Inspirasi Islami: SALAHKAH SAYA MENCINTAI NABI | جمع من الإلهام والحافز الإسلامي: Inspirasi Islami: SALAHKAH SAYA MENCINTAI NABI
Custom Search
"Tunjukilah kami jalan yang lurus ... " (Al Fatihah 6)
Sabda Isa kepadanya, "Akulah jalan Yang Lurus ... " (Injil, Rasul Yahya 14:6)

Jumat, 22 Juni 2012

Inspirasi Islami: SALAHKAH SAYA MENCINTAI NABI


جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - Inspirasi Islami: SALAHKAH SAYA MENCINTAI NABI Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang Inspirasi Islami: SALAHKAH SAYA MENCINTAI NABI. Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari Inspirasi Islami: SALAHKAH SAYA MENCINTAI NABI, Mungkin Inspirasi Islami: SALAHKAH SAYA MENCINTAI NABI Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat Inspirasi Islami: SALAHKAH SAYA MENCINTAI NABI di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.

SALAHKAH SAYA MENCINTAI NABI

Seperti yang pernah kami katakan pada artikel sebelumnya, bahwa agama bisa membuat buta pengikutnya dan karena kebutaan iman tersebut, orang beragama tidak mampu melihat sedikitpun kesalahan yang ada dalam agamanya Ada suatu ungkapan mengatakan;

Karena cinta, seburuk apapun perbuatan seseorang akan tampak baik dimata kita. Dan sebaliknya, oleh karena kebencian, sebaik apapun perbuatan seseorang akan nampak buruk dimata kita. Itulah cinta!

Cinta adalah saat dimana Dewi begitu mencintai Damar, karena dimatanya Damar adalah lelaki ideal yang selama ini ia impikan.

Cinta buta adalah saat dimana Dewi tetap mencintai Damar meskipun ia mengetahui bahwa Damar adalah seorang pecandu, lelaki Hidung Belang yang hanya ingin memperalatnya.

Cinta membuat Dewi membenci Rangga, sahabatnya sendiri, hanya karena Rangga memperingatkan Dewi bahwa Damar bukanlah pria baik2. Dan karenanya Dewi menganggap Rangga telah menjelek-jelekkan Damar, sang kekasih hatinya.

Masalahnya disini bukan pada cintanya namun kepada siapakah cinta itu ditujukan. Sebagai sahabat, tentunya Rangga tidak menghalangai Dewi untuk mencintai seseorang, karena itu adalah haknya. Namun yang menjadi masalah bagi Rangga adalah Dewi telah mencintai orang yang salah. Itu semua dilakukan Rangga karena ia peduli pada Dewi, ia mengasihi Dewi sebagai seorang sahabat.

Meskipun tidak sama persis, cerita diatas bisa dijadikan gambaran kecintaan seseorang terhadap agamanya. Dulupun kami begitu mencintai rasulullah, mengidolakannya sebagai panutan didalam hidup kami. Setiap ada orang non-muslim yang menceritakan kehidupan rasul, dimata kami mereka hanya ingin menjelek2kan rasulullah.

Namun akhirnya kami sadar, kami belum mengenal rasulullah sepenuhnya, kami hanya mendengar cerita sang rasul dari orang tua, dari ustad, dan dari orang2 yang sebetulnya juga sama2 tidak mengetahui seperti apa Muhammad sesungguhnya. Setelah kami membaca Quran dengan seksama, mempelajari Hadis dan biografi tertua Muhammad tulisan Ibn Ishaq dan Ibn Sa'd, akhirnya kami tau bahwa KAMI TELAH MENCINTAI ORANG YANG SALAH.

Pada artikel sebelumnya kita dapat mengetahui bahwa Muhammad tidak secara tegas meminta umatnya untuk memujanya, ia mengklaim dirinya “hanya seorang utusan saja”. Namun disetiap ayat2 Quran Muhammad selalu meletakkan namanya bersanding dengan nama Allah, berikut salah satu contohnya:

Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan. (QS 4:18)

Mengapa Muhammad selalu meletakkan namanya dibelakang nama Allah? Mengapa mendurhakai Muhammad sama dengan mendurhakai Allah dan melanggar ketentuan2 Muhammad sama dengan melanggar ketentuan2 Allah? Mengapa ayatnya tidak berbunyi seperti dibawah ini;

Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan. (Kitab Murtadin 4:18)

Di Quran kita tidak akan menemukan ayat yang secara terang2an menyuruh kita memuja Muhammad, namun disalah satu hadis, Muhammad dengan jujur memerintahkan kita untuk memuja dirinya;

Kata Rasulullah:“Tidak ada seorangpun yang akan mendapatkan iman sebelum ia mencintai SAYA lebih dari ayahnya, anak2nya dan semua umat manusia." (Hadis Bukhari 2:13)

Jika Muhammad benar2 melarang kita mempersekutukan Allah, mengapa dia tidak berkata demikian;

Kata Rasulullah:“Tidak ada seorangpun yang akan mendapatkan iman sebelum ia mencintai ALLAH lebih dari ayahnya, anak2nya dan semua umat manusia." (Hadis Murtadin 2:13)

Meskipun demikian kami tidak keberatan dengan hadis diatas! Siapapun berhak mencintai dan dicintai! Yang menjadi keberatan kami adalah kepada siapakah cinta itu ditujukan! Andai Muhammad benar2 seorang nabi, andai beliau adalah seorang yang berperilaku terpuji dan berhati mulia, kamipun akan tetap mencintainya dengan sepenuh hati. Namun kenyataannya semua perilaku dan sifat Muhammad membuatnya tidak layak disebut sebagai seorang nabi. Terlalu banyak contoh perilaku dan sifat buruk Muhammad, namun kami akan cuplikkan beberapa saja diantaranya;

KEGEMARAN MUHAMMAD ADALAH MEMBUNUH.

Banyak alasan yang melatarbelakangi rasulullah untuk membunuh, entah itu karena curiga, mengkritik dia, ras, kafir, ataupun masalah2 sepele lainnya. Tak akan cukup artikel ini untuk mengupas seluruh pembunuhan yang dilakukan Muhammad.

Berikut ini adalah kisah2 yang menceritakan kebaikan2 Muhammad. Dimulai dari pembunuhan Kinana al Rabi;

"Kinana al-Rabi, yang dipercayai untuk menangani harta kekayaan (bendahara) Banu Nadir, dibawa menghadap nabi yang menanyai dia tentang hal itu. Dia membantah tahu di mana harta itu. Kemudian seorang Yahudi dibawa menghadap kepada nabi dan berkata bahwa dia telah melihat Kinana pergi ke satu reruntuhan pagi-pagi setiap hari. Ketika nabi bertanya pada Kinana, “Tahukah kamu jika kami menemukannya kamu akan aku bunuh?” dia menjawab, “Ya.” Nabi lalu memerintahkan agar reruntuhan itu digali dan beberapa dari harta kekayaan ditemukan. Ketika dia (nabi) menanyakannya (Kinana) tentang harta lainnya, dia menolak mengungkapkannya, maka nabi memberi perintah kepada al-Zubayr Al-Awwam, "Siksa dia hingga kamu dapat apa yang dia punya." Lalu dia menyalakan api dengan batu keras dan baja di dadanya hingga dia hampir mati. Lalu sang nabi menyerahkannya kepada Maslama dan dia penggal kepalanya, sebagai balas dendam bagi saudara lelakinya Mahmud.” (Ibn Ishaq “Sirat Rasulallah”, p 515)

Benar2 tindakan Nabi yang berbudi pekerti agung (QS 68:4) Kami bayangkan anggota geng mafia memukul orang atau meyiksa mereka supaya mereka berbicara. “Bicaralah! Katakan dimana uangnya! Atau kukuliti tubuhmu perlahan2!”

"Kata Anas, ketika nabi menyerbu Khaibar orang2 di kota berseru “Muhammad dan pasukannya datang”. Kami mengalahkan mereka semua, menjadikan mereka tawanan dan harta rampokan dikumpulkan. Nabi membunuh para pria yang melawan, membantai anak-anak keturunan mereka dan mengumpulkan para wanita menjadi tawanan (Hadis Bukhari 59:512)

Bahkan anak2 yang tak tau apa2 pun dibantai oleh Muhammad dan para wanitanya dijadikan tawanan, entah itu untuk dijual sebagai budak ataupun diperkosa untuk memuaskan nafsu pengikutnya. Bagi Muhammad tidak ada pengampunan dan kasih terhadap mereka yang tak mau mengakui islam.

