جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - YESUS DAN TRINITAS / TRITUNGGAL Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang YESUS DAN TRINITAS / TRITUNGGAL. Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari YESUS DAN TRINITAS / TRITUNGGAL, Mungkin YESUS DAN TRINITAS / TRITUNGGAL Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat YESUS DAN TRINITAS / TRITUNGGAL di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.
YESUS DAN TRINITAS / TRITUNGGAL
Kami
telah menerima ribuan email yang sebagian besar berisi hinaan,
cacimaki, kutukan dan sangkaan mengenai identitas kami, namun hanya
beberapa email yang berisi sanggahan terhadap pendapat kami mengenai
Muhammad dan Islam. Disamping itu kami juga menerima banyak email yang
memperbandingkan antara Muhammad dan Yesus, dan khususnya mempertanyakan
pendapat kami mengenai Yesus dan Trinitas.
Berdasarkan analisis rasional dan membuang segala asumsi dasar
mengenai Muhammad, kami telah membuktikan bahwa Muhammad adalah seorang
narsisis, psikopat kejam, dan pembohong besar yang mengaku2 seorang
nabi. Sangatlah sulit untuk menerima kenyataan bahwa Muhammad bukanlah
rasul Allah, karena ketika kita mulai meragukan kenabian Muhammad, hal
pertama yang terpikirkan oleh kita adalah api neraka, hukuman, kutukan dan azab dari Allah. Ketakutan seperti inilah yang membelenggu orang beragama untuk tidak mempertanyakan kembali kebenaran agamanya.
Artikel
ini bertujuan menjawab pertanyaan dari para muslim mengenai pendapat
kami terhadap Yesus dan Trinitas. Artikel ini merupakan pendapat pribadi
kami dan beberapa murtadin diblog ini, sehingga tidak mewakili argumen
exmuslim secara keseluruhan.
Di
beberapa artikel terdahulu kami telah menunjukkan bahwa Muhammad banyak
belajar agama dari Waraqah, saudara sepupu Khadijah, istri pertamanya.
Waraqah adalah seorang Pendeta Nosrania / Nestorian (Ibn
Hisham, Sirah, Vol 1, hlm 203), sebuah sekte dari Kristen Ortodox yang
menolak Trinitas (bahwa Yesus adalah Allah). Kami tidak memperoleh
informasi apakah Pendeta Waraqah ini mengikuti ajaran Nosrania
sepenuhnya, ataukah ia juga memiliki pemahaman yang berbeda dengan
akidah baku Nosrania.
Perlu
diingat, bahwa sebelum Waraqah menjadi seorang Pendeta Nasrani, ia
adalah seorang pemeluk agama Musa (Yahudi), dimana menurut kepercayaan
Yahudi, Allah adalah Esa (tauhid) dan tidak dapat disejajarkan dengan
apapun (monotheisme absolut), bahkan penggunaan istilah2 seperti; anak Allah, Bapa,
adalah syirik dan dianggap sebagai sebuah hujatan, karena menciderai
keagungan Allah. Jadi sangatlah mungkin jika seorang Waraqah mengkritik
ajaran2 kekristenan Ortodox yang dia anggap bertentangan dengan
pemahaman awalnya sebagai seorang Yahudi. Kritikan yang ia ajarkan pula
kepada sang murid, Muhammad.
Selain
kritikan terhadap Kekristenan Ortodox, didalam Quran kita juga
menemukan banyak hal mengenai Yesus, yang pada dasarnya diambil Muhammad
dari injil Matius terjemahan Waraqah, bukti tersebut adalah;
Yesus
lahir bukan dari hubungan suami istri biasa, melainkan dari seorang
perawan Maryam atas kehendak Allah. (QS 19:18-22). Bahwa Yesus terkemuka
didunia dan akhirat (QS 3:45), bahwa Yesus melakukan mujizat (QS
2:253), dan masih banyak ayat lainnya. Silahkan lihat artikel lengkapnya
di link dibawah ini:
Namun Muhammad (atau mungkin Waraqah) juga mengalami tiga kesalahan utama dalam memahami Yesus. Kesalahan tersebut adalah;
INJIL DIBERIKAN / DITURUNKAN DARI ALLAH KEPADA YESUS
Berkata
Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil)
dan Dia menjadikan aku seorang nabi (QS 19:30). Dan Kami telah
memberikan kepadanya (Isa) Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk
dan cahaya (yang menerangi) (QS 5:46).
