جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - SURAT DARI PENDAKWAH MUSLIM KEPADA PENDETA Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang SURAT DARI PENDAKWAH MUSLIM KEPADA PENDETA. Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari SURAT DARI PENDAKWAH MUSLIM KEPADA PENDETA, Mungkin SURAT DARI PENDAKWAH MUSLIM KEPADA PENDETA Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat SURAT DARI PENDAKWAH MUSLIM KEPADA PENDETA di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.
SURAT DARI PENDAKWAH MUSLIM KEPADA PENDETA
Bismillahirrahmaaniirrahiim…
Dengan menyebut NAMA ALLAH yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang…
Kami buat surat terbuka ini kepada seorang pendeta yang cerdas bernama Teguh Hindarto..
dan kepada kaum MESSIANIK pada umumnya..
Adapun keberadaan anda sebagai punggawa MESSIANIK JEWISH INDONESIA…
Anda berhadapan dengan sesama PEMUJA NABI IESHUA….
Anda berhadapan dengan PRINSIP UTAMA GEREJA-GEREJA MODERN yang SEPAKAT mengatakan NABI IESHUA adalah JELMAAN TUHAN di bumi…
Anda meyakini sang NABI bukan REINKARNASI TUHAN sementara mereka meyakini YESUS REINKARNASI TUHAN…
Anda juga berhadapan dengan kaum YAHUDI yang menghina YESUS sang Nabi sebagai MESIAS PALSU..
Di YAHUDI anda ditolak…di NASRANI anda juga ditolak…
YAHUDI tidak NASRANI bukan…
Kami menyarankan bapak Teguh Hindarto…
Lebih tepat buat bapak meleburkan diri sekalian ke dalam ISLAM..
Dengan ISLAM bapak tidaklah meninggalkan NABI YESHUA…
Dengan ISLAM bapak beragama seperti agama NABI YESHUA…
Semoga..jika tidak di hari ini…semoga bapak bisa memikirkan tawaran
kami kepada bapak…kelak di kemudian hari di satu fase kehidupan bapak
Teguh…
Sebagaimana Nabi kami berdoa mengharap keislaman Umar bin Khattab…
maka kami pun berdoa dan berharap keislaman seorang cerdas dan brillian bernama Teguh Hindarto..
Kami akhiri risalah ini dengan doa kami kepada bapak Teguh…
Semoga ALLAH Subhanahu wa ta’ala…ALLAH yang MAHA SUCI dan MAHA TINGGI…
Dia yang anda menyebutNya dalam IBRANI sebagai HA KADOSH EL ELYON..
Memberi bapak Teguh Hindarto dan anak istri bapak..Hidayah ISLAM…Aamiin
=====================
http://www.isadanislam.com/keselamatan/keselamatan-dalam-islam-dan-kristen
* JAWABAN (TEGUH HINDARTO) ATAS SURAT TERBUKA JALAN IBROHIM
Terimakasih atas pernyataan dan ajakan yang Anda berikan dengan judul
“Surat terbuka kepada Pendeta Messianik Yahudi – Pdt. Teguh Hindarto,
MTH” http://jalanibrahim.wordpress.com/2010/05/05/surat-terbuka-kepada-pendeta-messianik-yahudi-pdt-teguh-hindarto-mth/
dimana dalam surat terbuka Anda mengajak saya untuk masuk Islam.
Sebelum saya memberikan jawaban, saya akan menanggapi beberapa
pernyataan Anda yang tidak tepat.
* Anda berkata:
Adapun keberadaan anda sebagai punggawa MESSIANIK JEWISH INDONESIA…
Anda berhadapan dengan sesama PEMUJA NABI IESHUA….
Anda berhadapan dengan PRINSIP UTAMA GEREJA-GEREJA MODERN yang SEPAKAT mengatakan NABI IESHUA adalah JELMAAN TUHAN di bumi…
Anda meyakini sang NABI bukan REINKARNASI TUHAN sementara mereka meyakini YESUS REINKARNASI TUHAN…
Anda juga berhadapan dengan kaum YAHUDI yang menghina YESUS sang Nabi sebagai MESIAS PALSU..
Di YAHUDI anda ditolak…di NASRANI anda juga ditolak…
YAHUDI tidak NASRANI bukan…
* TANGGAPAN (Pdt. Teguh Hindarto, STh, MTh) :
Anda keliru menyebut saya dengan “punggawa Messianik Jewish Indonesia”.