Rasulullah berkata, "BUNUH SETIAP YAHUDI yang jatuh kedalam kekuasaanmu" . Setelah itu Muhayyisa bin Mas'ud menyergap dan menyerang Ibnu Sunayna seorang pedagang Yahudi yang sebenarnya mempunyai hubungan sosial dan bisnis dengan mereka dan dia membunuhnya. (Ibn Ishaq, Sirat Rasul Allah, p 194)

Inilah sifat mulia sang rasul, rahmat bagi semesta alam (QS 21:107), membunuh setiap Yahudi hanya karena dia terlahir sebagai Yahudi. Tidak perduli apakah si Yahudi benar atau salah. Sungguh ironis, muslim senantiasa menuduh Yahudi membenci Islam, namun sunah nabi diatas jelas menunjukkan sebaliknya, Muhammadlah yang sangat membenci Yahudi.

Rasulullah memerintahkan pengikutnya pada hari kemenangan untuk membunuh Ibn Abi Sarh, Fartana Ibn al-Zibr'ra dan Ibn Khatal. Abu Barzah datang dan melihat Ibn Khatal sedang memegang erat dinding Kabah. ABU BARZAH KEMUDIAN MEROBEK PERUT IBN KHATAL. (Ibn Sa'd, Tabaqat al Kabir, p 174)

Ibn Khatal adalah seorang murtadin, Dia pernah menjadi muslim dan diutus Rasulullah untuk mengumpulkan zakat sewaktu di Medinah. Di mata Muhammad siapapun yang berani meninggalkan islam harus dibunuh, hal yang kini diikuti pengikut2nya di Negara Islam!

Dikisahkan oleh Salama bin Al-Akwa : Seorang mata-mata kafir datang kepada Rasulullah saat dalam satu perjalanannya. Mata-mata tersebut duduk bersama sahabat-sahabat nabi dan bercakap-cakap kemudian pergi. Rasulullah berkata kepada sahabat-sahabatnya, "KEJAR ORANG TADI DAN BUNUH DIA". Maka aku membunuhnya. (Hadis Bukhari 52:286)

Muhammad memang memiliki tingkat kecurigaan yang sangat tinggi. Ia menyuruh pengikutnya untuk membunuh seorang kafir yang dianggap sebagai mata2, tanpa klarifikasi sedikitpun. Dan sama persis seperti nabinya, para pengikut Muhammad juga dilatih untuk bersikap penuh curiga. Mereka diajarkan untuk menganggap non muslim sebagai musuh yang ingin menghancurkan mereka, meski dalam kenyataannya mereka sendirilah yang menanamkan benih kebencian terhadap non muslim.

MUHAMMAD ADALAH SEORANG MANIAK SEKS

Salah satu kebohongan besar yang senantiasa diulang-ulang oleh ulama-ulama Islam adalah pernyataan bahwa pernikahan Muhammad adalah dengan janda-janda tua yang tidak cantik dan pernikahan itu bukan untuk pemuas nafsu seks Muhammad;

Rasulullah SAW menikahi 11 orang wanita. Tentu saja hal itu Nabi lakukan bukan untuk menyalurkan nafsu seks, sebab sepuluh diantara sebelas wanita itu nabi nikahi ketika mereka sudah menjanda dan telah tua renta. (Buku Pintar Agama Islam Syamsul Rijal Hamid Penebar Salam, Bogor, 2002, halaman 99)

Kutipan diatas hanyalah kebohongan belaka, setelah kematiah Khadijah, istri pertamanya, Muhammad langsung berburu koleksi istri. Hal yang tidak dilakukannya ketika Khadijah masih hidup, karena seluruh rahasia kebohongan Muhammad ada di tangan istri pertamanya itu! Di antara umur 50 sampai 58, Muhammad mengumpulkan setidaknya tujuh istri. Umur istri2nya mulai dari ANAK KECIL BERUMUR 6 TAHUN (Aisyah) hingga wanita 39 tahun (Hindun)! Lebih mengejutkan lagi pada umur 60 saja, Muhammad mengoleksi hasil buruan istri sebanyak 4 orang dengan umur dari 17 tahun (Safiyah) sampai 36 tahun (Maimunah). Dan sebagian besar istri2 tersebut cantik, dan tak terhitung jumlah budak2 dan selirnya yang hanya dijadikan obyek pemuas seks belaka.

