnya suci
itu! Apabila seorang ibu dipisahkan secara PAKSA dari anak kandungnya
sendiri (yang berumur kurang dari lima tahun)! Dan terpaksa menjalani
‘pemulihan’ iman yang cukup tajam di ‘pusat-pusat pemulihan iman’
tertentu. Ini bukanlah satu pengalaman keibuannya yang wajar tetapi satu
pemerkosaan hak asasi manusiaannya yang cukup mendasar (seperti
beberapa artis wanita indonesia yang menjalani kehidupan seperti ini di
padepokan di wilayah sukabumi.admin)!
Dalam banyak karya-karya
sastera, akibat yang timbul dari pilihan atau keputusan salah akan
membawa kepada akibat-akibat buruk dalam kehidupan, misalnya karena
tindakan yang diperdayai oleh khayalan (‘perasaan menguasai pemikiran
rasional‘) sudah lama menjadi tema yang umum. Para wanita hendaklah
waspada selalu saat membuat keputusan-keputusan besar dalam hidup ketika
mereka sedang melalui keadaan mabuk cinta dan dilanda ketertarikan
seksual. Apabila wanita-wanita menikahi pria-pria Muslim mereka mungkin
berada dalam ‘kegilaan hayalan cinta romantis’ sehingga mereka
dihanyutkan dari kenyataan, dan mereka kehilangan untuk sementara
kemampuan berpikir secara objektif mengenai apa akibat-akibat yang akan
timbul terhadap mereka melalui perbedaan-perbedaan budaya dan agama di
dalam rumahtangga itu nanti, dan juga resiko apa yang akan timbul dari
masalah-masalah ini yang akan menimpa anak-anaknya kelak.
Wanita-wanita di barat dengan mudah sekali dapat diperdayakan sehingga
mereka menikahi pria-pria Muslim walaupun atas maksud ‘ada udang di
sebalik batu’ dan bukannya untuk kebaikan atau kesejahteraan sejati
wanita-wanita itu. Mereka ini sangat mudah sekali menjadi sasaran siasat
rahasia orang-orang muslim untuk menikahi mereka, dan walaupun ada
wanita yang bersumpah hal ini tidak akan terjadi pada mereka, namun
banyak wanita yang berpikiran begitu pada akhirnya mendapati diri mereka
sebenarnya terperangkap. Mungkin juga terdapat pendustaan mengenai
latar belakang dan sejarah si pria muslim itu. Pria-pria Muslim biasanya
menikah sebelum mencapai umur 30 tahun, oleh sebab itu seorang pria
Muslim yang nampaknya bujangan yang berusia lebih dari 30 tahun sangat
memungkinan sudah mempunyai sekurang-kurangnya seorang isteri yang
merahsiakan riwayat hidupnya yang sebenarnya. Tujuan bahwa dia ingin
menikah secepat mungkin setelah berkenalan atau berkeinginan menikah
secara rahsia (dalam Islam dikenal dengan nikah siri.admin) besar
kemungkinan artinya dia menyembunyikan suatu niat terpendam dalam
rencananya untuk menikah.
Jurang budaya di antara dunia barat
dan Islam juga sangat lebar. Banyak wanita tidak juga menyadari bahwa
pria-pria Muslim mempunyai norma-norma dan keinginan-keinginan dalam
jiwa mereka yang mereka dapati mustahil untuk dirubah. banyak wanita
berpikir pria akan berubah apabila sudah menikah atau wanita-wanita itu
berpikir akan dapat mengubah mereka, tetapi ini jarang sekali terjadi.
Justru Yang sering terjadi sesungguhnya ialah bahwa pihak wanita itulah
yang pada akhirnya akan terpaksa menyesuaikan diri dan menerima budaya
suami mereka seratus persen (terputus dari kasih Allah.admin).
Seorang wanita yang menikah dengan seorang Muslim tidak lagi dapat
berkelakuan atau mempunyai kebebasan dengan cara yang sama seperti
wanita-wanita lainnya, karena seluruh hidupnya akan takluk pada prinsip
‘manut atau malu’. Mereka tidak lagi mempunyai kebebasan di kalangan
para sahabat untuk berbicara secara terbuka tentang segala kesulitan dan
masalahnya, karena hal itu akan membawa malu kepada keluarganya. Dia
juga tidak dapat melakukan perbincangan atau menjalin segala jenis
persahabatan dengan pria manapun, karena ini akan dipandang sebagai
‘mempunyai hubungan rahasia’. Dia akan terpaksa menerima bahwa dalam
mengurus keluarganya, anak-anak prianya lebih dipentingkan dari pada
anak-anak puterinya yang mempunyai status yang lebih tinggi dalam
masyarakat Islam. Mereka akan terpaksa menyadari bahwa suaminyalah yang
mempunyai otoritas mutlak di dalam keluarga dan akan menghadapi
batasan-batasan keras terhadap apa juga yang dicobanya untuk menyatakan
pendapat atau pendirian. Banyak pria Muslim mengawini wanita-wanita
barat yang jauh lebih tua dari mereka, dan tidak dianggap luar biasa
jika perbedaan umur mereka hingga 15 tahun atau lebih. Bagaimanapun juga
akan dianggap tidak sesuai dalam budaya Islam jika seorang isteri lebih
tua dari suaminya, dan ini dipandang abnormal. Seorang wanita yang
berpikir untuk menikah dengan seorang pria Muslim yang lebih muda harus
bertanya kepada dirinya sendiri, ‘Apakah sebabnya dia mau menikahi
saya?’