Perlu Anda ketahui bahwa Messianic Judaism/Jewish adalah pergerakan
spiritual diantara komunitas Yudaisme dan Yahudi yang dimulai sejak Abad
XIX hingga sekarang, dimana mereka beriman bahwa Yahshua (Yeshua)
adalah Mesias Yahudi yang dinantikan selama ini. Mereka tidak ingin
menyebut dan diidentifikasi sebagai Kristen. Mereka memiliki tata ibadah
yang berakar pada nilai-nilai Yudaisme. Gerakan ini semakin meluas
berkat kemajuan teknologi informasi khususnya media internet, sehingga
warna dan keragaman pemahaman dan ibadah mereka dapat diakses oleh
siapapun di belahan dunia lain bahkan di Indonesia.
Kekristenan
di belahan dunia lain bahkan di Indonesia ada yang menolak namun ada
pula yang menyambut kehadiran dan kelahiran gerakan spiritual ini.
Banyak komunitas Kekristenan di Eropa, Amerika bahkan di Asia merespon
gerakan ini dengan menggunakan istilah “Back to the Hebraic Root of
Christianity”. Beberapa komunitas Kristen langsung melepaskan diri
dengan Kekristenan sementara ada yang tetap berada dalam koridor Kristen
namun dengan mengaplikasikan gagasan Messianic Judaism.
Saya
termasuk golongan yang kedua. Saya tetap berada dalam koridor
Kekristenan dan tidak pernah melepaskan diri dari Kekristenan. Untuk
membedakan warna Kekristenan saya dengan denominasi lain (Orthodox,
Katholik, Protestan, Pentakosta, Kharismatik, Baptis, Metodis, dll) saya
lebih senang menyebut diri saya sebagai “Kristen Rekonstruksionis” atau
“Kekristenan Semitik” atau “Judeochristianity”. Saya bukan Mesianik
Yudaisme atau Mesianik Yahudi. Saya seorang Kristen namun dengan sebuah
kesadaran baru karena selalu menempatkan diri sebagai orang yang ingin
mengalami pencerahan baru dari Tuhan. Saya berada dalam titik kesadaran
religius yang saya jalani sekarang ini, yaitu bentuk Kekristenan yang
concern dengan pengkajian, penggalian tradisi berpikir dan tradisi
ibadah yang berakar pada nilai-nilai Semitik-Yudaik sebagai akar
Kekristenan.
Mengapa saya menggunakan nama situs kajian www.messianic-indonesia.com?
Pertama, situs ini mula-mula diperuntukkan bagi teman-teman yang sevisi
untuk membagikan pemahaman dan pengkajiannya agar menuliskan di portal
ini. Nampaknya teman-teman masih banyak yang belum terbiasa menulis di
media internet, sehingga portal ini tidak menghasilkan karya-karya pikir
teolog atau rekan-rekan yang sevisi. Karena tidak ada juga yang mengisi
tulisan, akhirnya saya mengambil inisiatif untuk memposting seluruh
karya pikir dan kajian-kajian saya di situs ini. Kedua, dengan nama
“Messianic-Indonesia” sebenarnya hanya untuk menandai corak analisis,
corak teologia dan ekspresi ibadah yang berefleksi berdasarkan
pergerakan Messianic Judaism/Jewish di luar Indonesia.
Sekalipun saya harus berhadapan dengan arus utama yang masih mendominir
pemikiran teologi dan ekspresi ibadah Kekeristenan di Indonesia, namun
saya tidak berusaha untuk membenturkan diri dan melakukan perang opini
terbuka. Saya hanya ingin menyampaikan pesan (message) secara persuasif
baik secara tertulis dan lisan. Keputusan ada pada pribadi-pribadi yang
membaca dan merenungkan tulisan dan pernyataan saya. Seorang pembaru
(Arab,mujadid) pantang untuk gentar menghadapi berbagai perlawanan dan
tantangan. Seorang pembaru menjadikan lawan, tantangan, penderitaan
sebagai kawan yang mempertajam visi dan pemikirannya. Sekali layar
dikembangkan, pantang untuk diturunkan kembali.
* Anda berkata:
Kami menyarankan bapak Teguh Hindarto…
Lebih tepat buat bapak meleburkan diri sekalian ke dalam ISLAM..
Dengan ISLAM bapak tidaklah meninggalkan NABI YESHUA…
Dengan ISLAM bapak beragama seperti agama NABI YESHUA…
Semoga..jika tidak di hari ini…semoga bapak bisa memikirkan tawaran
kami kepada bapak…kelak di kemudian hari di satu fase kehidupan bapak
Teguh…
Sebagaimana Nabi kami berdoa mengharap keislaman Umar bin Khattab…
maka kami pun berdoa dan berharap keislaman seorang cerdas dan brillian bernama Teguh Hindarto..