Allah yang maha pengasih dan penyayang memperbolehkan sang nabi untuk bermain seks dengan siapapun yang dia kehendaki;

Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin… (QS 33:50)

Mungkinkah Tuhan sibuk menurunkan ayat untuk keperluan birahi seseorang? Cukup bayar mas kawin, wanita tersebut sudah jadi milikmu. Lihatlah apa yang dikatakan Aisyah tentang ayat yang diucapkan Muhammad tersebut:

“Aku memandang rendah para wanita yang menyerahkan diri mereka pada Rasul Allâh dan berkata, “Dapatkan wanita menyerahkan diri mereka (pada seorang pria)?” Tapi ketika Allâh menyatakan: “Kau (wahai Muhammad) dapat menunda (giliran istri2mu), dan kau dapat menerima siapapun yang kau kehendaki; dan kau tidak bersalah jika kau mengundang dia yang gilirannya kau tunda,” (Q.33:51) Aku berkata (pada sang Nabi), “AKU MERASA TUHANMU CEPAT MEMENUHI KEHENDAK DAN NAFSUMU.” (Hadis Bukhari 60:311)

Sudah jelas Aisyah tidak hanya cantik tapi juga cerdas. Memang bisa jelas terlihat di banyak kejadian Allahnya Muhammad segera menolong dan mengijinkan Muhammad untuk melakukan apapun yang disukainya.

Silahkan lihat topik selengkapnya di; ISTRI2 MUHAMMAD

Lalu bagaimana kriteria Muhammad dalam memilih istrinya?

Nabi berkata, “Seorang wanita dinikahi untuk empat hal, yakni, kekayaannya, status keluarganya, kecantikannya dan agamanya. Jadi kau harus menikahi wanita yang beragama (kalau tidak) kau akan menjadi seorang pecundang.” (Hadis Bukhari 62:27).

Cinta? Apa itu cinta? Perhatikan bahwa nabi tidak pernah bicara cinta, selama ia menikahpun tidak ada yang didasari oleh cinta. Ia mengharapkan cinta dan kasih sayang dari para istrinya, namun ia tidak memberikan “cinta” pada istri2nya. Ia menikahi Khadijah karena wanita tersebut seorang pengusaha kaya raya, ia menikahi Saudah agar merawat anak2nya sepeninggalan Khadijah, tidak ada kisah dalam hadis yang menceritakan kecintaan dan PENGORBANAN Muhammad pada istrinya. Semua ia nikahi hanya demi kepentingan tertentu, kecantikan atau seks belaka.

MUHAMMAD TIDAK DAPAT MENEPATI SUMPAHNYA

Satu hari Muhammad mengunjungi istrinya Hafsa, dan ketika melihat pembantu istrinya, Mariyah yang sangat cantik, sang rasul birahi terhadapnya. Dia suruh Hafsa pergi dengan alasan dipanggil ayahnya. Segera setelah istrinya pergi, dia gagahi Mariyah diranjang Hafsa. Tahu ayahnya ternyata tidak memanggil, Hafsa kembali dan menemukan Muhammad sedang asyik bersama pembantunya. Dia marah dan mulai berteriak2. Untuk menenangkannya, Muhammad bersumpah untuk melarang dirinya meniduri Mariyah (Dari sinilah nama Surat Tahrim (Larangan) dalam Quran didapatkan). Tapi, dia masih birahi terhadap budak cantik itu. Bagaimana caranya membatalkan sumpah? Gampang saja kalau anda punya Allah dikantung;

Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS 66:1-2)

Bagi orang muslim sumpah tidak ada artinya. Mereka dapat menjanjikan sesuatu dan melanggarnya jika mereka mau. Bukhari melaporkan sebuah hadits dimana Muhammad menyarankan para pengikutnya untuk melakukan hal sama:

“Jika kau pernah mengambil sumpah untuk melakukan sesuatu dan belakangan kau dapatkan sesuatu yang lebih baik, maka kau harus mengabaikan sumpahmu dan melakukan hal baik itu”. (Hadis Bukhari 89:260)

Sumpah saja dilanggar, apalagi dengan janji dan ucapan? Bagaimana seorang nabi yang seharusnya dipercaya, yang dipegang sumpah, janji, ucapan dan tindakannya, dengan enaknya melanggar semuanya itu! Dan bukan hanya sumpah atau janjinya yang dilanggar! Quran hasil karyanya pun dia langgar sendiri!

Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri. (QS 2:222)

Dan inilah tindakan rasulullah, suri teladan yang baik (QS 33:21);

Dikisahkan oleh Zainab bint Abi Salama: Um-Salama berkata, "Saya mengalami mens ketika sedang berbaring dengan Nabi di bawah selimut wol. Lalu aku ke luar dari selimut, mengambil pakaian untuk mens dan mengenakannya. Rasul Allah berkata, “Apakah kau sedang mens?” Aku jawab, “Ya”. Lalu dia memanggilku dan merengkuhku ke bawah selimut wol.” Um Salama kemudian berkata, “Sang Nabi biasa menciumku saat dia puasa. Sang Nabi dan aku biasa mandi Janaba dari satu baskom.” (Hadis Bukhari 6:319)

Dikisahkan oleh 'Aisha: Sang Nabi dan aku biasa mandi dari baskom yang sama ketika kami berada di Junub. Sewaktu sedang mens, dia biasa menyuruhku mengenakan Izar (pakaian yang dikenakan di bawah pinggang) dan biasa memelukku. Ketika di Itikaf, dia biasa meletakkan kepalanya ke dekatku dan aku mencucinya ketika aku sedang mens.(Hadis Bukhari 6:298)

MUHAMMAD MENGGUNAKAN HASIL RAMPOKAN UNTUK MENARIK ORANG MASUK ISLAM

Kami dulu begitu jengkel melihat para pendeta dengan genjarnya membagikan makanan dan pakaian bekas pada para fakir miskin muslim dengan tujuan kristenisasi. Dan orang2 miskin “bodoh” itu dengan relanya menjual iman islam mereka hanya dengan sekardus mie instant!

Namun kami begitu terkejut ketika mengetahui ternyata Muhammad juga melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh para pendeta diatas. Bahkan hal tersebut lebih buruk lagi, Muhammad menggunakan barang hasil rampokan untuk menyuap orang agar tertarik pada Islam.

Sang Nabi berkata, “Aku memberi kepada kaum Quraish agar mereka mau memeluk Islam, karena mereka lebih suka akan sikap hidup mereka yang tidak peduli dan mereka tidak punya hati yang teguh.” (Hadis Bukhari 53:374)

Ketika Allah menganugrahi RasulNya dengan kekayaan dari suku Hawazin sebagai barang jarahan (fai), dia mulai memberi sebagian orang2 Mekah sampai 100 ekor unta per orang. Melihat itu beberapa orang2 Ansari berkata, “Semoga Allah mengampuni RasulNya! Dia memberi pada kaum Quraish dan tidak pada kami, padahal kenyataannya pedang2 kami masih berlumuran darah para kafir.” (Hadis Bukhari 53:375)

Mari kita bandingkan berapakah biaya penyuapan antara kafirisasi vs islamisasi.

Anggap saja sekardus mie instant harganya Rp 50.000, dan seekor unta arab jika dirupiahkan harganya 10 juta per ekor. Untuk menyogok satu orang Quraish diperlukan 100 ekor unta, jika dikalikan berarti Rp. 1.000.000.000. per orangnya. Wow, 1 MILYAR rupiah perorangnya. 50 ribu vs 1 milyar.

Bagaimana islamisasi yang dilakukan Muhammad tidak sukses? Kampanye dilakukan secara besar2ran, didanai dengan anggaran bermilyar2 rupiah, “sumbangan” dari orang2 kafir yang telah dibantainya.

Demikianlah beberapa sifat2 rasulullah yang membuatnya tidak layak disebut sebagai seorang nabi! Seorang nabi seharusnya memiliki standar moral yang lebih tinggi dari kebanyakan orang! Namun Muhammad berbeda, ia mengijinkan pengikutnya berbohong demi kebaikan (taqiyyah), ia tidak melarang perkosaan. Ia mengijinkan poligami, namun melarang pengikutnya mengadopsi anak. Ia bukanlah orang yang tau berbalas budi, ia mengutuki pamannya yang sekarat, yang telah melindungi dan menjaganya, hanya karena sang paman tak mau masuk islam seperti permintaannya.

