CERITA TENTANG SHOLAT ITU MITOS | جمع من الإلهام والحافز الإسلامي: CERITA TENTANG SHOLAT ITU MITOS
Custom Search
"Tunjukilah kami jalan yang lurus ... " (Al Fatihah 6)
Sabda Isa kepadanya, "Akulah jalan Yang Lurus ... " (Injil, Rasul Yahya 14:6)

Kamis, 21 Juni 2012

CERITA TENTANG SHOLAT ITU MITOS


جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - CERITA TENTANG SHOLAT ITU MITOS Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang CERITA TENTANG SHOLAT ITU MITOS. Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari CERITA TENTANG SHOLAT ITU MITOS, Mungkin CERITA TENTANG SHOLAT ITU MITOS Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat CERITA TENTANG SHOLAT ITU MITOS di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.


 http://alqiyamah.files.wordpress.com/2010/01/benarkah.jpg

MAS .. CERITA TENTANG SHOLAT ITU MITOS
Oleh: Andini Efendi (muslimah)

Dulu aku suka tertawa terbahak-bahak lho ketika melihat orang2 nazrani telah terpesona, terjerat, terpenjara oleh mitos-mitosnya Hindu dan Budha, apalagi Kong Hu Cu, juga sungguh konyol bagiku. Hihihihi…. Geliku dalam hati.
Tapi belakangan, setelah banyak belajar dan membuka wawasan, aku pun menjadi malu. Aku tertunduk. Ada sering senyum simpul dalam hatiku.

Sebagai seorang muslimah aku sudah tahu dan kini sadar betul bahwa dalam Islam juga ada mitos-mitos. Selain Islam banyak meneruskan mitos-mitos Yahudi (yg terekam di kitab bibel perjanjian lama yang isinya aneh dan bagiku sangat mengerikan itu), Islam dalam sejarahnya juga menciptakan mitos baru. Salah satunya tentang perintah Sholat.

Konon, rasulullah pernah terbang ke surga menemui Allah swt. ketika menerima perintah bagi umatnya untuk melaksanakan (atau menjalankan atau mendirikan) sholat. Kemudian dalam tradisi islam kisah ini dikenal sebagai “isra mi’raj”.


Perintah sholat oleh Allah diwajibkan 50 kali dalam satu hari atau dalam 24 jam.

Hmmmm… could you imagine it?

Sang rasulullah (yang meskipun konon buta huruf tapi paham logika dan hitungan karena belajar dari istri pertamanya yang sangat mahir dagang hitung-menghitung) mungkin sontak merasa bingung dan stress, bagaimana mungkin dalam sehari atau 24 jam umat manusia diwajibkan sholat 50 kali, yang artinya setiap sekitar 30 menitan orang harus selalu dalam keadaan sholat ???

Perintah dari Allah swt. itu pun diberi respon ditawar-tawar oleh rasulullah. (Hmm… sulit dimengerti seorang yang katanya sangat taat pada Allah tapi ternyata telah menawar-nawar suatu perintah Allah). Tak tanggung-tanggung, perintah dari Allah swt. itu ditawar berulangkali dan lagi dan lagi. (Aneh juga Allah kok mau-maunya perintahnya ditawar-tawar terus ya…?). Hingga, singkat cerita, terjadi kesepakatan antara rasulullah dengan Allah swt. Keduanya pun sepakat, sholat diwajibkan 5 kali dalam 24 jam (satu hari).

Mas…, coba pikir (pakai otak waras, don’t use your dogma please, hehehe..) Padahal, konon, rasulullah, menurut hadits, juga pernah berkata: TIDAK ADA AGAMA TANPA AKAL! TIDAK ADA AGAMA BAGI ORANG-ORANG YANG TIDAK MAU MENGGUNAKAN AKALNYA.


Jika orang beragama diwajibkan pula untuk memakai akalnya, bagaimanakah caranya akal manusia menjelaskan kemasuk-akalan perintah Allah tentang ritual sholat 50 kali dalam 24 jam itu?

Oh… ini sungguh tak masuk di akal! 50 kali dalam 24 jam artinya tak lebih dari setiap 30 menitan orang harus beritual sholat, padahal sebelum sholat perlu beberapa menit untuk persiapan ini itu. Lantas bagaimana waktu untuk istirahat? Waktu untuk kerja? Waktu untuk makan-minum? Waktu untuk mengurus keluarga? Waktu untuk mengurus diri sendiri? Waktu untuk ….. waktu untuk ….., apalagi waktu untuk bersenggama dan bercinta guna refreshing maupun meneruskan keturunan (bikin anak) sebagai sunatullah??? Tentu tak ada waktu untuk itu semua! Apa ini masuk akal?