Kami akhiri risalah ini dengan doa kami kepada bapak Teguh…
Semoga ALLAH Subhanahu wa ta’ala…ALLAH yang MAHA SUCI dan MAHA TINGGI…
Dia yang anda menyebutNya dalam IBRANI sebagai HA KADOSH EL ELYON..
Memberi bapak Teguh Hindarto dan anak istri bapak..Hidayah ISLAM…Aamiin
* TANGGAPAN (Pdt. Teguh Hindarto, STh, MTh) :
Terimakasih atas ajakan dan kepedulian Anda. Saya sangat menghargai.
Perlu Anda tahu, saya adalah seorang musafir dan peziarah spiritual.
Sebelum saya berlabuh pada Yesus Sang Mesias (Yahshua ha Mashiakh) dan
berada dalam titik kesadaran religius sekarang ini, saya adalah seorang
yang skeptis dengan Kekristenan yang saya anut sejak kecil. Saya hanya
seorang Kristen nominal. Dalam kegamangan, saya mencari agama yang haq.
Saya membaca buku-buku filsafat, saya melibatkan pada suatu kegiatan
ilmu beladiri dan hal-hal yang berbau ghoib. Saya hampir berlabuh pada
Islam. Saya tertarik dengan Islam dalam hal; kesalehan personal dan
kolektif, kepedulian sosial, membela yang tertindas (sayangnya wajah
Islam yang demikian semakin kabur dan lebih memancarkan wajah garang,
keras dan radikalisme yang anarkis akhir-akhir ini). Apalagi saya
dibesarkan di Bandung, kota dengan mayoritas Islam dan belum pernah
ditundukkan melalui pekabaran Injil zending Belanda. Sejumlah
konsep-konsep Keislaman yang saya dapatkan di Bandung masih tertanam
dalam bawah sadar saya. Ada nilai-nilai postip dalam Keislaman, layaknya
semua agama lainnya seperti Budha, Hindu, Tao, Kong Hu Cu, dll.
Persoalannya, sekalipun saya memiliki simpati besar pada Islam, namun
satu hal yang tidak pernah mendapatkan jawaban yang memuaskan dalam
Islam. Soal keselamatan, soal kehidupan setelah mati, soal surga dan
neraka. Dalam kesadaran religius dari titik nol, saya telah merekam
berbagai penjelasan, tulisan, gambaran yang memberikan deskripsi Islam
mengenai surga, neraka, azab, kematian, dll. Dalam pemahaman saya yang
masih belajar, saya sangat digelisahkan dengan “jembatan shiratal
mustaqim” dimana semua orang akan melewatinya, dimana jembatan ini
terbuat dari rambut dibelah tujuh dan dibentangkan di atas api neraka
yang siap melahap orang yang melewatinya. Siapakah yang dapat lolos
dengan selamat dari jembatan itu? Mereka yang amalannya baik. Mereka
akan lolos dengan cara yang beragam, ada yang berjalan cepat, ada yang
berlari secepat kilatan cahaya sesuai dengan kadar perbuatan baikknya.
* THE BIG QUESTION:
Siapa yang dapat menjamin bahwa amalan baikknya yang selama ini
dikerjakan sepanjang hidup akan meloloskan seseorang dari api neraka
tersebut? TIDAK ADA! Semua hanya berkata dengan penuh pengharapan,
INSYAALLAH (Jika Allah menghendaki). Bahkan salah satu syair lagu
penyanyi kegemaran saya yang sampai hari ini saya dengarkan mengatakan,
“mengumpulkan bekal, untuk perjalanan abadi”. Perbuatan hidup kita
adalah bekal untuk memasuki perjalanan abadi. Jika perbuatan hidup
dianalogikan dengan bekal, mari kita berpikir logis. Bekal itu bisa
cukup bisa tidak cukup untuk memasuki keabadian. Siapa yang bisa
menjamin bahwa bekal yang dia bawa telah cukup untuk membawa dia pada
keabadian surgawi? Sekali lagi TIDAK ADA!
Dalam perjalanan dan
kegelisahan spiritual tersebut, sampailah saya pada kondisi yang
menuntun untuk membaca Kitab Suci yang selama ini tersimpan rapi dalam
rak buku rumah saya. Kitab itu masih saya pakai sampai hari ini,meski
sudah rusak keadaanya.