Kecintaan dan kepercayaan kami pada sang nabi hancur setelah kami mengetahui seperti apa dia sebenarnya, akhirnya kami sadar bahwa KAMI TELAH MENCINTAI ORANG YANG SALAH.

Cinta kami bukanlah cinta buta, kami meninggalkannya setelah mengetahui keburukan rasulullah tersebut. Namun tidak semua dari kita meninggalkan Islam, meskipun kita telah mengetahui perilaku Muhammad sesungguhnya, dan itulah yang disebut cinta buta.

Dewi mungkin tetap mencintai Damar, meskipun ia telah mengetahui seperti apa watak dan perilaku Damar sesungguhnya. Mungkin ia telah terbius oleh tipu daya Damar. Mungkin saja ia telah menyerahkan kehormatannya pada si Damar, sehingga dengan terpaksa ia tetap hidup bersama Damar. Atau mungkin Dewi memiliki watak dan perilaku yang sama dengan si Damar. Mungkin Dewi juga seorang pecandu, dan ia merasa menemukan jodohnya ketika berjumpa dengan si Damar.

Beberapa dari kita tetap mencintai Islam dan susah meninggalkan Islam karena disitulah letak kehormatan dan penghidupan kita. Seperti seorang istri yang berniat bercerai setelah mengetahui sifat buruk dan perlakuan kasar suaminya. Ia bimbang, bagaimanakah masa depannya setelah resmi bercerai dengan suaminya nanti? Ia telah hidup bertahun2 bersama suaminya itu, dan seluruh kebutuhan hidupnya selama ini ditunjang sepenuhnya oleh suaminya tersebut.

Namun bagi sebagian dari kita akan lebih mencintai Islam setelah mengetahui seperti apakah perilaku Muhammad sesungguhnya. Pembunuhan, pemerkosaan, dan penjarahan yang dilakukan Muhammad adalah hal yang wajar. Bagi beberapa orang tindakan tersebut malah dianggap tanda2 tokoh besar. Anda akan menjumpai tipe macam ini di antara kaum semacam Taliban, Mullah Iran, dan kaum teroris Islam di manapun didunia ini.

Beberapa di antara kita terguncang sewaktu membaca sang Nabi menyerang kafilah2 pedagang, menjarah, memperbudak penduduk, dan memperkaya diri sendiri dengan cara merampas harta benda korban2nya dan menjual si empunya sebagai budak. Tapi bagi beberapa Muslim semuanya itu malah jadi bagian yang terpuji dari sosok seorang rasul Tuhan.

Jika itu yang anda rasakan, jelaslah anda dan kami memegang nilai2 yang sangat berbeda. Tuhan yang kami percaya adalah yang benar2 murni MENGASIHI. Ia tidak membunuh, tidak merampok, menjarah, dan tidak mengutuki. Tuhan bagi kami tidak mengijinkan pemerkosaan, tidak membantai nyawa orang, Ia tidak membeda-bedakan dan tidak menamakan sebuah kelompok manusia sebagai si kafir dan si najis. Ia tidak membakar siapa pun kedalam api neraka yang menyala-nyala karena seseorang telah gagal mengenali dan memuja diriNya.

Dan setelah mengetahui fakta2 diatas, dan anda masih percaya bahwa Muhammad adalah seorang nabi dan seluruh tindakannya itu adalah wajar dimata anda . Maka semua akhirnya bermuara pada siapakah diri kita ini dan nilai2 apakah yang benar menurut hati nurani kita.



Terima kasih telah membaca Artikel Tentang Inspirasi Islami: SALAHKAH SAYA MENCINTAI NABI . Jika Anda ingin Copy Paste Artikel ini, Harap cantumkan Link Inspirasi Islami: SALAHKAH SAYA MENCINTAI NABI sebagai sumbernya.
thumbnail Judul: Inspirasi Islami: SALAHKAH SAYA MENCINTAI NABI
Ditulis Oleh:جمع من الإلهام والحافز الإسلامي
Dtrebitkan Pada :2012-06-22T03:10:00-07:00
Rating: 4.9
Reviewer: 9999 Reviews
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

جمع من الإلهام والحافز الإسلامي.

Designed by Admin | Publisher