Menurut
pendapat Muhammad dan sebagian besar dari kita, Yesus diberi sebuah
kitab oleh Allah, yang bernama Kitab Injil. Padahal jika diselidiki
dengan benar, Injil pada dasarnya adalah kumpulan biografi Yesus yang
ditulis oleh para sejarawan Kristen, bukan hasil karya atau tulisan
seorang Yesus. Kedudukan Injil hampir sama dengan 3 biografi utama
Muhammad, yaitu Sirat Rasulnya Ibn Ishaq, Tabaqatnya Ibn Saad, dan
Tarikhnya Tabari.
Injil sendiri terdiri dari 4 kitab, yaitu Kitab Matius, yang ditulis oleh murid Yesus bernama Matius. Kitab Matius ini utamanya ditujukan kepada orang2 Yahudi. Kedua adalah Kitab Markus,
sesuai namanya kitab ini ditulis oleh Markus, kitab ini utamanya
ditujukan kepada orang2 Romawi yang polytheis. Kitab ketiga adalah Lukas,
ditulis oleh seorang yang bernama Lukas, yaitu tabib Yunani yang
awalnya adalah seorang polytheis, dan kemudian percaya kepada Yesus.
Kitab keempat adalah Kitab Yohanes, ditulis oleh sahabat dan murid Yesus bernama Yohanes bin Zebedeus.
Perbedaan
mendasar keempat Injil dengan biografi Muhammad adalah rentang waktu
antara penulisan biografi tersebut dengan masa kehidupan tokohnya. Injil
ditulis oleh orang yang hidup pada masa Yesus, sebagian dari mereka
melihat dan mengenal Yesus secara pribadi. Keempat injil ditulis antara
tahun 55 sampai 90 Masehi, kurang lebih 20 sampai 50 tahun setelah
kenaikan Yesus. Sedangkan rata2 biografi Muhammad ditulis antara 750
sampai 900 Masehi, yaitu 200 tahun setelah kematian Muhammad.
Hal
ini membuktikan bahwa Muhammad salah mengerti mengenai Injil. Muhammad
mengira bahwa Yesus diberikan sebuah kitab bernama Injil. Dengan
pemahaman seperti ini, Muhammad akhirnya membual bahwa ia juga diberi /
diturunkan sebuah kitab oleh Allah, sebuah bualan yang akhirnya terbukti
kebohongannya.
YESUS ADALAH SEPUPU MUSA
Maka
Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya
berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang
amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah
seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina" (QS
19:27-28).
Salah
satu kesalahan sejarah terbesar Muhammad yang ia tuangkan dalam Quran
adalah sangkaan bahwa Yesus adalah sepupu Musa dan Harun. Muhammad
mengira bahwa Maryam (Ibu Yesus) adalah saudara dari Musa dan Harun.
Padahal Musa hidup sekitar 800 tahun sebelum lahirnya Yesus. Berdasarkan
Taurat, Musa mempunyai dua saudara, yaitu Harun dan Miryam (Bilangan
26:59), karena nama Maryam mirip dengan Miryam ( i dan a), Muhammad mengira bahwa kedua orang tersebut adalah sama. Salah satu kesalahan Quran karangan Muhammad terbukti disini.
TRINITAS MENURUT QURAN ADALAH ALLAH, YESUS DAN MARIA
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?"
Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa
yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka
tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada
diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau.
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib-gaib". (QS 5:116)
Ayat lain yang menyiratkan ketidaktahuan Muhammad tentang Trinitas ada dalam Surat Al Maaidah berikut ini;
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga",
padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan
Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu,
pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang
pedih. Maka mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al Masih putra Maryam hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana
Kami menjelaskan kepada mereka (ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan
(Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari
memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (QS 5:73-74)
Sekali
lagi ketidaktahuan Muhammad mengenai Kekristenan nampak dalam ayat ini.
Kita mengetahui bahwa Trinitas terdiri dari Allah, Yesus, dan Roh
Kudus, bukan Allah, Yesus, dan Maryam seperti yang dikira oleh Muhammad.
Kesalahan demi kesalahan dalam Quran tersebut menjadi bukti tak
terbantahkan bahwa Quran bukanlah berasal dari Pencipta Alam Semesta,
melainkan hanya hasil pemikiran seorang Muhammad.
TRINITY, TRINITAS, TRITUNGGAL
Sebelum
kita menganalisis mengenai Trinitas, sebelumnya kita harus memahami
terlebih dahulu 2 perbedaan pola pikir antara kita dengan umat Kristen,
antara Quran dan Alkitab, yaitu penggunaan kata Tuhan dan Allah menurut
pemahaman Alkitab, dan juga penggunaan istilah “Anak Allah” dalam
Injil..