Banyak wanita tidak menyadari bahwa bila mereka menikahi
seorang Muslim adalah sudah menjadi tradisi bagi pasangan itu untuk
tinggal bersama orang tuanya di rumah mereka. Di sini dia akan terpaksa
melakukan semua pekerjaan-kerjaan dalam rumah dan memasak dengan
pengawasan yang ketet oleh ibu mertuanya, dan dalam banyak keluarga si
isteri akan dianggap tidak lebih dari seorang hamba abdi (budak.admin).
Apa yang tidak pernah disebut adalah di beberapa masyarakat Muslim,
seorang suami akan mempunyai kasih sayang yang lebih terhadap ibunya
daripada terhadap isterinya, dan di sinilah kepatuhan dan kesetiaannya
terletak.
Langkah untuk memeluk agama Islam akan mempunyai
kesan dan akibat yang serius terhadap keluarga dan para sahabat.
Keluarga-keluarga mungkin akan memandang tindakan itu sebagai tindakan
untuk memecah belahkan mereka atau meletakkan batu pemisah di antara
sanak keluarga. Seorang ibu mungkin akan mendapati dirinya sangat sulit
untuk menerima seorang anak perempuan yang sudah menjadi Muslim dan
memakai pakaian Islam yang ‘menutup segala aurat’, seperti burqa,
kerudung dan hijab. Sang ibu akan mungkin sekali merasa kehilangan
seorang puteri kesayangannya.
Kini semakin menjadi kebiasaan
apabila seorang gadis menikahi seorang pria Muslim dia akan memutuskan
hubungannya dengan keluarga. Hal sering terjadi secara beransur-ansur
dan ini mungkin menjadi petanda bahwa suasana pernikahannya semakin
buruk, atau si suami bertambah ‘kolotan’ dan ada banyak hal-hal lain
yang menekan. Si suami mungkin menuntut agar si isteri memakai hijab,
kerudung atau burqa dan juga semakin mengekangnya di dalam rumah. Dia
juga mungkin mendesak agar si isteri memutuskan hubungan dengan
keluarganya sama sekali. Semua ini dapat menjadi satu tekanan yang berat
bagi si isteri dan keluarganya yang tidak paham apa yang sedangterjadi.
Pihak isteri akan hidup dalam sangat ketakutan dengan apa yang berlaku
di dalam rumahtangganya dan merasa terlalu gementar untuk memberitahu
sesiapa pun. Saya sendiri mengetahui kisah seorang wanita yang menderita
tekanan-tekanan yang menyiksakan ini. Dia mendapati dirinya amat sukar
untuk makan dan menjadi semakin kurus. Jika keadaan ini berlangsung
adalah bijak bagi pihak keluarganya untuk mengunjungi wanita itu sewaktu
suaminya berada di tempat kerja. Adalah sangat penting agar hubungan
dan dialog dijalinkan di antara mereka.
Akhir kata, adalah jauh
lebih memanfaatkan bagi semua pihak jikalau pihak non muslim
diperingatkan akan segala fakta-fakta serta akibat-akibat yang relevan
tentang tindakannya yang berkeinginan menikah dengan seseorang yang
beragama Islam, terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan, Islam tidak
mengamalkan kebebasan beragama yang sejati! (baca juga : kebebasan
beragama secara Islam) Islam adalah ‘agama jalan satu arah’ atau ‘one
way street religion’. Tidak seperti agama-agama yang lain, seperti agama
Kristen, yang tidak mengutuk, menganiaya dan ‘menghantam’ dengan
sekeras-kerasnyanya bekas penganut-penganutnya agamanya yang telah
berpindah. Islam mengadakan larangan yang sangat keras ke atas orang
Islam yang mahu meninggalkan agama itu. Menurut sunnah Islam sendiri,
mereka yang keluar dari Islam harus dijatuhkan hukuman mati! Oleh itu,
jika seorang wanita non muslim telah diceraikan oleh suami Islamnya (dan
wanita itu sudah masuk Islam untuk agar bisa menikah dengannya), dan
dia ingin kembali pada agamanya semula (bukan Islam), dia terpaksa akan
menjalani banyak sekali rintangan-rintangan dan kesulitan yang cukup
pahit – seperti kehilangan anak-anaknya, kehilangan haknya harta benda
atau warisan pusaka dari bekas suaminya dan kerumitan-kerumitan yang
lain! Hal-hal seperti inilah HARUS diperingatkan terlebih dahulu kepada
mereka!!!
‘Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang
pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam
Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan
karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad lagi, tidak
mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab
mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di
muka umum.’
(Ibrani 6 : 4-6)
Terima kasih telah membaca Artikel Tentang Resiko Menikah Dengan Seorang Pria Muslim . Jika Anda ingin Copy Paste Artikel ini, Harap cantumkan Link Resiko Menikah Dengan Seorang Pria Muslim sebagai sumbernya.
Judul: Resiko Menikah Dengan Seorang Pria Muslim
Ditulis Oleh:جمع من الإلهام والحافز الإسلامي
Dtrebitkan Pada :2012-06-13T22:43:00-07:00
Rating: 4.9
Reviewer: 9999 Reviews
Ditulis Oleh:جمع من الإلهام والحافز الإسلامي
Dtrebitkan Pada :2012-06-13T22:43:00-07:00
Rating: 4.9
Reviewer: 9999 Reviews