Jelas sudah, Allah yang memberi perintah sholat 50 kali dalam 24 jam adalah Allah yang sedang becanda, bukan sebuah perintah yang serius. Betul-betul suatu candaan belaka. Kalau itu adalah perintah yang serius maka Allah pemberi perintah tersebut adalah Allah yang tak berakal. Tapi mana mungkin ada Allah yang tak berakal yang bisa menciptakan mahluk-mahluk berakal (jika benar ia maha pencipta)? Maka artinya, Allah yang seperti itu adalah Allah yang tak pernah ada! Bisa saja dibilang ada, dan memang ada, ia memang pernah ada, tetapi ada dalam bentuk mitos. Ya, mitos! Tak lebih.

Mas Frans tahu Ahmad Musadeq khan? Ahmad Musadeq, yang oleh banyak orang telah dihakimi sebagai nabi palsu itu, ternyata juga pernah berpikir waras seperti aku. Dalam buku-bukunya yang pernah kubaca “sang nabi palsu” itu juga menolak tradisi Islam tentang tawar-menawar perintah ritual sholat. Dalam hal ini Ahmad Musadeq (dan ribuan pengikutnya tentunya) lebih waras dari banyak orang yang mengaku muslim tapi tak memakai akalnya dalam beragama. Ya. Aku harus berterus terang di sini, mas!, meskipun mungkin ini agak menyakitkan, bahwa sang “nabi palsu” itu sungguh lebih waras dari ulama-ulama dan ustadz-ustadz yang hingga kini masih suka mengajarkan cerita dongeng tentang adanya perintah sholat 50 kali dalam sehari itu.

Ah….!

Bagaimana mungkin seorang Muhammad saw. yang selama ini kita gembar-gemborkan sebagai orang yang sangat taat (muslim), alias pasrah, alias berserah diri pada setiap perintah Allah, e,e,eeealah…. tiba-tiba bisa begitu kurang ajar (tidak taat, tidak pasrah, tidak berserah diri) ketika diberi perintah tentang sholat 50 kali dalam 24 jam (setiap hari), dan dengan begitu kurang ajarnya menawar perintah Allah swt. tersebut sampai lebih dari dua kali!???

Intinya, perintah sholat 50 kali ini bermasalah dari tiga sisi penting:

Pertama, bermasalah dari sisi Allah, sebagai si pemberi perintah, sebab faktanya itu perintah yang ngawur dan tak masuk akal (atau masuk akal jika itu sekedar candaan?).

Kedua, bermasalah dari sisi rasulullah yang katanya seorang muslim (taat, pasrah, berserah). Jelas Muhammad jauh dari sikap taat jika benar ia pernah menawar perintah Allah yang tak masuk akal tersebut. Terlepas dari apakah perintah itu masuk akal atau tidak, sebagai seorang muslim (taat) Muhammad tak perlu menawar satu kali pun, apalagi sampai berkali-kali! Jika perintah itu benar, maka otomatis Muhammad akan dengan sendirinya menjadi nabi palsu, muslim palsu, sebab ia telah bersikap tidak taat dan memberi tauladan ketidak-taatan pula!

Ketiga, bermasalah dari sisi realistis ruang dan waktu!

Ah, … sudahlah…. ruwet memang! Namun kini aku sudah sadar. Aku orang waras kok. Aku bukan orang gila. Bukan orang yang tergila-gila kemakan (keracunan) dogma. Bukan anak kecil lagi yang masih suka dongeng nenek tua. Bukan orang buta, apalagi yang suka membabi buta, jelas aku manusia yang berakal, bukan babi.

Jika memang masih ada (bahkan banyak orang!) yang lebih memilih menjadi orang gila dan tak mau pakai akal, silakan saja. Tetapi bagiku,

Hanya satu kata aja, “M I T O S “…. No more…!



Terima kasih telah membaca Artikel Tentang CERITA TENTANG SHOLAT ITU MITOS . Jika Anda ingin Copy Paste Artikel ini, Harap cantumkan Link CERITA TENTANG SHOLAT ITU MITOS sebagai sumbernya.
thumbnail Judul: CERITA TENTANG SHOLAT ITU MITOS
Ditulis Oleh:جمع من الإلهام والحافز الإسلامي
Dtrebitkan Pada :2012-06-21T00:47:00-07:00
Rating: 4.9
Reviewer: 9999 Reviews
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

جمع من الإلهام والحافز الإسلامي.

Designed by Admin | Publisher