KATA TUHAN DAN ALLAH MENURUT PEMAHAMAN ALKITAB.
Secara
etimologis kata Allah dan Tuhan memiliki makna arti yang berbeda. Allah
dalam bahasa Indonesia biasanya diterjemahkan sebagai “sesembahan”,
atau “yang layak disembah”. Dalam bahasa Arab disebut Allah (berasal dari bahasa sansekerta, lihat di Kitab Hindu India Rigveda Book 3 Hymn 30 V. 10 dan Rigveda Book 9 Hymn 67 V. 30.), dalam bahasa Inggris disebut God, dalam bahasa Ibrani disebut Elohim, dan dalam bahasa Yunani disebut Theos.
Sedangkan Tuhan, berasal dari kata Tuan, yang diperhalus menjadi Tu(h)an, yang artinya adalah “pimpinan”, atau “yang dihormati”. Tuhan dalam bahasa Arab disebut; Robb, dalam bahasa Jawa disebut GUSTI, dalam bahasa Inggris disebut Lord, dalam bahasa Ibrani disebut Adonay dan dalam bahasa Yunani disebut Kurios.
Jadi jika ditelusur secara etimologis, dalam pemahaman Alkitab, Allah pastilah Tuhan, tapi Tuhan belum tentu Allah. Misalnya ketika Ibrahim disebut lord oleh
istrinya; “...as Sarah obeyed Abraham, calling him lord” (1 Petrus
3:6). Sarah memanggil Ibrahim Tu(h)an, tapi jelas Abraham bukanlah Allah
(God). Dalam bahasa Inggris, Yesus dipanggil dengan Lord Jesus, atau dalam bahasa Jawa; Gusti Yesus dan dalam bahasa Indonesia Tu(h)an Yesus. “Allah telah membuat Yesus ... menjadi Tu(h)an dan Kristus / God has made Jesus ... both Lord and Christ” (Kis 2:36).
Jadi kita tidak perlu berkeberatan jika Yesus oleh umat Kristen
dipanggil Tuhan, karena kata Lord, Gusti ataupun Tu(h)an dipakai juga
untuk menghormati seorang pemimpin, contohnya Lord Buckingham, Gusti
Prabu Brawijaya, Tu(h)anku Imam Bonjol, dan sebagainya.
ISTILAH ANAK ALLAH DALAM INJIL
Selain tiga kesalahan utama yang kami sebutkan didepan, Muhammad rupanya juga mengalami kerancuan dalam memahami istilah “anak Allah” yang disebut dalam Injil. Hal ini wajar terjadi, karena sesembahan awal Muhammad, Dewa tertinggi Kabah, Allah, memang memiliki 3 anak (dalam artian keturunan), yaitu Al-Lat, Al-Uzza, dan Manat.
Maka
apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap Al Lata dan Al
Uzza, dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak
perempuan Allah)? (QS 53: 19-20)
Sedangkan
pengertian “anak Allah” dalam Taurat dan Injil bukanlah anak secara
jasmani seperti pemahaman Muhammad diatas. Istilah anak Allah dapat
dipelajari dari beberapa ayat berikut;
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang
yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara
jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. (Yohanes 1:12-13)
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (Matius 5:9)
Tetapi
kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan
dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan
menjadi anak-anak Allah
Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu
berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. (Lukas 6:35)
Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. (Galatia 3:26)
Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah,
tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa
apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti
Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. (I
Yohanes 3:2)
Dari
5 ayat diatas dengan jelas ditegaskan bahwa makna “anak Allah” bukanlah
dalam pengertian jasmani / biologis, melainkan dalam pengertian rohani,
yang pada umumnya berarti kedekatan Pencipta dengan makluk ciptaannya,
seperti halnya hubungan seorang Bapak dengan Anak! Andi adalah “anak emas” di sekolahnya! Hal ini bukan berarti ayah Andi adalah logam mulia bernama EMAS,
namun ini bermakna bahwa Andi dianggap berharga, terpilih, istimewa
dibanding anak lainnya, layaknya emas dibanding logam lainnya!
Yesus juga disebut sebagai “Anak Allah”,
dengan huruf awal, huruf kapital, karena merujuk kepada seorang
individu. Sebutan “Anak Allah” yang melekat pada Yesus, pada dasarnya
memiliki arti yang sama dengan “anak-anak Allah” pada ayat2 sebelumnya,
yang menunjukkan kedekatan Allah dengan Yesus. “Al
Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan
termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (QS 3:45). Dengan pemahaman yang benar, bukanlah syirik jika Yesus disebut dengan istilah “Anak Allah”.