Roh Tuhan menuntun saya untuk membaca
Yohanes 14:6 yang berkata: Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau
tidak melalui Aku”. Ayat ini memberikan penegasan dan kepastian dari
seorang pribadi bernama Yesus. Sejak itu, saya begitu terpikat untuk
membaca dan terus membaca Kitab Suci. Bahkan saya harus diam-diam
membaca Kitab Suci karena jam belajar saya (masih SMA) saya habiskan
untuk membaca dan terus membaca Kitab Suci, hal mana tentu membuat orang
tua saya cukup gusar dengan kebiasaan baru tersebut.
Kesadaran
baru itulah yang mendorong saya untuk berdiskusi dengan teman-teman
Islam di SMA. Kebiasaan tersebut masih terus terjadi saat saya
memustuskan sekolah teologia di Yogyakarta. Semasa saya kuliah saya
sering mengajak diskusi teman-teman Muslim sehingga membuat saya
diundang berdebat dengan Kiai dari Ahmadiyah di Yogyakarta di mesjidnya
dengan dihadiri puluhan santri dan muallaf serta guru-guru Islam. Dengan
demikian, berbicara diskusi, debat, adu argumentasi adalah soal yang
sudah terbiasa dalam diri saya untuk menemukan yang haq. Apalagi saya
pernah tergila-gila dengan ilmu filsafat yang mengajarkan berpikir radik
untuk mendapatkan pengetahuan.
Saya tidak mungkin menceritakan
secara detail kisah kehidupan saya karena waktu dan kesempatan yang
terbatas. Intinya, saya pernah berlabuh sementara pada Islam dan belajar
banyak tentang Islam. Namun itu bukan perjalanan terakhir saya.
Pelabuhan hati dan rindu jiwa saya pada keselamatan dan kehidupan kekal
telah terjawab pada diri Yesus Sang Mesias. Dalam Yohanes 5:24-26 beliau
bersabda: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar
perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai
hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari
dalam maut ke dalam hidup. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya
akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara
Anak (Tuhan), dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. Sebab sama
seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga
diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri”. Saya tidak
mungkin kembali di tempat berlabuh yang lama yang tidak memberikan
jawaban atas kegelisahan jiwa saya dan kehausan rohani saya akan
kehidupan kekal.
Terkait ajakan Anda, bagaimana saya akan
mengikuti Agama Anda jika pemimpin dan agama Anda tidak mampu memberikan
kehidupan kekal?” Al Qur’an menyatakan dalam Qs 19 (Maryam): 71-72 sbb:
“Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu.
Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.
Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan
membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan
berlutut”. Dan apakah yang dikatakan para mufasirin (ahli tafsir)
terhadap ayat tersebut?
Tafsir Ibnu Kathir mengatakan:
tidak ada seorang pun dari padamu melainkan mendatangi neraka itu)
Penyebarangan kaum Muslim (di atas Api Neraka) berarti mereka
menyeberangi jembatan di atas Neraka. Tapi penyeberangan kaum pagan di
atas Api Neraka berarti mereka masuk ke dalam Api."
As-Suddi
melaporkan dari Murrah, dari Ibn Mas'ud, bahwa dia menerangkan tentang
pernyataan Allah: (Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang
sudah ditetapkan.) "Sebuah sumpah yang harus dipenuhi." Mujahid berkata,
"Hatman berarti telah ditetapkan sebelumnya."
Ibn Jurayj
mengatakan hal yang sama. Mengenai pernyataan Allah: (Kemudian Kami akan
menyelamatkan orang-orang yang bertakwa) Ketika semua makhluk melalui
Api Neraka, orang2 yang tak percaya dan tak taat sudah ditentukan untuk
jatuh ke dalamnya karena ketidaktaatan mereka, Allah akan menyelamatkan
orang yang beriman dan takwa dari Api Neraka karena perbuatan mereka.