Kepala
pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat
takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu
berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." (Matius 27:54)
Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah." (Markus 3:11)
Barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. (I Yohanes 3:8)
Alkitab
juga menceritakan hubungan yang unik antara Yesus dengan Allah. Yesus
bukan hanya sekedar Anak Allah dalam pengertian kedekatan, tapi juga
disebutkan bahwa Yesus adalah “Anak Sulung Allah”.
Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan. (Kolose 1:15)
Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah. (Wahyu 3:14)
Sebutan
Yesus sebagai “Anak Sulung Allah” memiliki makna bahwa Yesus adalah
permulaan dari ciptaan Allah, atau ciptaan Allah yang pertama kali! Dua
ayat diatas dengan tegas menyebutkan bahwa Yesus adalah Ciptaan. Jadi siapakah sebenarnya Yesus itu menurut penelusuran Alkitab secara benar?
Tetapi
untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan
Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. ( I Korintus
1:24 )
Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan. (Amsal 8:12)
TUHAN
telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai
perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala. Sudah pada zaman purbakala
aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada, ..... aku ada
serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi
kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya; (Amsal
8:22-30)
Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." (Yohanes 8:58)
Ayat2 diatas menegaskan kembali bahwa Yesus sudah ada sebelum dunia ini diciptakan,
Yesus diciptakan oleh Allah sebagai permulaan pekerjaanNya, sebagai
anak kesayanganNya. Jika Yesus adalah ciptaan, Malaikatkah Dia?
Mungkinkah Yesus adalah “Malaikat Perjanjian” yang disebutkan dalam Maleakhi 3:1 ? Kitab Ibrani menyebutkan bahwa kedudukan Yesus jauh lebih tinggi daripada para Malaikat!
Setelah
pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara
kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman
akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya,
yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada.
Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan
Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan
firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan
penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang
tinggi, jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti
nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama
mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia
katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan
"Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?" Dan ketika Ia
membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat
Allah harus menyembah Dia." (Ibrani 1:1-6)
Selain
disebut sebagai “Anak Sulung Allah”, seorang penulis Injil, yang juga
murid Yesus, Yohanes, berulangkali juga menyebut Yesus sebagai “Anak
Tunggal Allah”;
Firman
itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai
Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14)
Tidak
seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang
ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. (Yohanes 1:18)
Pengakuan Yohanes tersebut jelas berasal dari perkataan Yesus sendiri;
Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes
3:16)
Mengapa Yesus disebut atau memiliki gelar Anak Tunggal Allah? Simaklah ayat2 berikut ini!
Bapa
tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu
seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama
seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia
juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. (Yohanes 5:22-23)
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi (Matius28:18)
Tetapi
Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan
percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan
barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku
(Yohanes 12:44-45)
Sekilas gelar anak sulung dan anak tunggal nampak bertentangan, namun seperti halnya anak emas dan anak2 Allah, kedua gelar diatas merupakan istilah. Istilah Anak Sulung menekankan Yesus sebagai yang sulung dari segala ciptaan, sedangkan istilah Anak Tunggal
menekankan Yesus sebagai SATU2NYA (tunggal) yang diberikan kuasa oleh
Allah atas bumi dan surga. Dan SATU2NYA yang diberi kuasa untuk
menghakimi seluruh umat manusia saat kiamat nanti. Namun demikian tetap
Yesus bukanlah Allah, Yesus adalah utusan Allah, yang mengambil wujud
sebagai manusia. Karenanya Yesus menyebut diri sebagai “Anak Manusia”.
Tidak
ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang
telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. (Yohanes 3:13)
“Sama
seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak
orang." (Matius 20:28)
Maka
kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan (menyalibkan) Anak Manusia,
barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat
apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal,
sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku”. (Yohanes 8:28)
Pada
waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di
bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di
atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
(Matius 24:30)
Apapun
sebutannya, entah itu “Anak Allah” ataupun “Anak Manusia”, tak ada
satupun ayat yang secara tegas mengatakan bahwa Yesus adalah Allah itu
sendiri, atau Yesus = Allah. Bahkan jika kita menyelidiki dengan benar,
baik perkataan Yesus sendiri ataupun kisah dari para pengikut Yesus,
seperti Yohanes, Petrus ataupun Paulus Tarsus, tak ada satu pun tulisan
mereka yang menyatakan bahwa Yesus setara dengan Allah.
Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. (Yohanes 12:49)
Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. (Yohanes 14:28)
Tetapi tentang hari dan saat itu (kedatangan Yesus kedua kali) tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri. (Yohanes 24:36)
Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. (Kisah Para Rasul 7:55)
Jika Injil tidak menyebut sama sekali tentang Tritunggal, lalu darimanakah ajaran ini berasal? Istilah “Trinity / Trinitas / Tritunggal” diperkenalkan dan diformulasikan pertama kali oleh Tertulianus . Bertahun2
setelahnya, banyak pertentangan terhadap ajaran / dokrin mengenai
kesetaraan Yesus dengan Allah ini, salah satu tokoh penentangnya adalah Arius (256-336M) / Arianisme (klik disini).
Karena khawatir pertentangan agama ini akan menyebabkan terjadinya perpecahan negara, penguasa Romawi saat itu, Kaisar Konstantin, menyelenggarakan
sebuah pertemuan besar antar para uskup di kota Nicea (kini Iznik,
Turki), pertemuan yang kemudian di kenal dengan nama Konsili Nicea Pertama ( tahun 325 M ).
Kaisar Konstantin sendiri bukanlah seorang kristen, ia adalah seorang
polytheis / kafir, yang mempercayai banyak Tuhan. Meskipun bukan seorang
kristen, dan tak tahu banyak mengenai ajaran Injil, namun sejarah
membuktikan bahwa Konstantin lah yang menjadi ketua konsili tersebut.
Dengan aktif ia memimpin pertemuan, bahkan secara pribadi mengusulkan
suatu rumusan penting yang menyatakan hubungan Yesus dengan Allah dalam
kredo yang dikeluarkan oleh konsili tersebut, ‘dari satu zat dengan
Bapa’.
Karena
sangat segan terhadap kaisar, para uskup, kecuali dua orang saja,
menandatangani kredo itu, kebanyakan dari mereka dengan sangat berat
hati. Karena itu, peran Konstantin sangatlah penting. Setelah dua bulan
debat agama yang sengit, politikus kafir ini mengambil keputusan demi
keuntungannya sendiri dengan mengatakan bahwa Yesus adalah Allah. Tetapi
mengapa? Pasti bukan karena keyakinan apapun dari Alkitab. Konstantin
pada dasarnya tidak mengerti apa2 tentang pertanyaan2 yang diajukan
dalam teologi Yunani. Yang ia tahu adalah bahwa perpecahan agama
merupakan ancaman bagi kekaisarannya, dan ia ingin memperkuat wilayah
kekuasaannya.
Lihat topik Trinitas versi Nicea beserta gereja2 Kristen yang anti Trinitas ini di Wikipedia, TRITUNGGAL (klik disini).
Kredo awal ini dibahas kembali pada Konsili Konstantinopel
(381 M), dengan menekankan keilahian roh kudus. Konsili tersebut
menyetujui untuk menaruh roh kudus pada tingkat yang sama dengan Allah
dan Kristus. Untuk pertama kali, Tritunggal susunan Kristen mulai
terbentuk dengan jelas. Tetapi, bahkan setelah Konsili Konstantinopel,
Tritunggal tidak menjadi kredo yang diterima secara luas. Banyak orang
yang menentang Tritunggal ini dan karenanya mengalami penindasan yang
kejam.
Lalu
dasar2 apakah yang dipergunakan para teolog, untuk membenarkan ajaran
Trinitas ini? Berikut beberapa ayat yang biasanya dikutip oleh para
pendeta / pastur penganut Trinitas; beserta bantahan / argumen
berlawanan dari kelompok Anti Trinitas;
Pada
mulanya adalah Firman (Yesus); Firman (Yesus) itu bersama-sama dengan
Allah dan Firman (Yesus) itu adalah Allah. (Yohanes 1:1)
Dikatakan bahwa Yesus adalah Allah, padahal berdasarkan terjemahan yang benar, maksud dari ayat tersebut adalah;
Pada
mulanya adalah Firman (Yesus); Firman (Yesus) itu bersama-sama dengan
Allah dan Firman (Yesus) itu bersifat ilahi. (Yohanes 1:1)
Di ayat lain Yesus berkata; “Aku dan Bapa adalah satu”:
“Aku dan Bapa adalah satu." (Yohanes 10:30)
Ayat diatas kurang tepat jika dijadikan dasar bahwa Yesus = Allah, karena diayat selanjutnya Yesus berkata;
Dan
bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang,
yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua
menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di
dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya,
bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. (Yohanes 17:20-21)
Sesuai
dengan konteksnya, kata satu dalam Yohanes 10, ataupun dalam Yohanes 17
bukanlah satu pribadi, melainkan satu hati, satu pikir, satu semangat,
satu misi; bukan satu sosok atau oknum. Seperti halnya sepasang suami
istri adalah satu tapi tetap dua sosok yang berbeda.