Karenanya, penyeberangan mereka di atas jembatan dan cepatnya mereka
menyeberangi tergantung dari perbuatan2 mereka sewaktu hidup. Muslim
yang melakukan dosa2 besar tidak akan mendapat perantaraan. Para
malaikat, nabi2 dan Muslim2 lainnya akan memperantarai. Maka, banyak
orang2 berdosa diperbolehkan ke luar Neraka. Saat itu api telah membakar
habis banyak bagian tubuh mereka, kecuali bagian muka wajah untuk
bersujud. Pengeluaran mereka dari Api Neraka tergantung dari iman dalam
hati mereka. Juga tergantung siapapun yang punya iman lebih kecil
setelah dia. Lalu siapapun setelah orang itu yang punya iman lebih kecil
lagi, dan begitu seterusnya. Hal ini terus berlangsung sampai ke orang
yang punya iman terkecil dalam hatinya, yang berat imannya sama dengan
berat sebuah atom. Setelah itu, Allah akan mengeluarkan dari Api Neraka
orang yang berkata "La ilaha illallah,'' meskipun orang itu hanya satu
hari dalam seluruh hidupnya melakukan kebaikan, atau bahkan tidak pernah
melakukan kebaikan apapun dalam hidupnya. Setelah itu, tiada lagi yang
tinggal dalam Api Neraka, kecuali mereka yang tetap harus berada di sana
untuk selamanya. Hal ini telah dilaporkan dalam banyak Hadis sahih dari
Rasul Allah (Sumber: http://tafsir.com/default.asp?sid=19&tid=31598)
Ustadz ‘Ashim bin Musthafa, Lc dalam artikelnya menuliskan (Majalah
As-Sunnah Edisi 09/Thn. XIII/Dzulhijjah 1430H/Desember 2010M):
Yang perlu diketahui, Ulama ahli tafsir berbeda pendapat mengenai
pengertian kata al-wurûd (mendatangi neraka) dalam ayat tersebut.
Sebagian Ulama menyatakan, maksudnya neraka dihadirkan di hadapan
segenap makhluk, sehingga semua orang akan merasa ketakutan. Setelah
itu, Allâh Ta'ala menyelamatkan kaum muttaqîn (orang-orang yang
bertakwa). Atau menurut penafsiran yang lain, semua makhluk akan
memasukinya. Akan tetapi bagi kaum Mukminin meskipun mereka memasukinya,
neraka akan menjadi dingin dan keselamatan bagi mereka. Di samping itu,
terdapat penafsiran lain yang memaknai kata al-wurûd dengan mendekati
neraka. Dan ada pula yang menafsirkan bahwa maksudnya adalah panas badan
yang dialami kaum Mukminin saat menderita sakit panas.
Syaikh
‘Abdul Muhsin menyatakan bahwa penafsiran paling populer mengenai ayat
di atas ada dua pendapat. Pertama, semua orang akan memasuki neraka,
akan tetapi kaum Mukminin tidak mengalami bahaya. Kedua, semua orang
akan melewati shirâth (jembatan) sesuai dengan kadar amal shalehnya.
Jembatan ini terbentang di atas permukaan neraka Jahannam. Jadi, orang
yang melewatinya dikatakan telah mendatangi neraka. Penafsiran ini
dinukil Ibnu Katsîr rahimahullâh dari Ibnu Mas’ûd radhiallâhu'anhu.
Dari dua pendapat ini, Imam Ibnul Abil ‘Izzi rahimahullâh (wafat tahun
792 H) memandang bahwa pendapat kedua itulah yang paling kuat dan râjih
(Sumber: http://majalah-assunnah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=110
Sangat jelas bahwa menurut tafsir di atas bahwa semua orang termasuk
umat Muslim akan memasuki tempat tersebut dan diselamatkan berdasarkan
amalannya. Pertanyaannya, Siapakah yang dapat menjamin bahwa amalan
dirinya selama di dunia telah memberikan kepastian bahwa dirinya akan
keluar dari neraka?
Saudara Dokter Jalan Ibrohim yang terkasih,
setelah saya menjawab pernyataan Anda dan menjelaskan posisi keimanan
saya. Giliran saya mengajak Anda untuk mengenal Yesus Sang Mesias atau
Yahshua ha Mashiakh. Barangsiapa mengenal dan melihat Yesus, dia sudah
melihat dan menemukan Bapa, sumber kehidupan abadi yaitu YHWH (Yahweh).
Dia pemiliki sorga. Dia mengasihi Anda. Dia menginginkan Anda untuk
menjawab tawaran Kasih Karunia-Nya. APAKAH JAWABAN ANDA ?
Terima kasih telah membaca Artikel Tentang SURAT DARI PENDAKWAH MUSLIM KEPADA PENDETA . Jika Anda ingin Copy Paste Artikel ini, Harap cantumkan Link SURAT DARI PENDAKWAH MUSLIM KEPADA PENDETA sebagai sumbernya.
Judul: SURAT DARI PENDAKWAH MUSLIM KEPADA PENDETA
Ditulis Oleh:جمع من الإلهام والحافز الإسلامي
Dtrebitkan Pada :2012-06-28T00:32:00-07:00
Rating: 4.9
Reviewer: 9999 Reviews
Ditulis Oleh:جمع من الإلهام والحافز الإسلامي
Dtrebitkan Pada :2012-06-28T00:32:00-07:00
Rating: 4.9
Reviewer: 9999 Reviews