Ayat selanjutnya adalah cuplikan dari surat Paulus Tarsus;
(Kristus
Yesus) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan
dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. (Filipi 2:6)
Benarkah Paulus menganggap Yesus setara dengan Allah? Tidak! Coba bandingkan dengan tulisan Paulus berikut ini;
Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja,
yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk
Dia kita hidup, dan satu Tu(h)an saja, yaitu Yesus Kristus, yang
oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
(1 Korintus 8:6)
Cermatlah
dalam menafsirkan tulisan2 Paulus, karena tata bahasa yang dipergunakan
Paulus sangat tinggi, karena ia dahulu adalah anggota Sanhedrin (MUI nya Yahudi), ia sangat terpelajar dan juga sangat cerdas. Lihatlah pendapat Petrus mengenai Paulus;
Dalam
surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga
orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain. (2 Petrus 3:16)
Lalu
dimanakah letak persoalannya? Jika diperbandingkan dengan bahasa asli
dan versi Inggrisnya ayat 2:6 tersebut seharusnya berbunyi;
(Kristus Yesus) yang walaupun dalam rupa illahi, tidak memikirkan perampasan untuk menjadi setara dengan Allah”. (Filipi 2:6)
Ayat lain yang sering dipergunakan adalah ayat dalam Injil Matius berikut;
Karena
itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. (Matius 28:19)
Ayat
ini sebetulnya ayat biasa saja, tidak ada sangkut pautnya dengan
Trinitas, andai tidak ditafsirkan menjadi; “Allah Bapa, Allah Anak dan
Allah Roh Kudus”. Ayat lain yang sering dijadikan dasar Tritunggal namun
dapat dengan mudah dibantah jika dibandingkan dengan bahasa aslinya
adalah Ibrani 1:8, 1 Yohanes 5:7, Yohanes 20:28, Yesaya 63:8-9, dan
masih banyak ayat lainnya.
Jelas
sudah bahwa Trinitas bukanlah ajaran yang murni berasal dari Injil.
Sebab jauh sebelum Waraqah (guru Muhammad) menentang Trinitas, beberapa
orang penganut Arianisme telah melawan konsep ini. Trinitas juga bukan
buah pemikiran dari para rasul seperti Petrus, Yohanes ataupun Paulus
Tarsus, karena ketiga orang ini tidak pernah menyebutkan bahwa Yesus
adalah Allah itu sendiri. Hal ini jelas tersirat dalam tulisan mereka
pada beberapa ayat dibawah ini;
Karena
Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan
manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya
sebagai tebusan bagi semua manusia. (1 Timotius 2:5-6)
Terpujilah
Allah dan Bapa dari Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya
yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus
dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan. (1
Petrus 1:3)
Inilah
kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang
telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian
bagi dosa-dosa kita. (I Yohanes 4:10)
Jadi
siapapun Yesus, dan bagaimanapun anggapan orang Kristen dan Islam
mengenai Yesus, bagi kami Yesus adalah simbol dan wujud perdamaian.
Seperti halnya Budha, Yesus adalah sosok manusia termulia yang pernah
hadir di dunia ini. Jauh lebih layak dipercaya perkataannya daripada
perkataan seorang narsisis dan pembunuh kejam yang mengaku sebagai nabi
terakhir seperti Muhammad.
Terima kasih telah membaca Artikel Tentang YESUS DAN TRINITAS / TRITUNGGAL . Jika Anda ingin Copy Paste Artikel ini, Harap cantumkan Link YESUS DAN TRINITAS / TRITUNGGAL sebagai sumbernya.
Judul: YESUS DAN TRINITAS / TRITUNGGAL
Ditulis Oleh:جمع من الإلهام والحافز الإسلامي
Dtrebitkan Pada :2012-06-30T07:25:00-07:00
Ditulis Oleh:جمع من الإلهام والحافز الإسلامي
Dtrebitkan Pada :2012-06-30T07:25:00-07:00